..
" ayahh, jangan bunuh ayah ku! "
" Calysta pergi lah nak, sayang bawa Calysta pergi kalian harus hidup!! "
" tapi ayah? Ibu bagaimana dengan ayah? Ibu lihat ayah berdarah? " tangis kylie kecil sedih.
" Ibu akan jelaskan nanti, saat ini kita harus pergi dari sini! "
" ayaaaaaaahhh.. " mata kecil Kylie kini terbuka lebar, keringat pun kian deras membasahi kening juga kaos tipis yang ia kenakan.
Dengan tangan bergetar kylie mengambil gelas berisi air di atas nakas. Lalu meneguk nya hingga habis.
Namun tetap saja kerongkongan nya tetap terasa kering dan panas. Bahkan kini dada nya berdebar kencang saat mengingat mimpi yang baru saja ia lewati.
***
Kejadian 14 tahun yang lalu, di mana kylie baru menginjak usia 5 tahun, di mana dulu ia hidup bahagia bersama kedua orang tua nya.
Meski saat itu kylie tidak faham dengan pekerjaan sang ayah namun masa itu kehidupan kylie sangat tenang.
Hidup nya di penuhi cinta dan kasih sayang, bahkan dahulu setiap akhir pekan kylie tak pernah di lewat kan begitu saja, ayahnya Luis Bill Smith selalu mengajak kylie juga sang ibu bertamasya di atas bukit atau taman kota yang sangat sejuk.
Tepat tanggal 11 desember di mana malam itu salju turun dengan lebat nya, tak ada yang tahu di malam yang sangat indah itu akan menjadi malam terakhir bagi keluarga kylie
Jam tampak berdenting saat jarum hitam menunjukan pukul 00:00 tengah malam.
Sekelompok orang berbaju hitam lengkap dengan senjata api memaksa masuk Kedalam rumah dan membuat kekacauan di dalam nya.
Malam itu Kylie kecil masih terlelap di atas tempat tidur nya tanpa tahu bahwa ada sekelompok orang tengah membumi hanguskan kediaman nya.
Dengan nafas tersengal sang ibu membawa kylie di dalam mantel tebal nya, ledakan demi ledakan senjata mulai terdengar dan membuat kylie terbangun.
Gadis itu kini menatap wajah sang ibu yang sudah bercucuran darah bercampur keringat dingin.
" ibu ada apa? Mengapa rumah kita berisik sekali? " tanya kylie polos.
" diam lah sayang, pejam kan mata mu sebelum ibu menyuruh mu membuka nya!" perintah Theana Rose yang tak lain adalah ibu kylie.
" Di mana ayah? " gumam kylie
" syuuuttt.. Diam dan tidur lah, ibu akan membawa mu pergi dari sini! " isak Rose, wanita itu terus bergegas mencari kendaraan di tengah badai salju.
Malam ini adalah malam terburuk bagi nya, Rose bahkan tak sempat mengatakan ucapan perpisahan pada Luis karna lima peluru panas itu terus menerobos jantung suami nya hingga pria malang itu tak bisa mengucapkan apa pun.
Dengan sekuat tenaga berlari akhirnya Rose menemukan sebuah bangunan tua yang tampak tak berpenghuni, setelah memastikan ia pergi cukup jauh dari lingkungan rumah nya Rose pun memutuskan untuk bersembunyi di dalam gedung itu hingga para pembunuh itu pergi.
....
" siall!! Kita kehilangan wanita itu! " ucap seseorang yang tampak seperti pemimpin kelompok tersebut.
" aku yakin dia tidak akan berlari jauh dari kota ini " sahut seorang di samping nya
" semoga saja, dengar!! Keluarga itu tidak akan ku biarkan hidup! Shittt!!! " ucap nya lagi
...
Kylie kecil masih menatap heran sang ibu yang tampak sangat kotor dan kacau itu, bahkan ia heran mengapa ibu nya bisa berdarah.
Namun seperti awal sang ibu hanya menyuruh nya diam dan tidur. Meski sebenarnya saat itu kylie tahu bahwa suara ledakan itu berasal dari senjata di mana teman nya sering memaikan di sekolah.
" ibu di mana ayah?? " tanya kylie penasaran.
" dengar kylie sayang, ayah mu harus pergi! Dan itu akan sangat lama " jawab Rose berbohong
" kemana memang? "
" surga "
" apa surga itu jauh ? "
" yaaa sayang, surga itu sangat jauh butuh waktu yang sangat lama untuk sampai kesana " terang Rose di iringi air mata.
" memang ayah tidak akan merindukan kita? " ucap kylie sedih.
" tentu saja ayah rindu, tapi ayah mu harus pergi agar kylie bisa bersekolah, ibu akan memasukan mu ke sekolah Rainbow kylie ingin sekolah di sana bukan?? "
" yaa, ibu aku ingin sekolah di sana, seperti wilson dan katy "
" yaa sayang, tahun ini kylie akan sekolah di sana "
Rose pun memeluk putrinya dengan erat di iringi isakan pilu, di mana ia terpaksa harus berbohong pada putri nya, bahkan yang lebih menyakitkan adalah dimana ia harus melihat putri nya tumbuh tanpa ayah.
..
Linangan air mata kini membasahi wajah putih nan halus milik kylie, hati nya merasa kesepian jika ia kembali mengingat semua yang sudah menimpa nya.
Bahkan hingga saat ini ia tidak tahu apa alasan dari perubahan hidup nya, dari awal hidup yang ia jalani sangat bahagia dan penuh cinta, berubah menjadi kesengsaraan tak berujung.
Dirinya harus berjuang untuk hidup tanpa sanak saudara, bahkan kylie pernah hampir mati karna tak mampu pergi kedokter untuk memeriksa sakit nya.
Dia benar benar hanya menjadikan tuhan sebagai pelindung juga keluarga nya, meski sejak kecil ia tak di ajar kan untuk menyembah tuhan karena kedua orang tua nya adalah orang yang menganut kepercayaan.
Sejak kylie menginjak usia 16 tahun, kylie memutuskan untuk memiliki agama, sama seperti teman teman nya yang lain.
Sejak saat itu pula kehidupan kylie berubah perlahan, ia kini memiliki keluarga kedua bahkan cukup banyak orang di gereja yang mau bersahabat dengan nya.
Untuk seketika lelehan pilu itu mengurang, ia kembali menatap kenyataan bahwa hidup harus di jalani dengan baik apa pun akhirnya.
....
Jangan lupa vomen.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEIRO (LOVE) -END
Romance... story about🔞 Harap bijak memilih bacaan yaa..!!! Couse this a story Dark Romance - - freelifestyle Jadi author tidak bertanggung jawab bila ada efek setelah membaca cerita ini Well.. i think ini adalah cerita ku yang entah ke berapa dan aku ha...