14.//Meet Mom.

43 21 2
                                    

Raihan lega bisa mengungkapkan perasaan nya pada Nisel. Mereka semakin dekat meskipun Nisel belum menjawab atau lebih tepatnya membalas perasaan Raihan, bukan karena apa apa Nisel masih sibuk dengan segala persiapan konser nya yang tinggal hitungan hari.

Jangankan ngobrol bertemu dengan Raihan sudah sangat jarang, mereka hanya bisa berbalas pesan singkat itupun kalau Nisel ada waktu. Dia tidak ingin memberi jawaban pada Raihan lewat ponsel seperti yang di lakukan cowok itu dia akan memberi jawaban secara langsung.

Jujur Nisel nyaman berada di sisi Raihan karena cowok itulah yang berhasil membuka sedikit hati Nisel, mencairkan sifat es nya. Tak jarang Nisel sekarang mau tersenyum serta menyapa beberapa orang walaupun kadang kurang nyaman itu awal yang baik.

"Gimana persiapan lo Sel?". Tanya Yola yang selalu care pada Nisel namun terabaikan olehnya.

" Baik". Jawabnya datar.
" Thanks and sorry Yol ". Lanjut Nisel lagi membuat Yola bingung kenapa ia meminta maaf.

" Buat apa?".

"Buat semua yang lo lakuin. Lo udah mau jadi sahabat gue lo nerima gue saat gue enggak percaya satu pun kebaikan lo". Ujar Nisel tulus benar banar dari dalam hati, dia pun tak kuasa menahan airmata nya dia enggan menatap Yola karena Nisel malu.

" Gue ngak minta apa apa dari lo, gue bahkan ngerti apa yang lo rasain tanpa lo ceritain ke gue Sel. Jadi jangan merasa bersalah ya?". Tutur Yola seraya memeluk Nisel.

"Kita sahabat ya?". Ucap Nisel tiba tiba langsung di sambut anggukan antusias Yola. Yola senang dengan perubahan Nisel semoga ada sebuah kebahagiaan menantinya.

...

Dentuman musik terdengar mengglegar di gendang telinga, suasana berbeda dari kantor yang baru saja meresmaikan cabang barunya itu, setiap sudut ruangan di dekor dengan apik, lampu hias menyala dengan terang, bahkan tatanan sederhana terlihat mewah tergambar dari gedung yang di dekor oleh ahlinya itu.

Tak lupa red carpet yang di pasang mengiringi langkah tamu tamu undangan pada malam itu. Nisel, salah satu tamu undangan dalam event besar itu dia di undang untuk mengisi acara dengan keahlian nya ngedance pada awal dan akhir acara nanti. Dia sudah mempersiapkan semuanya matang matang harapan nya satu semoga lancar dan terbaik pada konser pertamanya ini yang terbilang sudah di acara besar.

From Rai🙈.
Semangat calon pacar
Aku nonton kamu lo wkwk😂

Nisel tersenyum membaca pesan singkat dari Raihan, hatinya menghangat ternyata masih ada yang peduli dengan Nisel. Sekitar 2 menit yang lalu Nisel mendapat pesan semangat dari Yola dan sekarang Raihan orang yang berpengaruh dalam hidup Nisel saat ini.

Me.
Iya makasih. Tidur aja lu sono 😂.

From Rai🙈.
Luv❤❤

Me.
Buat siapa?😅

From Rai🙈.
For cewek es😜.

Me.
Jahat:(
Udah ya nanti lagi😀

From Rai🙈.
Ashiap sayang
Semangat

Nisel mengakhiri berbalas pesan dengan Raihan yang bertepatan dirinya di panggil karena bagian nya untuk mengisi acara itu. Katakanlah Nisel gugup saat ini dia mulai menutup mata mengambil nafas dalam dalam seraya mengingat ucapan semangat, ucapan sayang serta ucapan lain nya dari Raihan.

Terbukalah mata Nisel dan dengan keyakinan yang terkumpul cewek es itu melangkah dengan berani menuju panggung. Saat diri nya masuk tepukan tangan meriah dari para tamu undangan di sana.

Begitupun seorang perempuan paruh baya yang semula asyik bercengkrama dengan para sahabat nya, memutuskan mengedarkan pandangan ke panggung siapa yang sekarang jadi pusat perhatian itu.

Lidah perempuan itu kelu, badan nya menegang apa yang ia lihat barusan? Nisel kah anak yang ia tinggalkan untuk mencari kebenaran siapa yang salah dirinya atau papanya?. Perempuan paruh baya itu tak lain dan tak bukan mama yang selalu di rindukan oleh cewek es tersebut.
Nisel yang sudah memuali dance nya itu tak menyadari ada sosok yang ia nanti kedatangan nya melihat secara langsung bakatnya, belum tertangkap oleh indra penglihatan nya ada mama tercinta nya sampai akhir penampilan nya.

"Ya ampun masih ada ya sekarang remaja berbakat seperti dia".

" Pasti orang tuanya bangga ya?".

"Paling orang tuanya juga di undang di sini,tapi siapa?".

Begitulah komentar komentar positif dari para undangan di tujukan untuk Nisel yang di dengar oleh mama nya serta siapa sangka papa nya datang keacara itu dengan Mora pun sempat mendengar pujian untuk anak nya yang tempo hari ia telantarkan. Begitu besar keinginan Nisel menjadi dancer yang selama ini papanya remehkan namun tak membuat cewek es itu semangat nya surut, sungguh pribadi yang kuat terbentuk secara alami pada diri Nisel.

Mata mama Nisel berkaca kaca melihat punggung anaknya berlalu dari panggung, ingin mulutnya menjawab dengan bangganya.

" Remaja yang cantik dan gerakan nya gemulai nan enerjik  itu anak ku, anak kesayangan ku!!", namun mamanya masih sangat takut untuk itu. Dengan keberanian perempuan paruh baya itu pamit dari hadapan teman teman nya dengan menyembunyikan wajah yang sudah basah dengan sisa air mata yang sempat keluar. Di carinya Nisel pada setiap ruangan dalam gedung tersebut, akhirnya di temukan Nisel hendak berganti baju untuk tampilan selanjutnya.

...

Merasa pundaknya di pegang oleh seseorang, Nisel yang akan masuk ke ruang ganti berhenti berjalan dan memutar badan.
Deghh!!!

Apa yang ia lihat?
Mimpikah ini?
Mamanya ada di hadapan nya?
Speechless, itu yang di rasakan Nisel.
Sebuah dekapan hangat yang ia rindukan merengkuhnya dengan cepat.

"Mama kangen nak". Perempuan paruh baya itu membuka suara dengan isakan nya yang luar biasa.

" Mama kemana? Aku juga, maaf kan Nisel".

" Jangan nangis sayang, kamu mau perform lagi nanti kita bicara lagi ya".
Ucap mama menenangkan dengan jari jari lembutnya mengusap air mata Nisel.

Satu kecupan hangat dari mamanya mendarat di kening Nisel, sebuah moment yang Nisel nantikan setelah sekian lama semua hal yang indah itu hilang karena hadirnya orang ketiga. Sampai saat ini Nisel pun belum mengerti apa alasan yang mendasari orang tua nya tidak akur? Kenapa papanya selingkuh?, belum Nisel temuakan jawaban nya. Tapi pasti Nisel akan cari kebenaran nya , untuk saat ini Nisel belum ingin merusak sebuah kebahagiaan yang tercipta di hatinya.

"Kamu jangan nervous ya? Mama kan nonton kamu".

" Iya ma".

Hanya itu kata yang keluar dari mulut Nisel sebelum mamanya kembali ke acara. Masih di tatapnya punggung perempuan paruh baya itu  sampai benar benar tidak terlihat lagi oleh Nisel.

"Thanks ya allah, aku ahkirnya bisa ketemu mama aku. She is always my need and i wish you give healthy for my mom". Ujarnya dengan penuh rasa syukur.

Terima kasih✨✨

BBS: MEANING HAPPY|END|.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang