5 - Hukuman

71K 3.1K 32
                                    

  Bel istirahat berbunyi ke setiap sudut area sekolah, Ghea dan lainnya sekarang sudah berada di kantin. Mereka makan dengan santai dan tertawa riang dengan hal-hal receh. Tiba-tiba ada cewek yang membawa minuman dengan sengaja menumpahkan minumannya ke rok Ghea. Ghea terkejut saat tiba-tiba roknya basah dan semua orang yang melihat kejadian itu itu tak kalah terkejut juga.

Gebrak..

  Ghea menggebrak meja sangat keras, membuat semua orang yang ada di kantin melihat ke asal suara itu berasal. Bahkan ada yang sumpah serapah, karena saking terkejutnya.

"Maaf gue gak sengaja," ucap cewek itu dengan santai.

"Lo! Nyari masalah sama gue? Lo maunya apa sih, Ca?" geram Ghea pada Caca, tangannya menunjuk muka gadis yang ada di hadapannya itu.

"Gue kan udah minta maaf," balas Caca, matanya melirik sekitar.

"Tapi lo itu sengaja!" Ketus Ghea, tangannya mengepal kuat dan hampir oir saja lepas kendali.

"Nah, itu lo tau," ucap Caca sambil tersenyum miring.

  Ghea semakin tersulut emosinya, dia udah gak bisa menahan amarahnya kepada Caca, musuh satu angkatan yang dari dulu tidak pernah akur selain Alam. Ghea mengeluarkan permen karet dari kantongnya dan memakannya. Mulutnya sibuk menguyah permen, rasa amarahnya sedikit meredam saat memakan yang manis.

"Bahaya guys, ayo cabut dari pada kena semprot kita tinggalin aja," ucap Rachel yang sudah bangkit dari kursi, mengambil ancang-ancang untuk pergi.

"Ayo, sekalian bayar," balas Reva, dia tau situasi apa yang akan terjadi selanjutnya.

  Rachel, Reva, Shifa, dan juga Desfi beranjak dari tempat yang mereka tempati menuju penjual untuk membayar yang mereka pesan tadi. Mereka tau jika Ghea sudah memakan permen karet berarti emosinya sudah dia tidak bisa ditahan lagi, tak lupa mereka juga membayar makanan Ghea. Setelah membayar, mereka pergi kabur keluar dari  kantin. Sedangkan Ghea menguyah permen karetnya sampai sudah tidak manis.

"Maaf ya, gue emang sengaja. Kalo sengaja lo mau apa?" tanya Caca menambah emosi Ghea.

"Lo itu kayak permen karet, manis dimakan udah pahit di buang cuh.." balas Ghea setelah itu melepehkan permen karet di mulutnya ke wajah Caca yang berada di depannya.

"Anjirr muka gue, dasar bang**t!" ujar Caca sambil membuang permen karet yang ada di mukanya dengan jijik.

"Jangan cari masalah deh lo sama gue, untung gak gue jotos muka songong lo itu," balas Ghea setelah itu jalan keluar kantin menyusul temannya yang sudah keluar duluan.

   Caca keluar kantin dengan temannya karena merasa malu atas kejadian tadi. Alam dan sahabat-sahabatnya yang melihat kejadian itu, hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Ghea.

"Gila itu anak punya nyali berapa?" ucap Reynand.

"Kita harus hati-hati, kalo enggak kena jotos sama cewek jadi-jadian itu," balas Alam.

   Ghea jalan dengan santainya menuju kelas. Sampainya di kelas dia langsung disambut sama sahabat-sahabatnya. Ghea bisa ngeliat wajah panik sahabat-sahabatnya yang duduk di bangkunya masing-masing.

"Ghea kita datang, lo apain cabe-cabean itu? Lo gak jatos dia kan?" tanya Desfi bertubi-tubi

"Engga, gue cuma ngasih dia permen karet ke mukanya," balas Ghea santai lalu duduk di bangkunya.

"Dari mulut lo langsung?" sahut Reva, dia sudah sering melihatnya.

"Yap, langsung!"

"Lo bakal kena masalah, lo tau kan mulut dia kayak cabe, pasti ngomporin Bu Rumi," ucap Shifa memperingati.

Bad Girl VS Bad Boy {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang