** jangan lupa vote**
:)Raihan setengah mati manahan kekesalan nya karena menjadi bahan ledekan teman nya satu kelas. Dia berjalan di koridor sekolah yang sepi karena jam pelajaran masih berjalan, cowok itu berniat menuju UKS untuk tidur. Persetan dia siswa yang taat peraturan.
" Siang Raihan". Sapa Mora ramah pada Raihan.
" Udah tahu". Ketus Raihan yang biasa nya friendly pada siapa saja kini berubah jika mood nya rusak.
Mora berhenti dan mengerutkan keningnya bingung.
" Mak...." Gue tahu ini udah siang!"--. Potong Raihan menjawab kebingungan Mora.
" Oh gitu. Gue duluan Rai". Pamit Mora peka jika cowok di depan nya tidak minat di ajak berbicara, cowok yang sempat singgah di hati nya bahkan sampai kini.
Mora berjalan lambat, sesekali menoleh kebelakang melihat punggung Raihan yang perlahan tidak terlihat.
" Gue sayang lo Rai. Tapi takdir enggak sejalan sama gue lo malah sama Nisel lucu memang". Gumamnya sambil tersenyum hambar.
Jika saja hidup Mora beruntung mungkin dia akan mempertahankan perasaan nya dan berjuang untuk Raihan, tapi dia memilih untuk tidak egois.
...
Malamnya**.
" Lho kok nunggunya di sini?". Tanya Raihan keheranan mendapati Nisel duduk di taman depan Apartement.
Nisel tersenyum cowok yang di tunggu nya sejak 15 menit tadi di depan nya.
" Gue enggak mau cowok gue capek jemput gue ke atas jauh kasihan". Ujar Nisel menggoda.Anjir kenapa engga ketemu Raihan sehari aja di kok tambah ganteng sih.
" Salah makan neng?".
Nisel mendegus, dia berniat menjadi pacar yang baik malah di cibir.
" Serah lo deh".Raihan terkekeh seraya memeluk Nisel.
" Ngambekan"." Lo ganteng malam ini". Puji Nisel tulus.
" Lo jauh lebih cantik". Balas Raihan dan tangan nya menjapit hidung Nisel yang mancung itu.
" Hemm iya lah gue cantik dari lo kan gue cewek". Sungut Nisel.
" Udah ah ngobrolnya jadi jalan enggak nih? Keburu malem". Ucap Raihan mengganti topik.
" Yuk".
Menempuh perjalanan 20 menit dengan obrolan ringan Raihan menanyakan perihal dance Nisel di dalam mobil, menyadarkan Nisel bahwa cowok nya ini mengajaknya kerumah nya.
" Yuk turun". Ajak Raihan setelah melepas seatbelt nya.
Nisel hanya diam, jujur dia gugup.
" Rai lo serius ajak gue kerumah lo". Cicit Nisel lirih." Lho kenapa emang?". Tanya Raihan Santai.
" Rai dulu gue kesini sama Guntur dia ngaku gue pacarnya sama nyokap lo, dan lo ajak gue kesini lo mau ngaku apalagi?".
Di genggam tangan Nisel seolah Raihan menyalurkan ketenangan untuk nya.
" Mama udah tahu kalau lo sama Guntur enggak ada apa apa. Justru mama sekarang udah tahu kalau gue cowok lo"." Serius".
" Iya sayang".
Nisel terdiam.
" Tapi..." Udah jangan mikir macem macem".
Kalau saja ini tidak di depan rumah Raihan, Nisel pasti menelan hidup hidup cowoknya itu. Mengajak date memaksa dan sekarang tanpa memberi tahu jika dia di ajak kerumah nya bertemu dengan keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BBS: MEANING HAPPY|END|.
Teen Fiction___ izinkan aku singgah di bagian hati mu walau aku sadar akan sangat sulit kau menganggap kehadiran ku__ ( Raihan)... Bercerita tentang Nisel gadis remaja yang duduk di bangku SMA,dengan sejuta cerita di hidupnya yang tidak semua orang tahu dan per...