49.// Wrong Day.

23 5 0
                                    

Selamat Membaca✨.

Hari Minggu adalah hari tidur Nasional bagi seorang Raihan, cowok itu bermalasan di kasur nya yang menurut dirinya begitu posesif. Apalagi nasib nya yang jomblo itu membuat malam minggu nya hanya habis ngegame dan tidur.

" Raihan bangun kenapa, itu matahari udah tinggi!. Jodoh kamu nanti patok ayam tahu rasa deh". Omel Naura kesal melihat anak pertama nya selalu malas di hari Minggu, lebih tepat nya setelah putus dari Nisel.

" Jodoh aku udah terbang ke London ma!". Racaunya entah sadar atau tidak.

" Nah iya emang kamu enggak mau  nganterin".

" Enggak".

Naura memijat pelipisnya.
" Sebagai temen gitu kek".

" Bawel deh mama, kalau gitu sana anterin sendiri kalau perlu sampe London sekalian. Wakilin aku". Balas Raihan sensi.

" Kok jadi kamu yang marah marah si!".

" Udah sana mamah keluar ini masih pagi bagi Raihan". Usir Raihan serak khas orang tidur.

Mau tidak mau Naura meninggalkan kamar Raihan, ya hari ini Nisel akan benar-benar pergi dari tanah Indonesia untuk mengejar mimpi nya ke London. Gadis itu meninggalkan semua orang kesayangan nya untuk waktu yang cukup lama, sementara Raihan jauh dari lubuk hatinya cowok itu ingin melihat wajah mantan nya sebentar sebagai kenangan, namun dia masih sayang pada hatinya sendiri yang sampai kini belum bisa move on.

" See you next time, mungkin dengan keadaan yang berbeda Sel". Ucap Raihan dengan mata masih terpejam.

...

Me.
Mantan gue berangkat.

Sampe ketemu lagi.

Cepet move on kek.

Ada yang kurang rasanya di suasana bandara ini, Nisel berharap Raihan ikut mengantarkan dirinya namun itu hanya halusinasi nya. Gadis itu sesekali menelisik sekitar siapa tahu cowok itu benar benar datang, walaupun nihil.

" Raihan enggak ada. Enggak papa dia paling lupa aja kok". Hibur Nadia pada anaknya yang tidak tenang sedari tadi.

" Iya sayang, kalau di sana ada kendala langsung hubungi papa ya?". Timpal Dipta posesif.

Hati Nisel menghangat melihat orang tua nya akur kembali apalagi Dipta sekarang sangat menyayangi dirinya, pria paruh baya itu sangat protektif pada anak gadisnya.

" Pasti mah pah". Jawab Nisel lesu.

" Jangan lemes gitu napa elah". Ujar Yola sahabat terbaik nya yang ikut mengantarkan dirinya.

" Iya. Lo disini Affan enggak marah".

" Gue sunat kalau marah". Ucap Yola asal, membuat Orang tua Nisel terkekeh geli.

" Dih mau jadi psikopat lo".

" Sel lo disana jangan lupain gue ya?, pokoknya lo harus inget sama gue dan...

BBS: MEANING HAPPY|END|.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang