2.//Luluhnya Hati Nisel?.

100 33 3
                                    

Suasana sekolah baru yang membuat Nisel tidak mood,di tambah pulang sekolah di sambut oleh kedua orang tuannya yang bertengkar tanpa memperdulikan dirinya. Ingin Nisel menangis,membrontak bahkan berteriak agar kedua orang tua nya tahu dia tidak kuat dengan beban yang di tanggung nya sendiri,tapi apa boleh buat menangis,membrontak atau beteriak tidak akan merubah semua nya. Karena orang tua bertengkar sudah menjadi makanan sehari hari nya.

Tanpa melirik orang tua nya yang sibuk bertengkar Nisel langsung naik ke atas menuju kamar nya dengan membanting pintu keras agar orang tua nya berhenti bertengkar.

"Harta harta dan harta! Kalau tidak perempuan jalang dan laki laki hidung belang! Mereka pikir aku butuh semua itu!" .Nisel memaki orang tua nya sambil melepas sepatu dan menaruh nya asal. Ia pun langsung berganti baju dan keluar.

Ia kali ini pergi ke tempat les dancer rutin nya, tujuan nya mengalihkan rasa kesepian nya. Dia menuruni anak tangga berjalan begitu saja tanpa menoleh sedikit pun kepada orang tuanya.

"Mau kemana kamu?" Tanya papa Nisel tanpa ada rasa perhatian padanya.

"apa itu penting untuk anda?". Jawab Nisel sambil menghentikan langkahnya.

" Dasar anak tidak tahu rasa hormat, kamu mau pergi menari agar seperti mama mu menjadi jalang hah?". Tanya papa Nisel sangat kasar membuat hati gadis itu seperti tertusuk belati. Sakit rasanya!.

"Apa kata anda?.Bukankah anda tak lebih dari pria hidung belang ha? Jika anda memiliki masalah dengan dia si wanita jalang jangan ikut campurkan saya atau melarang saya melakukan apa yang saya suka!".

Nisel menunjuk mama nya dan meyebut nya wanita jalang,rasa hati mama nya hancur kini Nisel benar membenci dia. Nisel pun tak mau kalah menghina papanya agar papanya sadar namun Nisel tahu kata katanya tak akan membuat hati papanya terketuk hati papanya batu ya sekeras batu. Persetan dengan kata dosa karena perkataan laknat nya.

"Plakk!!"  .Sebuah tamparan keras dari papanya mendarat di pipi Nisel yang membuat Nisel semakin tersayat sayat hatinya namun ia tidak ingin terlihat lemah.

"Dasar kau anak kurang aj....!

" Stop kau jangan hina anak ku!" .Kata kata papanya terpotong oleh mama Nisel yang langsung merengkuh putrinya sedangkan papanya pergi begitu saja tanpa peduli.

Nisel menepis pelukan mamanya dan juga meninggalkan mamanya bergegas keluar rumah dengan air mata bercucuran.

Ia berjalan kaki menuju sebuah taman yang membuat hatinya merasa tenang. Ia belum berhenti menangis karena merasa beban nya belum keluar sepenuh nya.

"Terus aja lo nangis sampe lo ngarasa tenang." Tiba tiba Raihan datang dan duduk di samping Nisel. Tapi, Nisel hanya diam memandang kosong ke depan tanpa peduli kehadiran Raihan.
Raihan terus saja menatap Nisel tanpa kedip Nisel terlihat cantik dengan celana training hitam dan kaos putih polos serta rambut yang di kucir kuda memperlihatkan leher jenjang nya.

"Perfect!" .Batin Raihan.

" Lo liatin gue kaya gitu sekali lagi gue colok mata lo!". Nisel mengancam Raihan dengan nada mematikan, karena risih dengan tatapan Raihan.

" Hehe iya maaf. Lagian lo sih ada gue masih aja nangis". Raihan terkekeh membuat Nisel semakin bertambah kesal.

" Lo siang bolong gini mau jogging kok lo pake baju kek gitu?" Tanya Raihan lagi.

Nisel tersenyum kecut dan menjawab nya.
"tadi gue mau les dancer tapi gue males gue pilih kesini!".

Raihan hanya manggut manggut ia tak ingin bertanya lagi mendengar Nisel berbicara panjang saja sudah luar biasa untuknya.

Nisel bosan dia bangkit meninggalkan Raihan begitu saja tapi Raihan malah menahan Nisel dan memegang tangan Nisel sehingga membuat Nisel terpaksa menoleh menatap Raihan.

" Kenapa lagi?".

"lo mau kemana?". Tanya Raihan kembali.

" Isss kepo banget sih lu! Gue laper mau makan!". Jawab Nisel sambil menghempaskan tangan Raihan.

" Gue ikut ya? Plis". Pinta Raihan memelas yang hanya di respon sebuah anggukan kecil dari Nisel.

" Lo sering makan di sini?
Lo kan cewek masa lo doyan sih makan di pinggir jalan banyak debu,polusi terus kot..

" Lo diem apa mau gua hajar!". Kata kata Raihan langsung di potong oleh Nisel karena membuat Nisel pening.
" Lo sadar ngak sih kata kata lo itu nyinggung pedagangnya!". Geram Nisel terus beranjak dan pergi menghampiri penjual nya,sedangkan Raihan tersenyum malu.

" Bang maafin temen saya ya, kadang itu mulut suka lemes".

" Santai neng, maklum anak orang kaya". Jawab pedagang langganan Nisel ramah tanpa menunjukan ekspresi tersinggung sedikit pun.

" Lo bayar makanan nya awas lo kalau lo ngikutin gue!". Ancam Nisel sambil berlalu meninggalkan Raihan yang masih senyum senyum tidak jelas melihat Nisel.
" Lo belum luluh juga?".Batin Raihan.

Nisel berjalan tanpa arah dia tidak mungkin kembali kerumah,dia belum siap dengan suasana hatinya.

" Ada orang ngak ya?Kok tiba tiba gue pengen ngedance!". Nisel bermonolog sendiri sambil menengokan kepalanya ke kanan ke kiri. Tanpa berpikir panjang lagi dia langsung menyalakan musik di ponsel nya memutar dengan alunan nada yang benar benar enak. Dia bergerak dengan lincah menyamakan irama dan gerakan benar benar luar biasa bakatnya.

Thats amazing!"
Tiba tiba ada suara berat yang membuat Nisel berhenti,dia pun memaksakan dirinya agar menengok ke belakang.

" Hufttt lo lagi! Kenapa sih Rai lo ikutin gue!" . Runtuk Nisel sebal sambil duduk di bangku taman yang tadi di tempati.

" Emm gue mau tau aja kenapa lo tadi nangis?". Jawab Raihan santai sambil duduk di sebelah Nisel. Yang di tanya tetap tak peduli dia malas menjawab apalagi mengenai masalah pribadinya.

" Ok kalau lo ngak mau crita ngak papa gue nger...

" Stop lo tu bawel jadi cowok gue minta lo jauhin gue ngak usah sok akrab sama gue!". Kata kata Raihan terpotong oleh nada tinggi Nisel karena sangat terganggu dengan sikap Raihan.

" Gue cuma mau temenan sama lo Sel".

deg!
Jantung Nisel mendadak lompat lompat tak beraturan saat Raihan berkata lembut dan tanpa dosa ia mengusap keringat Nisel penuh perhatian,seandainya itu papanya alangkah bahagia nya dia.

"Gue ngak butuh temen gue biasa hidup sendirian tanpa temen!". Sarkas Nisel ketus kemudian pergi begitu saja meninggalkan Raihan.

.
.
.
Yeay udah lumayan lah buat di baca enggak ancur ancur banget:)

Huhu tapi masih butuh komen yang buanyak biar makin tahu apa aja yang kurang juga vote yang banyak biar makin semangat lageee!!!

Next chapter--
👇👇

Btw baca juga cerita aku yang lain

Cek aja profil gue🙂

BBS: MEANING HAPPY|END|.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang