Kau tau?
Kau aneh, kau gila, kau lucu
Bagaimana kau bisa hadir saat hatiku masih terluka
Apakah kau sanggup membuat goresan patah hatiku terobati?
Kalau kau sanggup, lakukanlah
Jika tak bisa, ku mohon pergilah.***
Day6: Congratulations
Hari ini aku sedang berada di kantin, setelah bel istirahat berbunyi dan menyelesaikan pelajaran fisika yang membuat otakku sulit berpikir karena rumus-rumus yang sangat menyebalkan itu.
Aku memesan makananku terlebih dahulu. Bersama Kinan Adelia Delvi sahabatku tersayang. Bukan, bukan dia yang aku maksut sahabat yang menikung hubunganku dengan Edo.
Jika kalian ingin tau, gadis itu adalah Sheyla. Dia bukan teman dekatku, tapi teman satu kelasku saat ini. Tapi, walaupun kami bukan teman dekat apakah pantas ia merebut kekasihku? Sampai saat ini aku tak tau kesalahanku di mana sampai Edo tega menghianatiku dan lebih memilih Sheyla, sahabatku sendiri.
Di depan sana dapat kulihat Edo dan Sheyla makan bersama, sambil sekali bersendau-gurau. Mataku, hatiku memanas melihat pemandangan tak mengenakan ini. Sungguh kadar kewarasan mereka memang tidak ada. Aku tau aku masih mengharapkan Edo menjadi milikku dan kembali berhubungan denganku. Tapi apakah ini cara mereka memanas-manasiku?
Aku hanya mencoba bersabar, mungkin seharusnya lebih baik seperti ini. Aku masih dibukakan mataku untuk tau kelakuan Edo yang sebenarnya. Laki-laki seperti itu tidak pantas bersanding denganku yang sudah setia bersamanya dalam kurun waktu 1 tahun ini. Mungkin Tuhan berpikir seperti itu. Terima kasih Tuhan.
Kinan yang ada di sampingku menepuk pundakku pelan. Seperti menyadarkanku untuk tak melihat adegan romantis yang mantan dan sahabatku lakukan saat ini.
"Udah, jangan dilihat mulu" ucap Kinan.
"Hem, gue nggak habis pikir mereka bisa setega itu, Kin" balasku sendu.
"Ya itu kelakuan mantan pacar lo, Ly. Udahlah lo bisa dapetin cowok mana pun yang lo suka kok. Percaya deh sama gue"
"Hahha,, makasih Kin. Sayang Kinan" ucapku akhirnya bisa tersenyum.
"Udah makan, orang sakit hati juga butuh makan supaya bisa lanjut nge-galau,nya" lawak Kinan padaku.
"Iye"
Kami sama-sama menyantap makanan kami hingga tandas. Bel masuk masih 15 menit lagi tapi aku dan Kinan memutuskan untuk segera meninggalkan kantin saja.
Saat kaki ku dan Kinan berjalan beriringan meninggalkan area kantin. Para anggota geng sekolahku bergerombol masuk dengan si ketua geng berada di depan. Sorot matanya tajam seperti bisa menghunus siapa pun orang yang ia tatap. Ia berjalan..... ke arahku?.. dan Kinan, sekarang. Kenapa ia tak ambil jalan lain? kenapa harus kemari. Aku merinding saja saat ini. Tubuhku dingin sedingin es balok. Dia menatap mataku seperti aku tak boleh menghindari tatapannya untukku.
Ia semakin dekat. Dan....... astaga! Ia sudah sampai di depan wajahku. Dia sedikit menunduk karena tingginya yang yahhh.. tinggi banget seperti mantanku. Aduh mantan lagi, kan. Hufttt!..
Kembali ke dia si ketua geng. Apa yang mau ia lakukan sekarang. Ia masih menatapku. Aku terdiam membeku. Sampai ia menggenggam kedua tanganku, aku masih tak mengerti yang ia lakukan padaku saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR PAKSA
General FictionAnastasia Pofly Harata, gadis campuran Inggris, Jepang dan Indonesia-tidak mengira akan dapat pernyataan cinta dari Arjuna Bima Direndra seorang badboy sekolah saat ia baru saja putus hubungan dengan kakak kelasnya, Sebastian Fredo. Ia mendapat hadi...