15 - Pengisi Pensi

55.4K 2.3K 14
                                    

       Setelah 1 hari sejak kejadian Ghea drop, sekarang sudah membaik dan kembali ke sekolah setelah izin tidak sekolah sehari karena sakit. Pelajaran pertama, diisi oleh Bu Eka wali kelas XII IPA/5 yang sedang mengajar. Keadaan kelas hening karena Bu Eka termasuk guru killer, membuat murid lebih memilih diam.

"Oke, berhubungan sebentar lagi hari Sumpah Pemuda, sekolah kita akan mengadakan pensi," ucap Bu Eka yang duduk di kursi untuk guru.

"Asik," celetuk Steve.

    Seisi kelas bertepuk tangan senang kecuali Ghea dan Alam, yang malas mengikuti acara tersebut.

"Jadi maksud ibu, setiap kelas akan menampilkan satu penampilan perwakilan setiap kelas, kita akan menyumbang apa buat pensi?" tanya Bu Eka, matanya menatap satu-satu muridnya.

"Nyanyi aja, Bu,"

"Drama musikal,"

  Celetuk beberapa siswa menyampaikan pendapat mengenai pengisi pensi. Ghea mendengar tanpa minat sedikitpun, dia malas acara yang ramai.

"Nyanyi aja, Bu," ucap Desfi.

"Siapa yang akan nyanyi?" tanya Bu Eka.

"Ghea aja, Bu," sahut Reva sambil menunjuk Ghea dibelakangnya.

  Ghea yang merasa namanya disebut melirik Reva dengan tatapan tajam, Reva sangat mengetahui Ghea yang tidak suka dengan acara pensi yang ramai.

"Saya gak mau," tolak Ghea mentah-mentah.

"Kenapa?" kata Bu Eka, matanya jatuh pada Ghea.

"Ya ...saya gak mau aja ngisi acara pensi," balas Ghea, dia merasakan seluruh murid yang ada di kelas menatapnya.

"Suara Ghea bagus kok Bu, secara selebgram SMA kita suka cover lagu, Bu," seru Rachel menimpali ucapan Reva untuk meyakinkan Bu Eka.

"Oke, Ibu tidak menerima penolakan Ghea," ucap Bu Eka, finally.

"Sekarang Ibu butuh anak cowok yang bisa main gitar jadi pendamping Ghea, ada yang bisa?" lanjutnya.

   Steve, Novan, Reynand, Kay melirik Alam. Mereka bertiga sekongkol untuk melibatkan Alam mengikuti acara pensi, karena tau Alam sangat malas dengan acara seperti itu.

"Kenapa liat gue?" tanya Alam datar.

"Alam bisa, Bu!" canda Reynand mengangkat tangannya, lalu menunjuk Alam yang ada di belakangnya.

"Saya gak mau," tolak Alam, dia membuang muka.

"Oke jadi semuanya selesai, Ghea dengan Alam yang akan mewakili kelas kita," jelas Bu Eka.

"GAK MAU!" sanggah Ghea dan Alam kompak.

"Bu, saya gak mau sama Alam" keluh Ghea.

"Saya juga gak mau sama cewek jadi-jadian kayak dia," tunjuk Alam pada Ghea.

"Sialan lo!" cetus Ghea.

"Bakalan perang dunia ke 7," bisik Reynand pada Kay.

"Ibu tunggu kalian berdua pulang sekolah di ruang musik, istirahat nanti kalian tentukan lagunya, jika kalian tidak datang nilai kalian akan jadi taruhan," jelas Bu Eka, tidak menghiraukan penolakan dua remaja itu.

"Hmm," gumam Ghea malas. Protes juga percuma, jika hasil keputusannya tetap sama.

"Silahkan kalian istirahat sekarang," kata Bu Eka.

Bad Girl VS Bad Boy {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang