Fourtythree

4.5K 266 12
                                    

..

..
Langkah kylie kian berat saat mendengar kabar sang kake yang semakin kritis, stelah selesai mengisi seminar kylie di temani Malvin segera bergegas menuju rumah sakit.

Wajah gadis itu tampak pucat karna sejak pagi belum memakan apa pun, terlebih dalam keadaan seperti ia semakin kehilangan nafsu makan nya.

Dua puluh menit berlalu akhirnya mereka sampai di rumah sakit, kemudian bergegas menuju ruangan dimana Arthur dirawat.

" nona? " sapa Ettore terkejut saat melihat kylie. Ya selama ini Arthur tidak mengizinkan kylie kembali ke rumah atau ketempat dimana ia bisa mengingat masa lalu nya.

Terlebih saat ini wajah juga penampilan kylie sudah berubah, meski iris mata mereka masih tetap sama. Mungkin jika seseorang yang dekat dengan kylie orang itu akan cepat mengenali nya. Sedang bagi orang asing kylie jelas berbeda dengan dirinya yang dulu.

" dimana kake ku? " ucap kylie tanpa memperdulikan sapaan Ettore.

Melihat sikap kylie Ettore kini faham mengapa tuan nya selalu merasa gelisah karna ingatan yang hilang tak lebih seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

" Mari nona! " ucap Ettore seraya menunjukan jalan pada kylie.

Setelah tiba di sebuah lorong dimana hanya ada satu kamar besar di sana kylie juga malvin segera membuka pintu dan berlari ke arah nya.

" kake? Apa yang terjadi? Kenapa kau tidak mengatakan jika kau sedang sakit selama ini? " ucap kylie lirih, ia merasa terpukul. Karna selama ini sejak dirinya bangun dari koma kylie tidak pernah berbicara dengan sang kake.

Kylie tidak tahu alasan mengapa dirinya begitu sungkan pada kake nya, namun entah kenapa tubuh juga fikiran nya seolah mencegah sikap nya , kylie memilih banyak diam dan tidak mencari tahu apa pun.

Wajah tua Arthur terlihat tenang di dalam tidur nya, sudah dua hari Arthur mengalami kondisi kritis, Memang setelah kejadian lima tahun lalu Arthur selalu merasa bersalah.

Jika saja bukan karna ucapan nya kylie tidak akan koma dan bahkan hampir tiada karna dendam nya, Arthur juga sangat tahu bahwa jika ia tidak mengatakan apa pun kejadian itu tidak akan pernah terjadi.

Sekali lagi Arthur merasa dirinya bersalah setelah mencoba menjauhkan mendiang sang putri, Rose dari dunia nya dan membuat sang putri meninggal tanpa keadilan. Kini dirinya pun kembali menjadi penyebab koma nya sang cucu. Ya, sejak saat itu Arthur terus mengurung diri selama tiga tahun, meski setelah kylie sadar Arthur memilih untuk tidak banyak menemui nya dan malah mengutus Paul untuk mengurus kehidupan juga pendidikan kylie.

Di sela suasana sunyi itu tiba tiba pintu kamar terbuka, namun kylie memilih untuk tidak melihat ke arah siapa yang masuk saat itu.

malam ini Estle datang menjenguk, setelah dua tahun yang lalu resign dan memilih hidup di desa bersama keluarga nya. Kini wanita yang menjadi saksi hidup keluarga Arthur kembali untuk melihat keadaan sang tuan.

" Bibi? " sapa Malvin cukup terkejut melihat kedatangan Estle.

Mendengar sapaan Malvin kylie pun akhirnya mengangkat wajah nya untuk melihat siapa yang datang.

" selamat malam nona? " sapa Estle lembut.

Sedang kylie hanya mengangguk pelan tanpa tahu harus bersikap apa karna ia tidak ingat siapa Estle.

" apa kau Calysta? " tanya Estle , wanita tua itu terlihat sedih saat melihat perubahan kylie. Gadis yang polos dan selalu ceria itu kini berubah menjadi wanita dewasa yang pendiam dan dingin. Di mana biasa nya kylie akan memeluk Estle jika lama tidak bertemu, namun malam ini gadis itu bahkan tidak menyapa nya.

QUEIRO (LOVE) -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang