Kesetiaan dan kejujuran
Itu adalah caraku mencintaimu***
"Ly. Ke kantin nggak?" Tanya Kinan seusai bel istirahat berbunyi.
"Nggak. Lo aja yang pergi" ujarku. Kinan mengangguk dan berdiri dari kursi.
"Yaudah. Kalau mau nitip apa gitu. Chat aja" katanya lagi sebelum benar-benar pergi.
"Ok." Aku membentuk huruf O dengan jari.
"Woy. Kantin kuy" itu suara Yuki mengajak Kinan.
"Kuy."
Setelah itu baik Yuki, Kinan dan teman-temanku yang lain satu persatu keluar dari kelas. Tersisa aku sendiri di sini. Hari ini aku tidak ada napsu untuk makan atau keluar dari kelas. UTS tinggal beberapa hari lagi.
Aku harus mempersiapkannya dengan baik. Ya walau bukan ujian kenaikan kelas tapi aku tak mau jika title juara kelasku harus di kudeta temanku yang lain.
Aku mengambil botol minumku yang kubawa dari rumah. Aku meneguknya. Kukeluarkan buku paket untukku gunakan belajar. Tak lupa aku juga membawa beberapa buku latihan soal yang aku beli dari toko buku.
Aku mulai fokus belajar hingga jam istirahat tersisa kurang dari 10 menit lagi. Namun fokusku terhenti karena tiba-tiba seseorang meletakkan sekotak susu rasa coklat kesukaanku. Atensiku langsung tertuju ke orang itu. Itu Arjuna. Wajah dingin tanpa ekspresi itu yang berbuat hal manis ini.
"Kenapa harus maksa diri buat belajar sampai rela buang waktu makan lo?" Tanyanya.
Aku mendongak menatap wajahnya yang dingin itu. "Ini usaha terbaik yang bisa aku lakukan, Jun."
"Dasar batu!" Ketusnya. Lalu ia mengambil duduk di depan mejaku.
"Diminum. Jangan buat diri lo sakit karena orangnya yang nggak mau makan" suruh Juna. Aku mengangguk dan mengambil susu kotak itu dan segera meminumnya.
"Kamu udah makan?" Tanyaku. Aku risih sekali karena Juna terus menatapku.
"Udah" ia kemudian mengecek jam di pergelangan tangan kirinya. Ia lalu bangkit tergesa.
"Gue balik ke kelas dulu. Nanti jangan pulang dulu. Gue tunggu di rooftop" kata Juna. Tanpa membantah aku mengiyakan perintah itu.
~~~~~~
Sesuai janji di istirahat tadi aku pergi ke rooftop setelah kelas berakhir. Aku membuka pintu tua rooftop tersebut dan mataku langsung menemukan sosok Juna tengah duduk di kursi panjang atap sekolah ini.
Merasa kehadiranku Juna menoleh ke arahku yang saat ini mulai berjalan mendekatinya.
"Ada apa?" Ujarku juga mengambil duduk di sampingnya.
"Nggak ada apa-apa. Cuma pengin di sini sama lo aja" katanya. Dan itu sukses membuat pipiku memanas. Mungkin jika aku punya sayap aku akan benar-benar terbang dengan perkataan Juna itu.
Lantas tanpa aba-aba Juna meraih kepalaku untuk ia letakkan di bahunya. Sungguh debaran di dadaku terasa tak karuan. Aku tak henti-hentinya tersenyum. Aku menikmati setiap detik momen ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR PAKSA
General FictionAnastasia Pofly Harata, gadis campuran Inggris, Jepang dan Indonesia-tidak mengira akan dapat pernyataan cinta dari Arjuna Bima Direndra seorang badboy sekolah saat ia baru saja putus hubungan dengan kakak kelasnya, Sebastian Fredo. Ia mendapat hadi...