Buatlah aku bahagia dengan caramu sendiri. Jangan menjadi diri orang lain untuk mencetak senyum di wajahku
***
Selepas pulang sekolah ini. Aku akan menemani Kinan pergi ke mall. Sudah lama kami tidak jalan berdua. Tadi Kinan merengek padaku jika ia butuh dihibur olehku karena pikirannya masih kacau dengan hubungannya bersama Han. Aku yang tak tegapun mengiyakan ajakan itu.
Kulihat saat ini di depan kelasku Juna sudah menungguku untuk pulang bersama. Aku dan Kinan menghampirinya. Juna yang merasa kehadiranku menoleh.
"Juna... maaf tadi nggak sempet ngabarin. Hari ini aku mau jalan dulu bareng Kinan. Boleh yaa.." kataku dengan nada memohon padanya. Dan sedikit bersalah karena lupa mengabarinya dulu tadi. Yang kudengar ia menghela napas dan setelahnya mengangguk. Aku tersenyum padanya. Lalu kemudian ia berjalan meninggalkan aku dan Kinan di koridor sekolah yang sudah sepi ini.
"Jangan pulang malam. Langsung kabari gue nanti kalau udah sampai rumah" tolehnya lagi padaku. Dan melanjutkan jalannya. "Iya.." balasku sedikit berteriak. Aku mengembangkan senyumku dan berbalik menghadap Kinan yang tadi ada di belakangku.
"Yaelah.. pasangan baru drama benerr.." cibirnya.
"Ya lo bisa liat. Juna itu perhatian sama gue" kataku ke Kinan. Dengan kami yang mulai menuruni anak tangga satu persatu.
"Menurut gue bener sih kata lo. Si Juna itu cowok overprotektif. Keliatan dari nada bicara ke lo tadi" koreksi Kinan.
~~~~~~
Saat ini aku sudah ada di toko sepatu di salah satu mall pusat kota Bekasi. Aku dan Kinan sama-sama ingin membeli sepatu baru. Netraku mencoba memilih sepatu kets yang cocok untukku beli.
"Ly.. Ly. Coba deh liat yang ini, lucu." Heboh Kinan memanggilku. Dengan tangan kanan yang melambai-lambai menyuruhku untuk mendekat. "Kenapa?" Tanyaku setelah berada di sampingnya.
"Ini sepatunya ucul banget. Kita couple yuk.." girang Kinan saat menunjukkan aku sebuah sepatu dengan desain buah semangka. Lucu sih. Tapi, agak aneh kalau aku memakainya. "Nggak, ah. Cari yang lain aja" balasku.
"Ihhh... Lily. Ini tuh lucu loh" kata Kinan dengan nada sebal.
"Yaudah kalau mau beli aja. Tapi gue nggak, soalnya kurang pede kalau pakai sepatu model itu.." ujarku.
"Lo tuh kebiasaan. Kalau yang berbau imut gitu nggak mau" rajuk Kinan. Mulutnya terus ngedumel dengan bibir yang semakin maju. Aku yang melihatnya terkikik pelan.
"Bukannya gitu. Lo tau kan gue nggak terlalu pede pakai barang-barang yang mencolok kaya gitu." Leraiku pada kekesalan Kinan. Semoga saja ia mengerti.
"Iye iye. Gue mau beli ini aja" kata kita. Menunjuk sepatu dengan warna putih.
"Gue juga kalau gitu.." ucapku.
"Jadi kita couple nih" kata Kinan. Alis kanannya ia angkat. Dan matanya menajam padaku.
"Serem mata lo. Iya, nih kita jadi couple" aku mengembangkan senyum di pipiku. Sepatu ini yang sedari tadi aku cari. Aku suka modelnya.
"Yaudah. Kuy, bayar" ajak Kinan. Aku mengangguk dan membawa sepatu kami masing-masing ke kasir.
Saat di kasir, kami langsung membayar total belanjaan kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR PAKSA
General FictionAnastasia Pofly Harata, gadis campuran Inggris, Jepang dan Indonesia-tidak mengira akan dapat pernyataan cinta dari Arjuna Bima Direndra seorang badboy sekolah saat ia baru saja putus hubungan dengan kakak kelasnya, Sebastian Fredo. Ia mendapat hadi...