22.//Satu Sama

32 14 0
                                    

Budayakan vote dan follow eh comment juga sebanyak banyak nya:).

Nisel duduk di sebuah bangku kedai es cream seorang diri, seusai Raihan mengantar nya pulang ke apartemen cewek itu tidak masuk melainkan malah pergi untuk sedikit merefresh otaknya.

" Sel kok sendirian?". Sapa Guntur yang tiba tiba muncul di sana.

" Emm iya".

Mata Guntur bergerak seolah mencari cari sesorang disana.
" Loh abang gue mana?".

" Dia pulang abis nganter gue, lo jangan bilang gue main kesini ya?". Pinta Nisel pada adik dari pacarnya. Guntur, cowok yang pernah terang terangan menyatakan perasaan nya pada Nisel.

" Iya kok".

" Tur?".

" Iya kenapa?".

" Gue mau tanya".

Guntur menoleh seakan matanya bicara dan bertanya apa yang ingin Nisel tanyakan padanya.

" Sebenarnya Mora itu pernah jadi mantan apa enggak sih sama Raihan?".

" Ngapain lo tanya itu, kan sekarang abang gue jadian nya sama lo cinta nya sama lo".

Pikiran Nisel bergerak kemana mana, matanya hanya menatap kebawah melihat ke tali sepatunya yang sepertinya lebih menarik dan menghibur.

" Yaudah kalau enggak mau jawab juga enggak papa ".

Guntur menghela nafas kasar. Kemudian cowok itu mengeluarkan hp nya.
" Liat ini". Titah nya selama beberapa detik.

Mata Nisel beralih menatap ke objek yang membuat dadanya naik turun, foto Raihan dan Mora. Seperti pasangan yang serasi dan seperti nya Raihan tidak merasa ada beban saat dia menggendong Mora, itulah kira kira yang Nisel tangkap dari foto itu.
Sedekat itukah mereka dulu?.

" Ini kapan?". Tanya Nisel saat nafas nya sudah kembali teratur.

" Enggak tahu gue, itu gue dapet dari instagram Mora. Setelah kejadian itu abang enggak lagi cerita apa apa sama gue tentang Mora. Kalau di tanya mereka jadian apa enggak gue juga enggak tahu soalnya dulu abang gue enggak nembak dia, tapi abang gue sayang dan cuma fokus sama Mora". Terang Guntur seperti menerawang kilasan kenangan Raihan dan Mora.

Glenyar aneh pasti menjalar di dalam hati Nisel. Bisa di tebak jika Mora pergi tanpa alasan dari Raihan, ekonomi yang menuntutnya. Bolehkah sekarang Nisel iba pada Mora, harusnya Mora lah yang bersanding dengan Raihan bukan dia. Dan Nisel sudah bisa menebak di hati Raihan masih ada sedikit rasa untuk Mora.

" Makasih Tur". Ucap Nisel dengan senyum mirisnya yang benar benar tidak bisa di tutupi dari penglihatan Guntur.

Guntur tersenyum.
" Udah jangan di pikiran". Entah keberanian darimana Guntur mengusap tangan Nisel.

...

Me.
Nanti malem ada waktu?

Mine❤.
Mau ngapain?
Mau ketemu?

Me.
Iya bisa?

Mine❤.
Bisa. Langsung ketemu di tempat aja.

Nisel bingung membaca pesan terakhir Raihan. Kenapa cowok ini? Ada yang aneh ah mungkin cowok itu capek, hibur Nisel dalam hati.

Me.
Iya gakpapa, di caffe cahaya aja.

Mine❤.
Oke jam 7.

Diletakan hp nya di atas nakas, mamanya belum pulang. Kesepian kembali melanda, permasalahan yang kemarin seolah pergi kini berdatangan lagi. Inilah kehidupan yang sebenarnya, tidak akan bisa menghindar dari permasalahan. Menghindar hanya dilakukan oleh pengecut!.

BBS: MEANING HAPPY|END|.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang