Fourtyfour

5.4K 286 13
                                    

..
..
Suasana malam ini terasa cukup sendu dan dingin, setelah kondisi Arthur yang kembali kritis dan semua keluarga juga beberapa pejabat bahkan pangeran charles dan kedua putra sudah mulai datang untuk menjenguk

Dokter mengatakan bahwa mereka tidak bisa melakukan apa pun lagi karna kondisi Arthur yang sudah semakin melemah.

Saat mengetahui hal ini, kylie hanya bisa menangis, entah mengapa ia merasa sepertinya pernah mengalami hal ini, mengalami keadaan dimana ada seseorang yang ia sayangi dan orang itu pun akhirnya pergi meninggalkan nya dengan keadaan sakit parah.

Tubuh kylie melemas seketika, air mata nya terus berjatuhan membasahi wajah cantik dan lembut gadis itu, Estle yang melihat hal nya pun langsung memeluk kylie lembut, meski sebenarnya ia pun tak kuasa menahan kesedihan melihat pria yang ia cintai harus mengalami keadaan yang begitu menyakitkan.

Pukul 02:00 am, dimana semua orang tampak terlelap kecuali para pengawal yang berjaga di pintu masuk. Mereka tampak masih sangat segar meski malam sudah sangat larut.

Lengan Arthur perlahan bergerak, mata kecil nya pun mulai terbuka, ia melihat sosok gadis yang selama ini menderita karna perbuatan nya, hingg saat melihat hal itu tak terasa air mata nya mengalir. Dengan sekuat tenaga Arthur mencoba mengusap rambut kylie, perasaan bersalah juga berdosa yang menderu hati Arthur semakin terasa saat melihat wajah teduh kylie yang polos nya menjalani kehidupan. Gadis itu bahkan tak pernah marah atau merasa kesal pada kehidupan dan takdir yang selalu mempermainkan nya.

" Calysta aku benar benar meminta maaf, karna ambisi dan ke egoisan ku, kau harus menjalani kehidupan yang menyedihkan " batin Arthur terdiam di dalam tangis nya.

" setelah ini aku harap kau bisa melanjutkan hidup mu dengan penuh kebahagiaan, kake akan menemui kedua orang tua mu dan memohon maaf pada mereka atas semua dosa yang sudah kake lakukan "

Arthur merasa nafasnya berat dan sulit bahkan kini tenggorokan nya terasa tercekat, pria tua itu kini merasakan akhir dari kehidupan, air mata nya terus mengalir karna merasakan sakit yang teramat sangat, tangan nya bahkan tampak mencoba menggenggam Estle, dan Estle yang merasa kan sebuah sentuhan pun segera membuka mata nya.

Air mata nya kini jatuh dengan deras nya saat melihat wajah Arthur yang semakin memucat dan melemah karna sekarat.

Mata mereka terus saling memandang, ada tatapan penyesalan di dalam mata Arthur yang tak bisa ia ucapkan pada Mantan istrinya itu. Selain kedipan mata yang kian memberat Arthur tak dapat melakukan apa pun.

Mendengar isakan Estle, kylie pun ikut terbangun dan alangkah terkejut nya dia saat melihat kake nya terus mencoba menghembuskan nafas nya kuat.

" Kake ada apa? Dokteerr? Aku akan memanggil dokter! " ucap kylie panik

Namun belum sempat ia melangkah lengan nya sudah di tarik lemah oleh Arthur, pria itu menggelengkan kepala nya pelan. Mengisyarat kan bahwa ini adalah waktu nya ia pergi

" Kake jangan katakan apa pun, aku yakin kau pasti akan kembali sembuh, dan kita akan bersama lagi " isak kylie

Genggaman Arthur mulai melemah, nafas pria itu bahkan sudah tak terdengar lagi. Melihat kake nya menghembuskan nafas terakhir nya tangis kylie semakin pecah. Hati nya mulai merasakan kepedihan.

Kepala nya bahkan merasa pusing dan sakit. Bayangan bayangan hitam kini mulai bermunculan di dalam fikiran nya dengan kuat hingga membuat tubuh kylie ambruk.
Kylie benar benar merasa kesakitan hingga ia tak bisa mengatakan apa pun selain air mata nya yang terus berjatuhan.

Tak lama kemudian tim dokter pun tiba untuk mengecek keadaan Arthur dan seperti yang sudah mereka lihat, Arthur sudah meninggal beberapa menit yang lalu.
Pria itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir dengan tenang setelah menyerahkan seluruh harta juga kekuasaan nya pada kylie.

QUEIRO (LOVE) -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang