7.//Perdana Dance.

53 29 0
                                    

Hari ini Nisel sangat bersemangat untuk mengawali hari nya,setelah merasa cukup untuk rapuh.Nisel mengumpulkan segela kekuatan nya karena ia sadar tak mungkin Nisel terus menerus begini hidupnya masih panjang seenggaknya untuk membahagiakan diri nya sendiri. Sudah 3 hari ia tak masuk sekolah, 3 hari pula ia mematikan ponsel nya dan enggan bertemu siapa pun setelah membaca surat dari mamanya.

"Lo udah masuk Sel?". Sapa Yola sahabat nya yang belum lama di kenal nya itu dan belum banyak tahu tentang Nisel, yang di tanya tadinya duduk melamun sadar dan masih saja dengan muka datarnya menjawab.

" Ya seperti yang lo liat".

"Emang lo udah sembuh baru aja gue mau nengokin lo sama Guntur".Tukas Yola sembari mengusap punggung Nisel.

" Gue udah sehat kok". Jawab Nisel sambil tersenyum hangat membuat Yola membelalakan matanya heran.

" Ye biasa aja kali mata lo!". Kekeh Nisel menggoda Yola.

" Ya lagi lo senyum kaya gitu. Perdana tauk lo senyum manis bikin meleleh hihi".Canda Yola tapi Nisel sudah memasang wajah datar nya seperti biasa.

" Lo maukan bantuin gue?". Kata Nisel pada Yola.

" Bantu apa? Kalau gue mampu oke aja Sel".Jawab si cewek kucir kuda itu, sedang Nisel menghela nafas panjang dan baru lanjut bicara.

" Bantu ngejar pelajaran gue yang udah banyak ketinggalan".

" Ya ampun sans aja kalik, kapan? Nanti? Atau besok?". Celoteh Yola bertubi tubi membuat Nisel geram dan pusing.

" Ye bawel amat lu! Ya kalau libur lah". Tukas Nisel sambil melenggang pergi meninggalkan Yola yang cengo menatap dirinya.

...

" Permisi bu" Semua seisi kelas menoleh ke arah sumber suara yang mendapati ketua osis SMA mereka berdiri cool membuat para siswi berteriak histeris, kecuali Nisel jangankan ikut berteriak menatap saja tidak dia sibuk dengan catatan yang harus di selesaikan segera.

" Iya Guntur ada apa?".Tanya bu Fatma guru matematika yang baik dan sabar dalam mengajar.

" Maaf bu mengganggu waktunya, saya ingin bicara dengan Nisel untuk persiapan bulan bahasa bu".Jawab Guntur sopan tanpa menghilangkan karisma dalam dirinya membuat siswi enggan berpaling menatap nya.

" Oh iya silahkan Nisel".Nisel yang merasa di perlukan menghela nafas kasar pasalnya dia saat ini malas untuk di ganggu, dia ingin fokus mengejar ketertinggalan di kelas.

" Sana Sel tuh di cari abang Guntur hehe". Goda Yola yang langsung dapat tatapan membunuh dari Nisel.

" Yaelah mata lo kek mau copot aja becanda kalik!".Nisel bangkit dan langsung keluar dia jengah mendengar celoteh aneh dari teman teman nya terutama Yola yang terus menggodanya.

"Ya sudah kami permisi buk, terima kasih!". Pamit Guntur dan di balas anggukan dari Ibu Fatma.

"Eh batu tungguin!". teriak Guntur mendapati Nisel berjalan lumayan jauh darinya.

" Cantik kok budeg ya lo?". Runtuk Guntur yang tidak di gubris Nisel sama sekali."tungguin Sel". Lanjut Guntur sambil memegang lengan Nisel membuat si punya lengan menoleh dengan wajah datarnya.

" Apa? Lo ada urusan apa sama gue?" Tanya nya terkesan ketus.

" Yaelah Sel, marah mulu lo...

" Buruan gue sibuk!".Potong Nisel tak ingin berbasa basi.

"Oke jadi gini bentar lagi OSIS bakal ada acara bulan bahasa dan gue selaku ketua OSIS minta bantuan lo buat ngisi acara". Terangnya sambil menatap Nisel yang cengo seolah tak mengerti dengan penjelasan Guntur.

BBS: MEANING HAPPY|END|.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang