PROM 29
Suasana rumah besar yang semula ramai kini menjadi hening ketika sosok pembawa acara mengintrupsi jika acara akan segera dimulai.
Tamu undangan yang berdiri menatap dua insan yang sebentar lagi akan meresmikan pertunangan mereka.
Suasana bahagia terdapat jelas dari wajah Gardu begitupun dengan keluarganya. Sedangkan Adara dan Mamanya sebaliknya.
Mata Adara yang sembab dan juga air mata milik Reta -mamanya- terasa sulit untuk disekat.
Jujur, Reta merasa bersalah kepada Adara karena tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk putrinya itu hanya karena sebuah perusahaannya yang kalah tander dengan perusahaan milik
keluarga Sanjaya yang membuat putrinya terlibat sebuah pertunangan.Reta terus saja meminta maaf kepada Adara yang gadis itu balas dengan anggukkan dan juga senyuman walaupun air matanya terus mengalir.
Harapan Adara saat ini hanyalah pertunangan ini batal secara mendadak karena Gardu atau keluarganya mengalami cidera atau apalah yang membuat pertunangan ini tidak berlangsung.Ketika pembawa acara mempersilahkan Gardu untuk memasang cincin dijari manisnya. Saat itu juga Adara merasa muak melihat wajah sok manis yang diperlihatkan cowok didepannya itu.
Adara sempat menarik tangannya kembali dan membuat beberapa tamu menatap aneh dan ada juga yang terkejut.
"Serahin tangan lo atau gue buat lo nggak akan pernah bisa lihat Rangga lagi." Bisik Gardu dengan penekanan.
Adara menatap nyalang Gardu dan dengan terpaksa ia menyerahkan tangannya.
Saat sebentar lagi cincin itu akan masuk kejari manisnya. Sebuah tendangan ditangan Gardu yang membuat cincin itu terjatuh mengangetkan Adara dan juga banyak orang yang berada didalamnya.
"Rangga.." Lirih Adara.
Rangga berdiri didepan Adara melindungi gadis itu.
"Bangsat! PENGAWAL USIR DIA!!" Teriak Gardu dengan emosi.
"Percuma lo panggil pengawal lo itu karena semuanya udah gue habisin didepan dan sebagian udah nggak ada nyawanya tuh sama anak buah gue." Ucap Rangga dengan senyum miringnya.
Gardu menggeram dan menatap Rangga nyalang.
"Maksud lo apa ngerusak acara gue?!" Sentak Gardu penuh emosi.
"Gue yang harusnya tanya. Ngapain lo dan keluarga lo buat acara pertunangan ini kalau cuma mau ambil semua kekuasaan dan perusahaan milik keluarga Adara? Udah miskin apa gimana?" Tanya Rangga dingin.
Semua tamu mulai berbisik dan menatap keluarga Sanjaya dengan tatapan rendah.
"Apa maksud kamu? Tau apa kamu tentang keluarga saya anak ingusan!" Ucap Sanjaya Papa Gardu.
"Tidak usah bersikap bodoh. Bukan berarti anda kalah bersaing dengan perusahaan keluarga saya anda bisa memanfaatkan perusahaan keluarga ini! Saya memiliki bukti kuat jika anda mau atau perlu saya suruh orang suruhan saya membawa berkas itu kesini?" Ucap Rangga dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA [SELESAI]
Teen FictionSetiap orang pasti akan mengalami perubahan. Ntah karena diri sendiri, orang lain atau hal lain yang membuat seseorang itu berubah. Itu yang kini tengah dialami oleh gadis cantik dengan mata cokelat terangnya. Perubahan sikapnya yang menjadi lebih...