PROM 30

1.7K 137 5
                                    

PROM 30

Hari ini Raga sudah berjanji kepada Adara untuk mengajak cewek itu jalan-jalan menikmati setengah hari setelah simulasi berdua saja.

Awalnya Adara berniat mengajak kedua sahabatnya. Tapi Raga melarangnya karena cowok itu hanya ingin menikmati momen berdua saja.

Bel pulang berbunyi. Raga sudah menunggu Adara didepan kelas gadis itu. Saat melihat Adara keluar kelas cowok itu langsung memasukkan ponselnya dan berdiri didepan Adara.

"Mau kemana kita?" Tanya Adara semangat.

Raga terkekeh, "Terserah kamu."

Mendengar kata 'kamu' dari mulut Raga saja sudah membuat pipinya merona. Sedangkan Raga mengacak rambutnya dengan gemash dan tertawa pelan.

"Dufan kuy!" Ajak Adara yang membuat Raga mengerutkan kening sesaat.

"Beneran?" Ulang Raga memastikan yang dibalas anggukkan semangat dari Adara.

"Nggak takut kulit gosong?" Ucap Raga lagi yang membuat Adara tertawa.

"Nggak lah. Main di Dufan sore gini seru tauu.." Balas Adara yang membuat Raga tersenyum ganteng.

"Baiklah. Terserah Queen saja." Ucap Raga seperti seorang pengawal.

Adara tertawa yang membuat beberapa murid yang masih disekeliling mereka menatap keduanya dengan gemash.

Setelahnya, Raga dan Adara berjalan bersama menuju parkiran sekolah tempat mobil kesayangan cowok itu terparkir.

****

Setengah jam akhirnya mereka sampai di Dufan. Adara keluar dari mobil Raga dan setelahnya diikuti cowok itu yang berdiri dibelakangnya.

Adara berjalan duluan dengan semangat. Tetapi tiba-tiba langkahnya berhenti dan langsung membalikkan badan yang membuatnya menabrak dada bidang Raga yang berada dibelakangnya.

"Aduh.." Lirih Adara mengusap dahinya.

"Makanya kalau jalan lihat-lihatan, Ra." Ucap Raga dengan menatap khawatir campur kesal.

"Iya-iya maaf." Gerutu Adara.

Raga pun langsung mengambil tangan gadis itu yang masih mengusap dahinya sendiri dan menggantinya dengan tangannya yang mengusap dahi Adara pelan dan sesekali meniupnya.

Melihat tindakan Raga membuat hati Adara menghangat dan tanpa sadar senyuman manis terukir dibibirnya dengan melihat Raga yang lebih tinggi darinya.

"Jangan senyum terus. Senyum kamu bahaya." Ucap Raga selesai mengusap dahinya.

"Bahaya kenapa?" Balas Adara polos.

"Bahaya nanti banyak yang suka. Aku nggak mau ada yang suka sama kamu selain aku." Ucap Raga posesif.

Anehnya ucapan Raga membuat Adara tertawa dan mencubit pipi cowoknya itu dengan gemash. Sedangkan Raga hanya membalas cubitan Adara dengan senyum gantengnya yang membuat siapa saja yang melihat pasti meleleh terutama kaum hawa.

ADARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang