55 - ketakutan Desfi

42.4K 1.7K 37
                                    

Partfullnya Novan sama Desfi ya, tapi enggak juga sih😆 kita liat aja karakter mereka. Jangan bosen baca cerita ini ya, baca ini terlebih dahulu sebelum kembali ke Topik utama. Happy Reading💝

*********

    Bel pulang sudah berbunyi setengah jam yang lalu, Desfi masih berada di sekolah karena dia harus mengembalikan buku ke perpustakaan hari ini juga. Kenapa tidak besok? Karena Desfi orangnya pelupa, bisa saja dia besok meninggalkan buku yang dia pinjam di rumah, sekarang dia harus menunggu di perpustakaan selama setengah jam sambil bermain game karena penjaga perpustakaan sedang ke kamar mandi.

      Desfi kesal karena penjaga perpustakaan belum juga balik dari kamar mandi, karena dia bosan dia mengeluarkan hpnya dan bermain Game yang sedang Booming saat ini dan tak terasa dia sudah bermain Game selama setengah jam.

"Aduh nunggu lama, ya? Saya abis dari toilet terus makan dulu," tanya penjaga perpustakaan tersebut yang baru saja datang.

"Lama banget, Pak, saya mau ngembaliin buku dari pada besok saya lupa bawa," ucap Desfi sambil memberikan buku pada penjaga perpustakaan.

"Oh ya, terima kasih sudah di kembalikan"

"Sama-sama, saya permisi Pak mau pulang"

"Hati-hati"

     Desfi keluar dari perpustakaan, dia menoleh ke sekitar tidak ada siapapun. Desfi melirik jam yang ada di pergelangan tangannya, dia baru sadar karena sudah setengah jam bel pulang berbunyi dan pasti murid-murid SMA Pelita sudah pulang dan juga hari ini tidak ada jadwal ekskul apapun di sekolah.

     Desfi jalan dengan santai melewati kelas-kelas yang sudah kosong. Awalnya dia biasa saja, tapi lama kelamaan dia merinding melihat ke dalam kelas yang sudah sepi dan gelap yang membuat langkah kakinya dipercepat.

    Nafas Desfi memburu, karena dia melangkahkan kakinya sangat cepat karena dia merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Keringat bercucuran dari kening Desfi, suasana sepi sekolah membuatnya tambah takut. Langkah Desfi terhenti saat ada tangan yang menarik lengannya, dengan ragu Desfi menoleh ke belakang.

"Halo Honey," sapa orang tersebut.

"Lepasin Andra, gue mau pulang!" tukas Desfi sambil meronta-ronta melepas tangannya yang di pegang, Andra tapi gagal.

"Mau kemana? Selagi sepi nih di sekolah," ucap Andra dengan senyum Smirk-nya.

"Lepasin jing! Gak puas lo sakitin gue?" pekik Desfi.

"Gue gak akan pernah puas," seru Andra seraya mendorong tubuh Desfi ke lantai.

    Desfi tersungkur di lantai, ingin dia menangis, dia berharap siapapun akan membantunya dari cowok brengs*k yang ada di hadapannya ini. Desfi bangun, dan menatap tajam Andra karena dia sudah kelewatan.

"Mau lo apa brengs*k? Dasar cowok bego, tol*l, gak tau diri!" sarkas Desfi tidak terima.

Plak....

   Dengan tidak malunya Andra menampar keras pipi Desfi hingga merah, Desfi memegang pipinya yang terasa panas itu sambil tersenyum mengejek Andra.

"Dasar pengecut jadi cowok!" cibir Desfi.

     Kemarahan Andra sudah tidak bisa ditahan lagi, dia maju mendekati Desfi. Sedangkan Desfi mundur menjauhi Andra yang semakin mendekat ke arahnya hingga tubuhnya menempel ke dinding.

"Mau kemana lagi lo? Udah gak bisa kemana-mana lagi, 'kan?" tanya Andra tersenyum menang karena Desfi tidak bisa kabur.

    Andra menempelkan kedua lengannya disebelah telinga di antara kepala Desfi yang membuat Desfi tidak bisa berkutik. Tubuh Desfi dan Andra hanya berjarak beberapa senti saja, nafas Andra yang memburu saja bisa Desfi rasakan.

"Apa lo bilang? Gue pengecut?" tanya Andra seraya menonjok dinding menggunakan lengan kanannya.

    Desfi terkejut karena Andra menonjok dinding yang tak jauh dari wajahnya dan setetes air mata turun dari matanya. Dia sangat takut dengan sikap Andra yang berbuat seenaknya.

Siapapun tolong gue, gue takut- batin Desfi.

    Andra menatap Desfi yang menangis, senyum Smirk-nya tercetak di wajahnya karena sudah berhasil membuat Desfi tidak bisa berkutik dan takut.

"Jangan nangis dong," seru Andra seraya menghapus air mata Desfi.

     Desfi yang mendapat perlakuan itu memalingkan wajahnya karena tidak suka saat tangan kotor milik Andra menyentuh wajahnya.

    Andra menyelipkan anak rambut Desfi, seraya mengelus pipi Desfi. Tubuh Desfi sudah bergetar, dia sangat takut dan ingin secepatnya pergi jauh dari Andra.

"Lepasin gue!" seru Desfi yang masih menangis, dia tidak bisa pergi ke mana-mana karena tangan Andra yang menyudutkan dirinya.

"Gak akan pernah gue lepasin," jawab Andra. Desfi menutup matanya sebentar.

Bugh.....

    Tubuh Andra tersungkur di lantai karena mendapat pukulan tiba-tiba, Desfi semakin terisak, masih merasa takut.

"Bangs*t lo! Belum ada kapoknya juga ganggu Desfi, hah?!" seru Novan, ya cowok itu adalah Novan, dia tidak sengaja melihat Desfi yang menangis karena ulah Andra.

    Dan terjadi perkelahian, Andra yang selalu membalas pukulan Novan yang berhasil mengenai dirinya. Sedangkan Novan berhasil mengelak dari pukulan Andra, dia tidak terkena satupun pukulan Andra. Dan yah ...akhirnya Andra kalah, dia memang tidak akan bisa menang melawan Novan, tubuh Andra terbaring lemah di lantai.

    Novan menengok ke belakang, dia melihat Desfi yang masih terisak. Novan berjalan mendekati Desfi dan langsung memeluknya karena dia tau Desfi sangat ketakutan.

"Sutttt ...udah jangan nangis," ucap Novan menenangkan Desfi, dia mengusap punggung Desfi yang bergetar.

"Gu-gue takut, Van," jawab Desfi yang masih menangis di balik dada bidang Novan.

"Gak usah takut, ada gue," balas Novan mengelus pundak Desfi.

"Gue mau pulang," seru Desfi ditengah-tengah tangisannya.

"Ayo, gue anter lo pulang," jawab Novan melepaskan pelukannya dari Desfi dan kini dia merangkul Desfi berjalan menjauhi Andra yang masih tersungkur di lantai.

"Kenapa belum pulang sih? Untung aja ada gue," tanya Novan sambil berjalan menuju parkiran.

"Gue dari perpustakaan balikin buku, eh pas gue balik, ada Andra ngikutin gue. Makasih udah tolongin gue," jelas Desfi. Dia menghapus sisa-sisa air matanya.

"Sama-sama"

"Lain kali, jangan sendirian ke mana-mana," lanjutnya, Desfi hanya mengangguk.

*****



27/06/19

Bad Girl VS Bad Boy {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang