Cinta itu soal rasa
Bagaimana sudah buat rasa bahagia untuk dia yang kau bilang cinta?***
Saat ini aku merasa sangat risih karena ke manapun langkahku pergi dan tempat apapun yang aku datangi selalu dibuntuti oleh Felix dan Key di belakangku.
"Felix, Key. Nggak capek ngikutin gue?" Tanyaku pada mereka.
"Udah perintah dari Pak Boss ini" ujar Key yang membuat aku memutar bola mataku jengah.
Kenapa juga Arjuna harus sekhawatir ini padaku sampai menyuruh Key dan Felix menjagaku.
Daripada aku terus memikirkan itu. Langkahku kini sudah sampai di ambang pintu perpus. Aku lantas masuk dan berjalan menyusuri rak-rak buku di sini. Tentunya masih dengan dua orang yang setia mengikutiku di belakang.
"Kalian juga mau baca?" Aku membalikkan badanku untuk menghadap Felix dan Key. Mereka kompak menggeleng. Aku mendengus panjang dengan respon itu.
Mataku masih menelisik judul buku untuk mencari buku yang aku inginkan.
Sibuk dengan masih mencari buku aku sampai tak sadar dengan getaran kecil di saku blezer yang aku kenakan. Segera aku ambil ponselku dan aku bisa lihat sekarang panggilan telepon dari laki-laki yang aku rindukan selama beberapa hari ini karena harus meninggalkanku demi perjalanan bisnisnya.
Senyumku terus mengembang dan mulai menggeser tombol hijau.
"Hallo Juna?" Sapaku dari sini.
"Key sama Felix ada kan sama lo?" Tanyanya. Aku mengerucutkan bibirku kesal. Juna tidak mau menanyakan kabarku malah bertanya temannya.
"Ada nih di belakang aku." Jawabku.
"Ok! Udah makan?"
"Belum." Balasku. Memang aku belum makan dari istirahat pertama tadi. Entah aku tidak ada napsu untuk makan hari ini.
"Kenapa? Mau sakit?" Katanya terdengar marah. Aku meringis saja mendengarnya. "Makan.." titahnya dengan nada dinginya.
"Iya Juna nanti aku makan. Maaf malah jadi buat kamu khawatir" ucapku menuruti perintahnya dengan mengigit bibir bawahku cemas.
"Tiga hari lagi gue pulang. Tetap jaga diri lo baik-baik" katanya.
"Aku bakal tunggu kamu. Cepet pulang.." ujarku yang tak sadar menggunakan nada rengekan manjaku seperti berbicara dengan ayah atau ibu di rumah.
"Hem. Gue tutup.."
Dan tak lama setelah mengatakan itu sambungan suara itu terputus secara sepihak dari orang di seberang.
"Dari boss ya?" Aku terjengit kaget dengan pertanyaan orang di belakangku.
Aku mengangguk untuk menjawabnya.
"Juna bakal pulang tiga hari lagi" kataku.
"Yess! Oleh-oleh nih kita" ujar Felix jadi bersemangat.
"Oleh-olehnya kudu banyak nih buat kita. Semangat deh kita jaga ibu bosnya" ujar Key dengan riangnya. Aku tak menghiraukan mereka dan berjalan lagi untuk mencari buku yang tadi sempat aku tunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR PAKSA
General FictionAnastasia Pofly Harata, gadis campuran Inggris, Jepang dan Indonesia-tidak mengira akan dapat pernyataan cinta dari Arjuna Bima Direndra seorang badboy sekolah saat ia baru saja putus hubungan dengan kakak kelasnya, Sebastian Fredo. Ia mendapat hadi...