ThirtyNine

4.6K 246 3
                                    

..

..

..

Waktu sudah menunjukan pukul 15:00 pm.
Kylie tampak sedang membenahi peralatan juga alat tulisnya karna Kelas berakhir

Tak lama muncul lah megan dan Marilyn, ah ya aku lupa mengatakan bahwa kini hubungan antara mereka juga membaik, terlebih stelah malam dimana Malvin di jodoh kan dengan kylie sikap Marylin pun berubah menjadi lebih bersahabat.

" kylie apa kau jadi pergi ke New york? " tanya Megan tiba tiba.

" yaa! " sahut kylie yang masih berkutat dengan tas nya.

" baik lah akan ku antar kau ke Airport " ucap Marylin menawarkan diri

" thank you girls but aku sudah memiliki supir ku sendiri " sahut Kylie yang kemudian mengulum senyum manis pada kedua teman nya.

Megan yang cukup mengetahui keadaan sebenarnya hanya dapat menggelang kan kepala pelan. Ia sebenarnya cukup khawatir akan apa yang sedang kylie rencanakan. Bagaimana pun ia sudah menganggap kylie sebagai adiknya sendiri dan tentu saja saat mendengar rencana extream kylie, megan langsung berexpresi terkejut setengah mati.

Megan akui masalah yang kylie hadapi bukan lah masalah sepele tapi membalas kan sebuah nyawa bukan lah hal yang bisa di anggap remeh, terlebih sasaran kylie pun merupakan sosok yang cukup berpengaruh dan dikenal dunia. Namun apa pun itu megan tetap saja tidak bisa melakukan apa pun, selain mendukung dan berusaha menjadi teman yang baik apa pun keadaannya.

" baik lah kalo begitu sampai jumpa nanti " ucap kylie seraya memeluk singkat kedua gadis di depan nya.

" hati hati " ucap megan tulus.

***

Udara malam di atas langit tampak tenang dan cerah, meski di bawah daratan bumi sana suasana nya tak lagi tenang.

Mata kylie masih tertutup rapat, gadis itu terlelap tenang dalam mimpi nya.

" Calysta? Bangun lah nak? " sebuah suara lembut kini mengusik tidur kylie.

Perlahan gadis itu membuka mata nya, wajah nya memandang tak percaya kearah wanita yang sangat lama ia rindukan.

Menyadari keberadaan sang ibu kylie pun langsung memeluk erat ibunya, air mata gadis itu terus jatuh karna perasaan sedih dan gelisah.

Setelah cukup lama menangis akhirnya kylie menatap wajah tenang sang ibu yang sejak tadi hanya mengulum senyum sendu pada putri semata wayang nya.

" Calysta maaf kan kami nak, tidak seharusnya kau mengalami semua hal ini " ucap sang ibu lembut, sedang kylie sekali lagi hanya bisa menetes kan air mata karna tak tahu harus mengatakan apa pada ibu nya.

Kylie sangat gelisah dan dilema, dimana ia ingin membalaskan penderitaan keluarga nya, namun di sisi lain dia tidak ingin menyakiti pria yang selama ini ia cintai juga mencintainya.

" apa yang harus aku lakukan ma? " ucap kylie lirih.

" sayang, lihat mama?! " balas Sang ibu tenang, kemudian kylie pun menatap wajah ibunya dengan tatapan sendu.

" kau mencintai pria itu? " tanya sang ibu lagi. Dan kylie hanya mengangguk.

" apa kau mencintai kami? "

" tentu saja ma, kalian lah alasan ku lahir ke dunia ini " sahut kylie cepat.

" kau tahu bahwa dalam cinta, keluarga tidak akan begitu penting, tapi meski demikian keluarga pun adalah alasan cinta itu ada! Mama tidak akan mengatakan bahwa kau harus menyakiti dia demi keluarga mu, tapi kau harus ingat alasan mengapa kau bisa merasakan cinta! Jangan di teruskan jika kau tidak mampu, kami jauh menghargai niat mu dari pada hasil akhir nya, percayalah pada hati mu karna hatimu tidak akan membuat mu terluka apa pun keadaannya" ucap Rose lembut namun kylie merasa ada ketegasan di dalamnya.

Sebenarnya ucapan sang ibu memang ada benar nya namun mengingat berapa lama ia harus menanggung beban dan beratnya hidup sebatang kara karna ulah benny, rasanya kylie tak bisa melepaskan semua niatnya begitu saja, terlebih hanya demi seorang pria yang belum tentu menjadi jodohnya.

Kylie tidak mencoba membutakan mata nya terhadap pengorbanan dan semua hal yang sudah stheep lakukan namun bagaimana pun kedua orang tua kylie jauh lebih berarti dalam hidup kylie meski demi membahagiakan mereka ia harus melepaskan kebahagiaan nya.

" percayalah pada ku ma, apa pun yang akan ku lakukan semua adalah demi rasa sayang ku pada kalian dan satu satu nya cara yang dapat ku lakukan untuk berterima kasih atas semua yang sudah kalian berikan pada ku selama aku hidup" ucap kylie seraya menggenggam lengan ibu nya.

Tepukan lembut kini mengusik tidur kylie, gadis itu mengerang saat merasa tidurnya terganggu, dan setelah matanya ter buka kini kylie menyadari bahwa ia sedang berada di pesawat bukan kamarnya.

" pesawat sudah landing sejak dua puluh menit yang lalu nona, saya harap perjalanan anda menyenang kan! Maaf sudah menganggu tidur anda" ucap seorang pramugari dengan senyuman manis nya.

" ahh ya, maaf kan aku karna sudah membuat mu menunggu! " balas kylie tak enak.

Dengan cepat ia pun segera meraih tas dan mantel tebal nya seraya turun dari pesawat.

" kenapa aku harus mimpi di siang bolong! " gerutu kylie malu.

Tak ingin berlama lama di lapangan yang bercuaca dingin, kylie pun segera memesan taxi namun belum sempat ia mengdial nomor taxi stheep tampak sudah melambaikan tangan nya dari kejauhan.

Kylie pun membalas lambaian kekasihnya itu dengan senyuman riang dan berjalan cepat ke arahnya.

" how are you sweetheart? " tanya Stheep di iringi kecupan singkat.

" fine! Cepat lah aku mulai merasa akan membeku di sini" sahut kylie acuh seraya membuka pintu mobil.

Mungkin jika seseorang yang tingkat kepekaannya tinggi, ia akan melihat perubahan pada sikap kylie. Gadis itu tampak acuh dan dingin hari ini, meski stheep berusaha selembut mungkin menghadapi kylie.

Tak ingin berdebat atau apa pun yang akan membuat hubungan nya rusak, stheep lebih memilih untuk mengabaikan semua itu meski ia akui dirinya tidak suka dengan sikap dingin kylie.

" sayang apa semua nya baik baik saja? " tanya stheep memecah keheningan.

Sedang kylie yang terlihat larut dalam lamunan nya segera membenarkan posisi duduk nya dan menatap stheep cepat.

" apa kau mengatakan sesuatu? " ucap kylie balik bertanya.

" sayang sebenarnya ada apa? Kenapa kau terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu? Apa ada masalah, katakan saja aku pasti akan membantu mu! " ucap stheep menawarkan diri.

" tidak tidak, aku hanya sedang memikirkan tugas kuliah ku, ya kami sedang melakukan sebuah riset di beberapa bank " kilah kylie yang entah dari mana datang nya ide itu.

Mendengar penjelasan kekasihnya stheep hanya dapat mengangguk faham, meski ia tak sepenuh nya yakin. Dan soal intuisi stheep rasa belum ada yang bisa mengalahkan dalam menebak hal dan sikap seseorang.

" baik lah, tapi jika ada hal yang sulit kau lakukan kau bisa mengatakan nya pada ku akan dengan senang hati melakukan nya untuk mu" balas stheep mencoba melupakan perasaan curiganya.

" tentu aku pasti akan mengatakan nya pada mu! " sahut kylie ragu.

" apa yang harus ku katakan pada mu? Bagaimana cara ku mengatakan nya? Apa kau benar benar akan melakukan nya jika aku meminta mu? " batin kylie kembali bersedih.

*******************************************

..
Hai hai guys, semoga kalian sehat selalu ya
Jaga kesehatan dan jaga kebersihan
Di tengah virus seperti ini author cuma mau ngingetin k kalian buat hati hati dan stay at home #Dirumahaja krna mengisolasi diri jauh lebih penting untuk saat ini.
..
Dan kalo kalian ngerasa bete kalian bisa cek beranda ku, karna di sana ada beberapa kisah yang udah rampung or tamat buat nemenin hari hari kalian.
..
Oke sampe sini
Stay save stay healt
Luv u
..

QUEIRO (LOVE) -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang