Happy Holiday semua!
Sambil diputer ya lagunya biar feelnya dapet okay!
Enjoy!!
****
Hari terasa begitu cepat berlalu. Adara berdiri didepan cermin full body yang berada di kamarnya. Adara melihat pantulan tubuhnya dicermin yang semakin hari semakin mengurus. Begitupun dengan wajahnya yang masih terlihat pucat meskipun Adara sudah memoleskan lipstic dibibirnya tetap saja tidak berpengaruh.
Gaun yang digunakan Adara pun terlihat sederhana namun terkesan elegan dengan rambut yang dibiarkan terurai.
Hari ini adalah hari pertunangan Raga dan Garneta. Adara menatap undangan pertunangan itu dengan senyum getir. Berulang kali Adara menghembuskan nafasnya untuk menghilangkan sesak didada. Namun, nyatanya tidak semudah itu.
Semakin mendekati tanggal pertunangan, hati Adara semakin terasa sesak. Adara lebih banyak diam dan mengabaikan pertanyaan dari teman-temannya mengenai hubungan Raga dan Adara yang kandas begitu saja.
Jujur, Adara bahkan tidak tahu bagaimana kondisi hubungan mereka. Raga yang hilang selama seminggu membuat Adara menganggap bahwa hubungan mereka sudah selesai.
Adara berjalan menuruni tangga dengan memantapkan hatinya. Jika ditanya apakah Adara siap atau tidak tentu saja jawabannya tidak. Cewek mana yang sanggup datang ke acara pertunangan kekasihnya bersama orang lain sedangkan hubungan mereka belum ada kata perpisahan sekaligus?
Dibawah sudah ada Alden dan Kania. Mereka menunggu Adara dengan pandangan yang sukar diartikan. Wajah yang terlihat baik-baik saja sebenarnya menyimpan luka dibalik mata indahnya.
"Lo yakin dateng, Ra?" tanya Kania yang ntah sudah keberapa kali.
Adara tersenyum tipis, "Yakin nggak yakin juga gue harus berangkat."
"Jangan paksain hati lo, nanti tambah sakit," kata Kania.
"Bener kata Kania. Kalau memang kamu nggak siap mending nggak usah dateng. Biar Kakak sama Kania aja," Alden menatap adiknya khawatir.
"Hati gue udah terlanjur rapuh tinggal dihancurin aja malam ini sekalian. Lagian cewek mana sih yang siap dateng ke acara tunangan cowoknya sama cewek lain?" balas Adara dengan menyembunyikan getaran disuaranya.
"Keburu acaranya mulai. Ayo berangkat! " Adara berjalan lebih dulu menuju mobil Alden yang sudah terparkir diteras rumah.
Sedangkan Alden dan Kania menghembuskan nafasnya berat dan berjalan menyusul Adara yang sudah masuk ke mobil.
****
Rumah megah milik keluarga Permana itu ramai didatangi tamu undangan yang hadir untuk menyaksikan pertunangan anak dari dua pembisnis yang memiliki kerja sama yang sangat erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA [SELESAI]
Teen FictionSetiap orang pasti akan mengalami perubahan. Ntah karena diri sendiri, orang lain atau hal lain yang membuat seseorang itu berubah. Itu yang kini tengah dialami oleh gadis cantik dengan mata cokelat terangnya. Perubahan sikapnya yang menjadi lebih...