Jangan lupa diputer lagunya sampai selesai manteman!
*****
Lima tahun kemudian,
Seorang gadis dengan rambut hitam yang diberi gradasi warna ungu dan merah itu berjalan ditengah Bandara Frankfurt German dengan terburu.
Langkah kakinya yang jenjang membawa gadis itu ke tempat penukaran tiket yang akan membawanya kembali ke Indonesia.
Gadis itu adalah Mahkota Adara Melodyna yang sudah tumbuh menjadi wanita dewasa yang cantik dengan senyum dan matanya yang selalu menawan.
Adara duduk dikursi tunggu dengan memainkan ponselnya melihat banyak pesan dari Kakaknya; Alden, yang terkejut dengan kabar kepulangannya yang mendadak.
Setelah menyelesaikan kuliahnya dan lulus sebagai Mahasiswi terbaik karena hanya tiga tahun Adara mampu menyelesaikan kuliahnya dengan IPK yang mendekati kata sempurna.
Namun Adara tidak langsung pulang, gadis itu justru melamar disebuah perusahaan besar ternama di Jerman selama dua tahun dan kini Adara memilih untuk berhenti bekerja dan memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
Adara tertawa kecil membaca semua pesan dari Alden. Kemudian, Adara memilih memasukkan ponselnya kedalam tas dan tanpa sadar matanya melihat dua pilot dengan pramugari dibelakangnya yang sedang berjalan.
Adara tersenyum getir, lagi dan lagi Adara masih mengingat Raga. Jujur, lima tahun berada di negara ini tidak mampu membuat Adara bisa dengan mudahnya melupakan semua tentang Raga. Tidak jarang Adara salah mengenali cowok di kampusnya karena beberapa tubuh mereka yang dari belakang mengingatkan Adara dengan sosok Raga.
Satu tetes air mata terjatuh dari pelupuk matanya dan Adara buru-buru menghapusnya. Tidak boleh ada yang mengetahui Adara menangis meskipun ditempatnya duduk hanya ada dirinya dengan dua orang yang sibuk dengan buku dan latopnya.
Disaat Adara menghapus jejak air matanya, seseorang memangil namanya yang membuat Adara langsung menoleh saat itu juga.
"Adara," sapa seorang bertubuh tinggi dengan seragam pilot lengkap dengan koper hitam kecil ditangannya.
"Arga?" balas Adara memastikan bahwa benar yang ada didepannya ini pacar sahabatnya, Kania.
"Iya gue Arga. Lo apa kabar?" ucap Arga memeluk Adara yang baru saja berdiri.
"Jangan kenceng-kenceng meluknya, gue nggak bisa napas." Arga tertawa mendengarnya dan melepas pelukkannya.
Adara menghembuskan nafasnya lega, "Kabar gue baik. Lo apa kabar?"
"Baik juga bahkan semakin baik. Lo mau balik ke Indo lagi?" tanya Arga dengan menaikkan satu alisnya.
"Iyalah," jawab Adara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA [SELESAI]
Teen FictionSetiap orang pasti akan mengalami perubahan. Ntah karena diri sendiri, orang lain atau hal lain yang membuat seseorang itu berubah. Itu yang kini tengah dialami oleh gadis cantik dengan mata cokelat terangnya. Perubahan sikapnya yang menjadi lebih...