Elle mencoba untuk tetap fokus membaca novel di depannya, tapi teman sebangku dengannya terus saja mengoceh seperti manusia kurang belaian. Gadis itu terus saja bertanya pada Elle tentang hal yang menurut Elle tidak bermanfaat sama sekali.
“Jadi, benar gosip itu? Lo jadian sama Kak Ardi?” tanya Sita untuk entah yang ke berapa kali. Elle tak menghitung.
Elle menghela napas berat, menutup novel dan menoleh gemas ke samping. Telinganya sudah panas mendengar kalimat sama yang di ucapkan temannya sejak beberapa menit yang lalu. “Iya.”
“Kok bisa? Kenapa kok kak Ardi mau sama lo? Pake pelet apaan lo?” Tanya Sita beruntun. “Akhirnya setelah 2 tahun gak bisa move on dari mantan, lo memutuskan punya pacar lagi. Gue ikut seneng El.”
Elle tidak membalas ucapan Sita, gadis itu kembali membuka novelnya dan fokus pada buku yang ada di hadapannya. Elle mengabaikan Sita yang terus berbicara, gadis itu hanya menjawab sesekali dengan bergumam.
Elle tidak suka membuang waktunya dengan menjawab hal yang tak penting untuknya
BRAKK!
Suara gebrakan pintu kelas berhasil membuat Elle dan Sita terlonjak secara bersamaan. Mereka menatap tajam Laras yang tersenyum tak berdosa. Laras, gadis yang merasa dirinya paling update tentang gosip-gosip terpanas SMA Angkasa. Karena kemampuannya yang selalu mengetahui informasi terbaru sekolah, banyak diantara teman-teman kelas Laras meminta informasi tentang gebetan masing-masing.
“Gue ada berita panas! Sepanas saat lo lagi liat gebetan sama pacarnya!” ucap Laras dengan wajah yang tak sabar.
“Apaan tuh?” tanya Sita penasaran.
“Coba tebak deh.”
“Penyetan Mbak Nana gratis?” tebak Sita.
“Salah!”
“Opa udah nikah sama Tuk Dalang?”
“Bukan, Bego.”
“Guru SMA sebelah yang ganteng itu pindah ke sini?” tebak Sita dengan mata berbinar.
“Itu sih maunya lo.”
Sita nyengir tak berdosa. “Terus apa dong? gue kan gak tau,”
“Kak Ardi udah punya pacar, dan lo tau pacarnya itu siapa? Pacarnya itu—“
“Elle.” ucap Sita memotong ucapan Laras.
“Iya! Eh, lo udah tau?”
“Lo kudet banget sih Ras, itu berita udah dua hari lalu. Katanya ratu gosip, tapi gitu aja gak tau.”
“Jahat lo El, katanya sahabat tapi gue gak dikasih tau, aku rapopo Dek.” ucap Laras meniru gaya-gaya sinetron alay.
“Jijik, Cuk.” cibir Sita lalu menjitak kepala Laras.
Elle menutup novelnya dan dimasukan ke dalam tas lalu ia berdiri. “Daripada kalian ngeributin hal yang gak penting, mending ke kantin aja.” setelah mengatakan itu, Elle berjalan meninggalkan kelas. Meninggalkan Laras dan Sita yang masih saling menjitak dahi satu sama lain.
***
“Lo beneran mau ngejalanin taruhan ini Di?” tanya Awang pada Ardi. Yang ditanya malah sibuk sendiri dengan game di ponselnya.
“Iyalah,” jawab Ardi tanpa menoleh ke teman di sampingnya, matanya masih tefokus pada ponsel di tangannya. “ Lagipula, gue pacaran sama dia juga bukan karna gue suka. Dia kan pinter siapa tau dia bisa ngerjain tugas-tugas gue.”
“Berarti kalau lo bisa pacaran sama dia selama dua bulan, kita kasih lo duit masing-masing lima ratus ribu?” tanya Rian.
“Ya iya lah Dodol, gila aja gue mau sama itu cewek tanpa ada niat apapun,” jawab Ardi gemas.
“Tapi lo harus hati-hati lo Di, sekarang lo bisa aja bilang gitu. Tapi kita gak tau kedepannya gimana, bisa aja lo suka sama dia.”
“Gak mungkin gue suka sama Cewek Culun itu, selera gue gak serendah itu Rez,”
“Gue cuma mau ngasi tau, karma itu ada. Itu doang. Siapa tau lo nanti bisa cinta mati sama dia.”
“Impossible.”
Tiba-tiba Awang berdiri dari duduknya dan mengambil sisir dari tasnya lalu membetulkan tatanan rambutnya, ia melangkah ke luar kelas. Dia sudah bosan mendengar teman-temannya yang dari tadi hanya membahas Elle. Awang butuh penyegaran untuk matanya.
“Mau kemana lo Wang?” tanya Reza yang melihat Awang berjalan keluar.
“Mau liat Dedek Gemes.” ucap Awang, lalu keluar dari kelas.
***
“El.” panggil seorang pemuda yang baru saja keluar dari kelasnya.
Merasa namanya dipanggil Elle menoleh ke belakang ternyata Ardi yang tadi memanggilnya. Ardi berlari kecil menyusul langkah Elle. Ardi mensejajarkan langkahnya dengan Elle, gadis itu melirik malas pemuda di sampingnya. Hanya sejenak lalu ia matanya kembali menatap datar jalan di depannya.
“Gue minta tolong dong.”
“Minta tolong apa?” tanya Elle tanpa menatap lawan biacaranya.
“Tolong kerjain tugas matematika gue ya, please.” ucap Ardi dengan nada memelas yang di buat-buat.
Elle berhenti melangkah, ia memutar tubuhnya menghadap Ardi, orang yang berstatus sebagai kekasihnya. “Itu tugas punya siapa?”
“Gue.”
“Terus, yang harusnya ngerjain siapa?” tanya Elle sambil membetulkan letak kacamata besarnya.
“Gue lah—eh tapi kan gue minta tolong sama lo.”
“Gue gak mau. Tugas-tugas lo kenapa gue yang harus ngerjain? Dikira gue Babu lo apa?” setelah mengucapkan itu, Elle berjalan meninggalan Ardi yang menganga, tak percaya dengan apa yang baru ia dengar.
Dia nolak permintaan gue? Terus pergi gitu aja? Anjir! Gue harus periksa ke THT sekarang. Batinnya tak terima.
***
Setelah Ardi memarkirkan motor kesayangannya yang ia beri nama Tejo, Ardi berjalan menuju taman kecil di rumahnya. Ia menemukan Ibunya yang sedang mengajak bicara bunga-bunga kesayangan wanita paruh baya itu. Di mata Ardi itu memang aneh, namun tidak untuk Ibunya. Bahkan bisa dibilang Ibunya lebih sayang bunga mawar itu.
Ardi mendekati Mamanya. Mengambil tangan Mamanya, menyalami.
“Tadi sekolahnya gimana? Bikin ulah gak kamu?” tanya Mrs. Hana, ia menghentikan kegiatannya menyiram bunga-bunga kesayangannya.
“Ya ampun Ma, anaknya baru pulang bukannya di sapa malah ditanyain yang enggak-enggak,”
“Emang Mama tanya yang enggak-enggak?”
“Iyaa….” jawab Ardi gemas.
“Kapan?”
“Tadi Ma, belum juga sepuluh menit tapi Mama udah lupa aja.”
“Mama kan tadi tanya kamu bikin ulah apa gak, bukan tanya yang enggak-enggak.”
“Terserah Mama aja, Ardi capek!” jawab Ardi kesal. Lalu meninggalkan Mamahnya yang kebingungan dengan tingkah anaknya.
“Itu anak kenapa dah? Perasaan dulu gue hamil cuma ngidam donat sambel ijo.” ucap Mrs. Hana kemudian mulai menyiram kembali tanamannya.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Ex [END]
Ficção Adolescente[Sebelum membaca follow akun ini dulu] Elleonora Marischa Putri Elle. Seorang gadis kutu buku, cuek, culun, yang sayangnya pintar dan tajir. Kisah tentang dia yang berpacaran dengan seorang most wanted. Ardi Chandra Wijaya Ardi. Most wanted di SMA...