Ratna merapikan baju-baju Ghea karena hari ini Ghea akan pulang ke rumah, sejak 10 hari terakhir di rawat. Keadaan Ghea sudah membaik hari demi hari, kening kanan Ghea masih diperban karena lukanya belum kering. Di ruangan rawat Ghea, ada Ratna dan Alam, Alam datang ke rumah sakit untuk membantu Ghea pulang ke rumah. Cowok itu selalu menemaninya selama di rumah sakit.
"Masih lama gak, Bun?" tanya Ghea yang duduk di brankar, dia ingin pergi dari tempat yang bau obat ini.
Ratna melirik ke Ghea yang ada di belakangnya, lalu melanjutkan merapikan baju Ghea ke dalam tas untuk dibawa pulang.
"Bentar lagi, sabar dong sayang," jawab Ratna terkekeh, anaknya itu tidak sabaran.
"Mau Alam bantu, Bun?" tanya Alam yang duduk di kursi samping brankar Ghea.
"Gak usah, sebentar lagi juga selesai," tolak Ratna, Alam hanya mengangguk.
Ghea menyibak selimut dan menggeserkan kakinya secara perlahan karena dia akan turun dari brankar. Ghea melirik ke bawah brankar, ternyata cukup tinggi. Dia menghela nafas sebentar dan siap turun dari brankar.
Alam yang melihat Ghea akan turun dari brankar, langsung bangkit dari kursinya.
"Gue bantu!" seru Alam lalu mengulurkan tangannya.
"Hmm," dehem Ghea sambil menerima uluran tangan Alam. Dia memegang erat tangan Alam agar tidak terjatuh.
Ratna melirik ke belakang melihat Ghea dan Alam yang sedang pegangan tangan, seulas senyuman terukir di wajahnya.
"Ekhem!" dehem Ratna.
"Apa sih, Bun?" tanya Ghea melihat Ratna menyindirnya.
"Gak apa-apa"
Ghea turun dari brankar pelan-pelan, saat kakinya sudah menyentuh lantai Ghea melepaskan uluran tangannya dari Alam.
"Makasih," ucap Ghea sambil tersenyum.
Alam menganggukkan kepalanya, "Sama-sama."
"Bun, Ghea boleh gak jenguk Rachel sebentar?" tanya Ghea sambil menoleh pada bundanya yang sibuk merapikan barang bawaan Ghea.
"Nanti aja sayang," jawab Ratna lembut.
"Tapi Ghea kangen Rachel, Bun!" ucap Ghea merengek seperti anak kecil tidak dibelikan es krim.
"Gak boleh, kamu ke sana mau sama siapa?" tanya Ratna menoleh pada anaknya itu.
"Sama Alam aja, Bun," jawab Ghea sambil melirik Alam di sebelahnya.
"Emang Alam mau?" sindir Ratna, melirik Ghea dan Alam secara bergantian.
"Pasti mau, ya gak?" tanya Ghea sambil menyenggol lengan Alam.
"Siapa bilang?" tanya balik Alam.
"Ih, nyebelin!" tukas Ghea kesal, senyuman di wajahnya menghilang.
"Tuh 'kan, Alam aja juga gak mau," seru Ratna, Ghea semakin cemberut.
"Iya, iya. Tapi bentar aja ya, lo harus istirahat," balas Alam, lalu terkekeh sambil mengacak puncak rambut Ghea.
"Yes, asik!" ungkap Ghea sambil kembali tersenyum.
"Ya udah, jangan lama-lama, udah dari sana langsung pulang ya?" pinta Ratna.
"Siap, Bunda!" ucap Ghea lalu tangan kananya hormat pada Ratna.
"Ya udah, hati-hati!" balas Ratna.
"Iya, Bunda. Assalamu'alaikum," pamit Ghea sambil berjalan menuju bundanya, mencium punggung telapak tangan Ratna diikuti Alam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy {END}
RomanceDua insan yang tidak pernah akur, selalu terjadi percekcokan antara mereka berdua. Hingga tidak sadar mereka menjadi dekat, dan Alam menguak sesuatu dari Ghea yang baru dia ketahui. Gadis itu...gadis keras kepala, nakal, tapi suatu waktu dia bisa me...