Alam menuruni Ghea di brankar UKS dengan asal, UKS tersebut sangat sepi tidak ada guru, maupun petugas PMR. Mungkin sudah pada pulang karena udah setengah jam yang lalu bel pulang berbunyi. Tangan Alam terasa pegal, jarak dari lapangan ke UKS lumayan jauh karena luasnya lapangan. Sahabat-sahabatnya Ghea mengekor dibelakang Alam.
"Guys, bokap gue udah jemput di depan gimana nih?" tanya Rachel, dia melirik hpnya.
"Yaudah lo balik duluan aja," balas Reva.
"Oke duluan, gue titip bocah ini," ucap Rachel seraya menunjuk Ghea yang masih belum sadar.
Rachel meninggalkan ruang UKS menuju pintu keluar sekolah, Shifa, Desfi, Reva mencari minyak kayu putih yang tidak tau dimana tempatnya. Minyak kayu putih tersebut ditemui oleh Reva disebuah lagi yang berisi obat-obatan.
"Udah ya, gue udah gak ada urusan lagi," ucap Alam, dan siap-siap beranjak keluar dari UKS.
"Heh! Lo mau kemana?" tanya Shifa yang melihat gerak-gerik Alam yang ingin oergi keluar UKS.
"Balik," ketus Alam.
"Lo jagain bentaran kek, gue sama yang lain mau nyari anak PMR," jelas Desfi, dia tidak bisa menemukan petugas PMR di UKS.
"Males," ucap Alam.
"Pokoknya jagain dulu! Pakein nih minyak kayu putihnya," ucap Reva sambil menyodorkan minyak kayu putih.
"Ini semua juga salah lo, kenapa tadi lo ke kantin dulu waktu disuruh sama Bu Rumi kalo Ghea bebas dari hukumannya?" ucap Shifa.
Alam mengerutkan keningnya, kenapa Shifa bisa tau, "Kok lo tau?"
"Tau lah, apaan yang gak gue tau," jawab Shifa menyombongkan diri.
"Pokoknya gue titip dia, kalo engga gue aduin ke Bu Rumi. Semuanya gara-gara lo telat nyampein amanah dari Bu Rumi, begini jadinya," tukas Desgi.
"Iya, gue jagain, cepetan balik lagi!" suruh Alam, tanganya mengambil kasar minya kayu putih dari tangan Alam.
Shifa, Desfi, Reva keluar dari UKS mencari anak PMR untuk membantu Ghea. Sedangkan Alam, dia mendekatkan ujung minyak kayu putih ke hidung Ghea sambil duduk di sebelahnya.
Kena kan balasan gue, jangan main-main sama Alam- batin Alam.
Ghea tersadarkan diri, membuka matanya perlahan dan menghirup aroma yang sangat tidak dia sukai, yaitu bau 'Obat'. Ghea memandangi ruangan dengan kepalanya yang terasa berkunang-kunang, dan dia mendapatkan Alam yang duduk disampingnya dengan senyum smirknya.
"Ngapain lo senyum, puas?" hardik Ghea.
"Puas kok," jawab Alam santai.
"Temen -temen gue, gak ada yang kesini?"
"Lagi nyari anak PMR, gak balik-balik dari tadi, mungkin mereka ngebuang lo di sini," ungkap Alam.
"Sialan lo!"
Ghea sudah tidak kuat lagi dengan bau obat di UKS ini, ia bangun dari tidurnya dengan terpaksa untuk duduk dan bersiap turun dari ranjang. Ghea merasakan kepalanya berdenyut kencang dan dia memijat kepalanya berharap mereda.
"Mau kemana lo?" Tanya Alam.
"Gue mau keluar, gak kuat gue disini, bau obat," balas Ghea yang sudah siap turun.
"Udah lo disini dulu, kalo lo keluar nanti gue kena omelan temen-temen lo yang kalo ngomong kayak cabe," jelas Alam.
"Gak, gue mau keluar" Ghea memaksakan turun dari ranjang walaupun badannya masih lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy {END}
RomanceDua insan yang tidak pernah akur, selalu terjadi percekcokan antara mereka berdua. Hingga tidak sadar mereka menjadi dekat, dan Alam menguak sesuatu dari Ghea yang baru dia ketahui. Gadis itu...gadis keras kepala, nakal, tapi suatu waktu dia bisa me...