Ghea tertidur lelap di kasur miliknya, hingga ada seseorang yang mengelus puncak kepalanya. Dia membuka matanya, mengerjapkan beberapa kali hingga nyawa seluruhnya terkumpul. Sentuhan itu membuat Ghea terbangun.
"Bunda?" tanya Ghea khas dengan suara bangun tidur.
"Hai sayang, udah bangun?" balas Ratna yang duduk di tepi kasur Ghea sambil tersenyum.
"Hmm"
"Anak Bunda udah besar ya, maaf ya 2 tahun ini bunda jarang ada di rumah," jelas Bunda Ghea.
"Hmm"
"Ghea marah sama Bunda, ya?" tanya Ratna, karena Ghea membalas ucapannya hanya dengan sebuah deheman.
"Enggak kok cuma sedikit kecewa aja, tapi Ghea ngertiin Bunda sama Papa kerja cari uang juga buat Ghea," jelas Ghea sambil menghela nafas panjang.
Ratna mencium puncak kepala Ghea, "Makasih ya, udah ngertiin Bunda. Sekarang bunda sering-sering di rumah kok."
"Beneran bunda?" tanya Ghea dengan berseri-seri, dia mendudukan dirinya di atas kasur.
"Iya sayang, kamu mandi terus turun kita sarapan sama Papa," suruh Ratna.
"Oke, Bunda"
Ratna berjalan keluar dari kamar Ghea, dan kembali ke dapur untuk membuat sarapan pagi untuk Ghea dan suaminya. Ghea bangkit dari kasur, lalu mengambil handuk dan pergi ke kamar mandu memulai ritual mandinya.
30 menit kemudian, Ghea turun dengan seragam yang sudah rapih dan cantik. Tama (Papanya Ghea) yang melihat anak kesayangannya yang jarang bertemu 2 tahun terakhir turun dari kamarnya menuju meja makan, dia langsung mematikan Hpnya.
"Pagi, Ghea sayang!" sapa Tama menyambut kedatangan anak gadisnya itu.
"Pagi, Pa" sapa balik Ghea sambil tersenyum
Tama melihat anaknya yang sudah semakin dewasa, "Anak Papa, udah besar ya?"
"Udah lah, masa kecil-kecil terus" jawab Ghea sambil terkekeh, dia duduk di samping kursi papanya itu.
Ghea merasakan sangat senang pagi hari ini, di mana keinginan yaitu kehangatan suasana dari kedua orang tuanya ada di rumah.
Ratna berjalan membawa semangkuk besar ke meja makan yang berisi nasi goreng untuk mereka sarapan."Bunda denger, kamu ngirimin surat cinta terus ya ke Bi Asih?" tanya Ratna sambil menghidangkan nasi goreng ke piring suaminya dan anaknya.
"Iya, Bunda," jawab Ghea menatap bundanya lalu terkekeh.
Ratna menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak gadis tunggalnya itu, "Masalah apa lagi? 2 tahun terakhir kamu berapa kali masuk BK?"
"Banyak masalahnya bunda, Ghea udah ke BK mungin 30 kali ada selama 3 tahun" jelas Ghea dengan bersemangat. Dia lupa sudah berapa kali keluar-masuk BK.
"Aduh anak Bunda tuh, untung aja kamu gak di keluarin di sekolah" ucap Tama tidak membayangkan anak gadisnya akan seperti itu.
"Gak 'lah Pa, anak Papa ini kan pinter gak mungkin bakal di depak dari sekolah," gadis itu membanggakan dirinya sendiri.
"Ya udah, makan dulu. Ghea kamu diantar Bunda ya ke sekolah, nanti Bunda juga jemput kamu pulangnya," jelas Ratna, dia memberi piring tersebut pada Ghea dan suaminya.
Ghea menarik piring nasi goreng yang diberikan bundanya, "Kalo pulangnya gak bisa Bunda, aku mau nginep di rumah temen, dia mau tunangan Bunda, boleh 'kan?"
"Siapa, cewek?" tanya Ratna sambil duduk di kursi berhadapan dengan Ghea.
"Iya Bunda, nanti aku pulangnya dijemput sama dia, ada Rachel sama yang lainya kok!" jawan Ghea, dia menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy {END}
RomanceDua insan yang tidak pernah akur, selalu terjadi percekcokan antara mereka berdua. Hingga tidak sadar mereka menjadi dekat, dan Alam menguak sesuatu dari Ghea yang baru dia ketahui. Gadis itu...gadis keras kepala, nakal, tapi suatu waktu dia bisa me...