42.//GoodDay.

26 5 0
                                    

Kembali lagi:)
Jangan lupakan vote dan comment.

Selamat Membaca✨.

Nisel duduk dengan perasaan berbunga bunga walau raut wajah nya terlihat datar seakan tidak bereaksi apa apa, sungguh dia gembira bisa kembali duduk di ruang makan yang 17 tahun lamanya menemani nya di saat orang tua nya tidak sempat makan bersama sama.

Meja makan di desain untuk sepuluh orang itu terisi lumayan tidak seperti dulu di kala Nisel merasakan senyap dan kesepian, meskipun sekarang ada Mora hadir di tengah tengah mereka orang yang sama sekali tidak terbayang kan sebelumnya.

" Cantiknya anak papa". Puji Dipta sambil menyelipkan anak rambut Nisel yang menjuntai menutupi wajah ayu alami Nisel.

" Dari lama papa aja enggak nyadar".

" Hahaha sadar kok, sini peluk dong".

" No. Hadiah nya mana dulu?". Ujar Nisel pura pura marah seperti anak kecil. Kelakuan nya mengundang gelak tawa semua yang duduk melingkar di sana. Ada Mora, mama Nisel dan asisten rumah tangga Nisel mereka geli melihat tingkah Nisel.

Dipta terkekeh.
" Papa udah nyiapin kok tenang aja, tapi kamu kalau minta yang lain bilang sama papa".

Gue maunya lo rujuk sama nyokap woy, gue kangen suasana kaya gini tanpa ada orang baru di antara kita.

" Nisel? Nisel!". Panggil Nadia sedikit berteriak, aneh setelah berceloteh Nisel tiba tiba diam.

" Kenapa? Kamu ada pikiran?". Tanya Dipta setelah Nisel sadar langsung melempar senyum menipunya.

" Ah enggak kok Nis...

" Paling juga kangen Raihan itu mah". Goda Mora memotong ucapan Nisel.

" Haha iya bener lagian kok enggak kamu ajak calon mantu papa".

Nisel melotot, dia sensitif jika membahas Raihan hawanya malu malu gimana gitu.

" Dia sibuk mau ujian pah".

" Jangan sedih atuh neng, den Johan biar belajar terus lulus kerja sukses nikah sama neng Nisel". Timpal asisten rumah tangga Nisel.

Dengan malas Nisel menjawab.
" Raihan mbok bukan Johan!". Ucap Nisel membenarkan kembali. Dulu asisten nya itu juga memanggil Raihan dengan sebutan Johan, sejak kapan Raihan syukuran ganti nama menjadi Johan.

Semua tertawa renyah karena lelucon dari asisten rumah tangga mereka termasuk Mora, jujur disaat seperti inilah dia merasa jahat dan sadar dia tidak pantas hadir di tengah kebahagiaan keluarga Nisel.

" Mora tante ada bingkisan buat kamu". Setelah nya Nadia memberikan papper bag berwarna merah kepada Mora.

" Apa ini tan?".

" Buka aja sayang, semoga kamu suka".

Mora menatap Dipta meminta persetujuan.
" Ambil aja, pasti kamu suka Nadia paling pintar memilih selera usia seperti kamu dan Nisel ".

Mora tersenyum manis padahal hatinya mengatakan secara tidak langsung Dipta telah memuji mantan istri nya itu. Apa rasa lama itu muncul kembali?.

BBS: MEANING HAPPY|END|.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang