PROM 41

1.7K 131 3
                                    

Ps: Diputer terus ya lagunya sampai selesai baca :)

Happy Reading!

*****

Dikamarnya Adara langsung memasukkan DVD yang berada didalam kotak silver yang diberikan Raka saat mereka berada di pemakaman.

Adara meraih remot TV dan menyalakannya. Saat itu juga wajah Raga terpapar jelas disana yang membuat Adara tersenyum getir.

"Hai,  apa kabar? Gimana hati kamu yang baru? Semoga kamu selalu baik-baik aja ya,"

Adara mengangguk seakan Raga benar ada dihadapannya secara nyata.

"Aku mau ngomong, dengerin ya.."

"Iya aku dengerin," balas Adara dengan suaranya yang bergetar.

"Sayang, jangan nangis terus. Aku nggak bisa hapus air mata kamu nantinya karena kalau kamu tonton video ini tandanya aku udah pergi untuk selamanya. " Raga menarik nafasnya.

"Aku mau minta maaf udah selalu sakitin kamu dan membuat kamu bingung sama sikap dan hubungan kita. Aku nggak bermaksud jahat sama kamu, Ra. Aku sayang banget sama kamu melebihi apapun. Cuma karena kondisi yang membuat aku harus bersikap kayak gitu sama kamu. Aku mau kamu aman dari Garneta dan keluarganya makanya aku milih untuk menghindar dan bersikap kayak gitu ke kamu."

"Aku tau selama ini apa yang aku lakuin nggak membuat kamu bahagia justru membuat kamu semakin sakit. Maaf udah buat kamu nyerah sama hubungan kita. Makasih udah mau berjuang dan bertahan sama aku." Raga terbatuk sebentar.

"Kamu wanita paling berharga dihidup aku setelah Bunda. Kamu semangat hidup aku untuk bertahan sampai sekarang. Karena aku nggak punya waktu banyak untuk selalu ada buat kamu maka aku mau memberikan hidup dan hati aku untuk kamu, Adara. Setidaknya dengan begitu aku masih bisa ngerasa berguna untuk kamu dan merasa ada didekat kamu." Mata tajam itu terlihat sayu dan lelah.

Raga tersenyum, "Jaga hati aku yang aku donorkan untuk kamu, ya. Mulai sekarang hati aku milik kamu sampai kapan pun."

"Boleh aku minta sesuatu dari kamu?"

Adara mengerutkan keningnya. "Apa?"

Raga tersenyum tipis, "Setelah ini ikhlasin aku dan cari pengganti aku yang bisa menemani kamu sampai kapanpun karena setelah ini nggak ada Rangga ataupun Raga lainnya yang bisa menemani kamu lagi. Aku nggak papa sayang, aku ikhlas kamu cari pengganti aku. Aku mau lihat kamu bahagia sama pilihan kamu."

Adara menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Bagaimana Adara bisa mencari pengganti lainnya bila hatinya saja sudah kembali membeku? Atau mungkin hati milik Raga yang berada ditubuhnya?

"Aku yakin kamu bisa lanjutin hidup kamu tanpa adanya aku. Maaf aku udah ingkar janji sama kamu tapi aku pastiin kamu nggak akan kesepian karena akan ada Raka, Alden, Kenzi, Arga, Kania, dan Agatha yang aku suruh untuk jagain kamu dan selalu ada untuk kamu. Aku sayang kamu dan aku cinta kamu Mahkota Adara Melodyna.."

"I love you, but I letting go."

Setelahnya, video selesai meninggalkan tangis Adara yang semakin terdengar memilukan hati.

Suara Raga terus terngiang ditelinganya seakan benar-benar nyata. Patah hati terhebat Adara adalah ketika ia harus menerima kenyataan bahwa apa yang Adara genggam erat terlepas dan pergi untuk selamanya.

Kenzi masuk kedalam kamar Adara bersama dengan Agatha, Kania, dan juga Arga. Cowok bertubuh tinggi itu berjalan mendekati Adara dan memeluk tubuh Adara yang dingin.

ADARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang