Ghea berjalan menuju rumah pohon miliknya yang berada di halaman belakang rumahnya, hari ini adalah hari minggu. Benda-benda di sana tidak pernah berubah. Rumah pohon itu adalah tempat favorit Ghea dan Rachel bila datang ke rumah Ghea. Ghea tidak bisa mengingat barang-barang yang ada di rumah pohon itu berasal dari mana. Gadis itu duduk di dalam rumah pohon, matanya memanas mengingat dia dan Rachel tertawa bersama, kepalanya kembali pusing.
"Gue lemah hiks...kenapa di saat gue gini, sakit kepala gue dateng," seru Ghea sambil memukul-mukul kepalanya keras berharap pusingnya hilang.
*****
Ting...nong....
Bel rumah Ghea berbunyi, Ratna yang mendengar suara bel segera membuka pintu.
"Assalmu'alaikum, Bun," salam Alam saat pintu rumah tersebut terbuka
"Wa'alaikumsalam, masuk yuk!" ajak Ratna.
Ratna mengajak Alam duduk di ruang tamu, Alam duduk di salah satu sofa dan juga Ratna.
"Maaf ganggu ya Lam, Bunda suruh kamu ke sini," ujar Ratna.
"Gak apa-apa"
"Bunda mau titip Ghea, Bunda harus ke Surabaya bantu Papanya di sana," jelas Ratna, dia bimbang meninggalkan kembali Ghea.
"Boleh Bun, Ghea mana?" tanya Alam, sedari tadi ia tidak melihat Ghea.
"Kayaknya ada di rumah pohon dari tadi belum turun, Bunda mau bikin minum dulu ya," ucap Ratna sambil bangkit berdiri.
"Gak usah, Bun," tolak Alam.
Ratna menggeleng tidak setuju, "Gak apa-apa, masa ada tamu gak dikasih minum. Kamu tunggu di sini aja."
"Gimama Bunda aja, Alam boleh susul Ghea, Bun?" tanya Alam, Alam sudah merasa nyaman dengan bundanya Ghea yang seperti bundanya sendiri.
"Boleh kamu ke sana aja, tau 'kan?" tanya Ratna memastikan.
"Tau, Bun"
Ratna pergi ke dapur, sedangkan Alam berjalan ke halaman belakang rumah untuk menemui Ghea. Alam melihat isi ruangan yang dia lewati, ternyata tidak berubah dari dulu, dari saat Alam sering main ke sini bertemu beruang kecilnya, Ghea. Alam sampai di halaman belakang dan ada rumah pohon yang tidak terlalu tinggi, mungkin agar waktu dulu Ghea dan Alam tidak kesusahan saat ingin ke rumah pohon.
"Ghea!" panggil Alam.
Tidak ada sahutan dari dalam rumah pohon, Alam lebih memilih menaik ke atas rumah pohon. Di dalam sana, banyak benda-benda yang tertata rapi, matanya jatuh melihat Ghea yang terjatuh pingsan di dalam rumah pohon. Alam segera mendekat ke Ghea yang sudah tidak sadarkan lagi, wajahnya memucat, badannya juga panas. Alam panik, sangat panik karena orang yang sedang tidak sadarkan diri adalah Ghea, teman kecilnya yang dia sayang. Alam menggendong Ghea ala bridal style menuruni rumah pohon yang tidak terlalu tinggi. Dia masuk ke dalam rumah dengan rasa khawatir.
"BUNDA!" teriak Alam.
Ratna yang sedang bikin teh, berlari saat suara Alam yang memanggilnya.
"Kenapa? Ghea kenapa Alam?" tanya Ratna panik, melihat Ghea yang tidak sadarkan diri.
"Gak tau Bun, bawa ke rumah sakit aja," saran Alam melirik Ghea sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy {END}
RomanceDua insan yang tidak pernah akur, selalu terjadi percekcokan antara mereka berdua. Hingga tidak sadar mereka menjadi dekat, dan Alam menguak sesuatu dari Ghea yang baru dia ketahui. Gadis itu...gadis keras kepala, nakal, tapi suatu waktu dia bisa me...