PROM 24
Diputer lagunya nyaw!
****Raga berjalan menuruni tangga rumahnya menuju ruang keluarga yang menampilkan seorang gadis yang sedang duduk menunggunya. Dengan malas Raga menghampiri Garneta dengan wajah datar dan tatapan dinginnya.
Garneta yang melihat Raga berjalan kearahnya pun berdiri dari duduknya dan siap memeluk cowok itu tapi langsung ditepis oleh Raga. Dengan wajah yang dibuat cemberut itu bukannya membuat Raga gemash tetapi malah menatap risih kearah gadis itu.
"Ngapain lo?"
"Ketemu calon tunangan."
Raga tersenyum yang lebih tepatnya tersenyum sinis yang membuat Garneta mengerutkan keningnya.
"Ngimpi." Ucap Raga sarkas.
"Kamu kok gitu sih. Aku jauh-jauh dari London pindah kesini cuma buat ketemu kamu. Harusnya kamu senang dong bukan malah kayak gini." Ucap Garneta dengan nada yang dibuat seimut mungkin.
"Emang gue minta?" Tanya Raga dingin.
Garneta menggeleng,"Tapi aku kan kesini karena aku kangen kamu nggak bisa jauh-jauh. Kamu pasti kangen juga kan sama aku?" Jawab Garneta dengan manja dan percaya diri.
"Kepikiran buat kangen aja nggak." Ketus Raga yang membuat gadis itu berdecak kesal.
"Yaudah kalau gitu mending aku balik lagi aja ke London." Ucap Garneta dengan kesal yang berharap Raga akan membujuknya untuk tetap disini.
Tapi kenyataan dengan ekspektasi memanglah berbeda.
"Yaudah sana balik. Kalau perlu nggak usah balik lagi kesini biar tenang hidup gue." Balas Raga yang kemudian berbalik badan untuk kembali ke kamarnya tetapi dicegah oleh gadis itu.
Tiba-tiba Arina datang dengan penampilan yang rapi dan menatap Raga serta Garneta bergantian. Walaupun sedari dulu Arina tidak menyukai Garneta, tetapi sebisa mungkin ia tidak menunjukkannya didepan gadis itu dan lebih memilih diam dan menanggapi seperlunya.
"Ga, Bunda ke rumah Adara dulu ya. Nanti kamu jangan lupa nyusul." Pamit Arina yang mendapat anggukkan dengan cepat dari Raga.
"Garneta antar aja gimana tante?" Tawar gadis itu dengan sopan.
Arina tersenyum,"Nggak usah. Tante udah ada sopir yang antar." Tolak Arina secara halus.
"Nggak papa tante sama aku aja lebih cep-" Ucap Garneta terpotong.
"Nyokap gue nggak mau yaudah nggak usah maksa! Caper banget jadi orang!" Sembur Raga dengan tajam.
"Yaudah Bunda berangkat ya, Assalamualaikum." Pamit Arina kemudian.
"Waalaikumsalam." Jawab Raga.
Setelah kepergian Arina, Raga pun bergegas untuk berganti pakaian dan menyusul Bundanya ke rumah Adara. Tetapi langkahnya terhenti ketika Garneta lagi-lagi mencegat jalannya yang membuat cowok itu jengah dan mengusap wajahnya kasar.
"Minggir!"
"Anterin aku ke salon."
"Gak."
"Ihh.. Rambut aku udah jelek ini warnanya. Nanti kalau nggak bagus lagi gimana?"
"Bodo."
Raga pun mendorong Garneta agar menyingkir dari jalannya. Setelahnya Raga bergegas menaikki tangga menuju kamarnya. Sedangkan Garneta, gadis itu masih menggerutu kesal dan akhirnya ia pun memutuskan mengambil tasnya dan meninggalkan rumah Raga.
"Lihat aja gue nggak bakal biarin Adara rebut Raga dari gue." Gumamnya lalu mulai membuka pintu mobil dan masuk kedalamnya.
Setelah melihat mobil berwarna merah itu pergi meninggalkan perkarangan rumahnya. Raka pun beralih kearah Raga yang sedang memakai jam tangannya. Cowok itu menggunakan pakaian serba hitam yang membuatnya terkesan lebih maskulin dan cool.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA [SELESAI]
Ficção AdolescenteSetiap orang pasti akan mengalami perubahan. Ntah karena diri sendiri, orang lain atau hal lain yang membuat seseorang itu berubah. Itu yang kini tengah dialami oleh gadis cantik dengan mata cokelat terangnya. Perubahan sikapnya yang menjadi lebih...