Setelah bel istirahat berbunyi, Reva segera bergegas keluar kelas menuju taman belakang yang tidak terlalu ramai. Hari ini dia tidak bersemangat untuk ke kantin, Mood-nya sedang tidak bagus. Reva memilih duduk di pojok taman yang teduh karena ditutupi pohon.
Reva duduk di bangku, melihat ke arah sekeliling ada beberapa murid yang sedang membaca buku, ataupun bercanda riang. Reva menarik nafas panjang dan menghembuskannya. Tubuhnya menyandar di sandaran bangku sambil memakaikan earphone ke telinganya, lalu menutup matanya membiarkan angin menerpa wajahnya itu.
Reva membuka matanya saat ada yang menarik sebelah earphone-nya, dia menoleh ke samping ternyata adalah Kay. Cowok itu menarik earphone milik Reva, lalu memakaikannya ke sebelah telinganya. Reva tidak menyadari sejak kapan Kay ada di sana.
"Ganggu aja, lo!" seru Reva menatap jengah Kay.
Kay memejamkan matanya sambil bersandar pada sandaran bangku, dia menikmati lagunya, "Biarin aja."
"Gak ke kantin?" lanjutnya tanpa menoleh.
"Lagi males gue ke kantin," jawab Reva, dia kembali menutup matanya tidak menghiraukan Kay yang ada di sebelahnya.
"Gue tau lo kenapa gak ke kantin, lo gak mau liat Steve berdua sama Rachel, 'kan? Lo cemburu sama mereka berdua, 'kan?" tanya Kay, Reva yang ada di sebelahnya mendengar jelas seluruh pertanyaan Kay.
"Jawab dong," pinta Kay.
"Enggak kok," alibi Reva dia membuang muka ke arah lain.
"Bohong lo, gantengan juga gue dari pada Steve," ucap Kay dengan sombongnya.
"PD banget lo," cibir Reva menatap Kay dan terkekeh.
"Gitu kek, ketawa. Jangan ngegalau terus," sahut Kay yang ikut terkekeh.
"Apaan sih, lo," jawab Reva sambil mendorong bahu Kay. Cowok itu tertawa.
"Nih, makan! Lo gak mau ke kantin, 'kan? Gue orang baik dan juga tidak sombong bawa makanan buat lo," jelas Kay sambil menyodorkan kantung plastik berisi roti yang tadi dia taruh di sampingnya.
"Bac*t lo!" jawab Reva lalu terkekeh sambil mengambil kantung plastik yang dari Kay.
"Gak ada makasih-makasihnya, gitu?" sindir Kay.
"Makasih Kay," seru Reva dengan lembut lalu memasang muka sebalnya.
*******
Desfi berjalan di koridor, bel pulang sudah berbunyi sejak tadi dan sahabat-sahabatnya sudah pulang terlebih dahulu. Kaki Desfi berhenti saat ada yang menghadang jalannya, dia menatap jengah cowok yang ada di hadapannya dan berlalu meninggalkan cowok itu. Baru saja dua langkah, tangan Desfi dicekal oleh orang itu.
"Buru-buru banget, gak nyapa gue?" tanya Andra, membuat Desfi menoleh ke belakangm
"Lepas! Gue gak ada urusan sama lo," ucap Desfi menepis kasar cekalan Andra.
"Tapi gue yang ada urusan sama lo," kata Andra dengan senyum Smirk-nya.
"Jangan ganggu hidup gue lagi Dra, gue udah gak mau berurusan sama lo lagi," seru Desfi dengan sedikit nada memohon.
"Gue bakal ganggu orang-orang terdekat lo, termasuk dia!" ancam Andra sambil terkekeh.
"Pergi lo, kenapa ganggu hidup gue lagi? Lo belum puas?" tanya Desfi emosinya sudah memuncak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy {END}
RomanceDua insan yang tidak pernah akur, selalu terjadi percekcokan antara mereka berdua. Hingga tidak sadar mereka menjadi dekat, dan Alam menguak sesuatu dari Ghea yang baru dia ketahui. Gadis itu...gadis keras kepala, nakal, tapi suatu waktu dia bisa me...