Kini Nisel sudah sampai di depan rumah nya dengan di antar mamanya naik mobil pribadi mamanya. Perasaan senang yang begitu teramat terpancar jelas dari sorot mata cewek es itu. Namun, tak dapat di pungkiri ada perasaan cemas kala papanya menatap tajam dirinya saat keluar dari mobilnya.
" Jangan takut, biar mama yang bilang kalau kamu bakal ikut mama". Ujar mama nya yang tahu betul kecemasan anaknya, Nisel hanya mengangguk ragu.
" Mau apa kamu?". Tanya papa Nisel dengan nada tidak bersahabat.
Mama Nisel lantas mendekat seolah tidak ada yang perlu di takutkan.
" Aku mau ajak Nisel tinggal bareng aku sekarang dan sampai selamanya". Ujar mamanya langsung.Sedikit terkejut. Tidak dapat berbohong papanya terkejut dengan penuturan mama Nisel. Lantas hal itu membuat papa nya menatap tajam pada Nisel seolah meminta penjelasan pada putrinya.
" Aku yang minta sendiri buat tinggal bareng mama bukan mama yang mak..
" O.. Terserah kamu.
Lagian ada atau tidak nya kamu dirumah saya, saya tidak peduli. Sekarang silahkan kemasi barang barang kamu dan tinggalkan rumah saya".Degh!.
Sesak di dada Nisel. Papanya tidak mempermasalahkan kepergian nya bahkan dengan terang terangan papanya mengusir dirinya. Ingin rasanya cewek es itu menangis namun apa lah dia akan terlihat lemah dan menyedihkan. Dapat di tangkap dari penglihatan mamanya Nisel terluka dengan ucapan papanya tidak terima anak semata wayangnya di rendahkan maka mamanya bergerak.Plakkk!
Tamparan mama Nisel mendarat sukses di pipi papanya.
" Bajingan! Kalau kamu benci aku jangan jadikan anakmu pelampiasan. Aku jalang tapi aku tahu cara memperlakukan anak dengan baik". Emosi yang meluap dari mamanya menggema hebat."Ayo sayang kita kemasi barang barang kamu. Kita tinggalkan rumah bagai neraka yang di huni oleh setan berwujud manusia itu". Ucap mama nya menarik lengan Nisel dengan kata kata menyindir papanya yang hanya diam memegangi pipinya sendiri.
...
Setelah berkemas tidak ada lagi obrolan atau pertengkaran di rumah itu. Bahkan papa Nisel tidak lagi terlihat entah kemana perginya papanya. Di dalam mobil pun Nisel lebih banyak diam dan matanya tidak lepas menatap keluar.
" Sudah jangan sedih. Bukan kah Nisel kuat?". Ujar mamanya dengan tangan terulur membelai rambut anaknya dengan penuh kasih sayang dan kerinduan.
" Ma?". Ucapnya tercekat cewek itu memeluk mamanya dengan hangat.
" Maafin Nisel"." Tidak ada yang perlu di maafkan apalagi di sesali. Sekarang kita berhati hati untuk kini dan esok sayang". Ucap mamanya lembut.
" Nanti sampai apartment mama kamu hubungi Raihan ya?". Ucapan mamanya membuat Nisel penasaran.
" Kenapa?".
" Kita undang dia makan malam, sekaligus buat apelin kamu". Goda mamanya membuat Nisel malu.
" Ah mama".
" Anak mama udah gede udah remaja bentar lagi bakal punya pacar ehem sayang nya kebagi dong".
" Nisel ngambek nih ma".
" Ngambek masih meluk".
" Masih kangen".
" Aku sayang mama". Ucap Nisel mengeratkan pelukan mamanya.Ingin rasanya ibu dan anak itu menghentikan waktu agar mereka terus menumpahkan kerinduan yang selam ini tersekat jarak dan waktu. Betapa penyesalan menyelimuti hati keduanya kala dimana mereka saling meninggalkan dan seperti orang asing. Waktu tak sejahat itu dan takdir tak seseram itu bahkan tuhan pun tak ingin melihat satu mahluknya terus menerus dalam fase kehancuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
BBS: MEANING HAPPY|END|.
Teen Fiction___ izinkan aku singgah di bagian hati mu walau aku sadar akan sangat sulit kau menganggap kehadiran ku__ ( Raihan)... Bercerita tentang Nisel gadis remaja yang duduk di bangku SMA,dengan sejuta cerita di hidupnya yang tidak semua orang tahu dan per...