Selamat Membaca:)
Tinggalkan Vote dan Komen
Karena Akan Menuju Ending!.Hari ini adalah hari dimana Nisel di perbolehkan pulang selama masa pemulihan nya di rumah sakit, semua merasa senang apalagi Nisel dia sebentar lagi bisa menjalani aktivitas seperti biasanya. Sebelum pulang banyak yang harus di lakukan nya termasuk cek psikolog apa Nisel trauma dengan ketinggian atau berhubungan pesawat dan semacam nya.
Beruntung gadis itu tidak memiliki gangguan ketinggian, semangat sembuh nya terlalu besar dapat mengalahkan rasa takut itu.
" Kamu udah kabarin Raihan Sel?". Tanya Nadia sambil mengemasi barang barang yang hendak di bawa pulang.
" Udah kok. Tante Naura sama Yola juga udah aku kabarin". Jawab Nisel.
" Tapi kayanya Raihan agak sore soalnya dia masih kuliah ma". Lanjut gadis itu.
" Enggak papa. Mama seneng kamu bisa pulang kerumah".
Nisel tersenyum menatap ibu nya yang berkaca kaca.
" Seneng kok nangis"." Ini nangis bahagia ".
" Sayang udah siap, ayo pulang!". Ajak Dipta yang baru saja selesai mengurus administrasi.
" Yeeee kangen rumah". Nisel sangat bersemangat.
" Dari kemarin papa enggak ada tuh cerita nya di kangenin".
Nisel terkekeh.
" Kangen duitnya papa, buat maen". Goda Nisel sambil nyengir.Papanya gemas dengan Nisel sontak langsung memeluk anak gadisnya itu.
" Nakal ya"." Biar di cubit papa".
Nadia yang memperhatikan momen ayah dan anak saling bermanja dia pun hanya bisa tersenyum dan terus mengucapkan syukur. Tangis perjuangan nya terbayarkan dengan sempurna. Anak dan suami nya kembali padanya.
...
" Selamat sore". Sapa Raihan lembut pada Nisel yang duduk di ranjang kamar nya.
" Sore".
" Aku bawain kamu roti selai kacang".
" Mau ". Pinta perempuan itu dengan manja, terlihat sangat menggemaskan.
" Iya makan semua nya, itu punya kamu".
" Dasar enggak peka, ya suapin dong!".
" Haha receh deh".
" Bodo amat ya".--
Selalu ada hal kecil mereka debatkan, ada saja akal jahil yang membuat Raihan berhasil menaikan darah Nisel. Namun percayalah keinginan saling kembali melengkapi tumbuh di hati mereka secara alami.
" Kamu juga harus makan". Ucap Nisel seraya mengambil satu buah roti dan mengarahkan nya pada mulut Raihan.
Sedikit lama Raihan tidak membuka mulut nya malah cowok itu clingngukan.
" Kenap...Raihan malah mengigit roti milik Nisel yang sisanya masih menggantung di bibir mungil perempuan itu. Posisi mereka sangat dekat hampir tidak ada jarak di antara kedua nya, baik Nisel maupun Raihan dapat merasakan hembusan nafas yang saling menyapa wajah masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
BBS: MEANING HAPPY|END|.
Teen Fiction___ izinkan aku singgah di bagian hati mu walau aku sadar akan sangat sulit kau menganggap kehadiran ku__ ( Raihan)... Bercerita tentang Nisel gadis remaja yang duduk di bangku SMA,dengan sejuta cerita di hidupnya yang tidak semua orang tahu dan per...