Part ini sama kayak sebelumnya, menceritakan full part Rachel dan Steve biar lebih kenal karakter pemainnya. Happy Reading Guys💞
**
"Hp gue mana?" tanya Rachel sambil mengecek saku roknya.
"Aduh, gue lupa kan ada di kolong meja," gumam Rachel, tangannya menepuk jidatnya.
Rachel mendengus saat mengingat hpnya yang tertinggal di kolong meja, sedangkan dia sudah ada di parkiran. Mau tidak mau, Rachel harus kembali menaiki tangga karena kelasnya yang berada di lantai dua itu. Steve yang ingin masuk mobil terhenti saat melihat Rachel yang kembali masuk area sekolah lagi, sedangkan suasana sekolah sepi sejak setengah jam yang lalu.
Agar Steve tidak penasaran, dia mengurungkan niatnya untuk pulang dan memilih mengikuti Rachel yang kembali ke lingkungan sekolah.
"Rachel!" panggil Steve.
Rachel yang ingin menaiki tangga menoleh ke belakang.
"Apa?" tanya Rachel.
"Mau kemana?" tanya Steve menatap Rachel yang ingin menaiki tangga.
"Kepo lo, kek Dora," jawab Rachel ketus.
Rachel melanjutkan menaiki satu persatu tangga dengan tergesa-gesa karena cuaca sore ini sudah mendung dan dia takut akan turun hujan yang deras. Steve mengikuti Rachel yang entah ke mana karena dia tidak tau
"Pelan-pelan kalo naik tangga, baru juga sembuh. Nanti jatoh," ucap Steve memperingati.
"Gak akan," jawab Rachel sambil menaiki tangga tanpa menoleh ke arah Steve.
"Kalo dikasih tau itu, didenger," ucap Steve yang mengikuti Rachel dari belakang.
"Gak akan jatoh Steve," seru Rachel yang masih menaiki tangga dengan cepat, mungkin dia sesekali menaiki dua tangga sekaligus.
"Pelan-pelan, nanti kena karma sama omongan sendiri," cetus Steve yang masih sibuk mengikuti gerak-gerik Rachel dari belakang.
"Gue gak akan jat-" ucap Rachel terpotong karena dia menginjak tali sepatunya sendiri membuat dia kehilangan keseimbangan.
Dengan sigap Steve yang ada di belakangnya menahan tubuh Rachel agar tidak jatuh. Mata mereka bertemu dan terjadi kontak mata.
"Dikasih tau juga apa," omel Steve membantu Rachel berdiri tegap.
"Makasih, gue lagi buru-buru" jawab Rachel menatap sepatunya.
"Mau kemana sih?" tanya Steve.
"Mau ke kelas, hp gue ketinggalan, terus cepet-cepet pulang udah mendung," jelas Rachel dan melangkahkan kakinya menaiki tangga yang tadi tertunda.
"Ets, mau kemana? Diem dulu bentar!" kata Steve menarik pergelangan tangan Rachel yang membuat Rachel diam di tempat.
"Apa lagi?!" tanya Rachel geram.
"Tali sepatu lo, sebentar," ucap Steve lalu berjongkok dan menalikan tali sepatu Rachel yang lepas.
"Cepetan, lo modus sama gue ya?" tanya Rachel, pikiran Steve selalu belok. Jadi, gak salah 'kan?
"Gak ada terima kasihnya,vudah ditolongin juga," cibir Steve sambil berdiri.
"Iya makasih," jawab Rachel lalu tersenyum kecut.
Rachel kembali melangkahkan kakinya, sedangkan Steve mengikutinya dari belakang. Bukan karena apa, soalnya sekolah yang sudah sepi membuatnya khawatir jika Rachel sendiri ke kelas.
Rachel masuk ke dalam kelasnya, dan menuju meja tempat dia menyimpan hpnya. Steve hanya menunggu Rachel di tengah-tengah pintu kelasnya.
*****
Setelah Rachel mengambil hpnya yang tertinggal di kelas, dia berjalan menuju gerbang sekolah untuk mencari taksi.
"Gue anter aja ya?" tanya Steve untuk kesekian kalinya.
"Gak usah Steve," tolak Rachel menatap Steve sekilas.
"Udah sore, bahaya kalo lo pulang sendiri," kata Steve, dia menatap sekitar sekolah yang sudah sepi.
"Gak apa-apa, lo pulang aja"
"Udah deh gue anter, sekalian mau ketemu Mama lo. Gue gak bisa ninggalin lo pulang sendirian," jujur Steve dan menarik lengan Rachel secara paksa menuju parkiran.
Steve membukakan pintu mobilnya, agar Rachel masuk terlebih dahulu pada bangku penumpang.
"Masuk!" suruh Steve.
Rachel mendengus dan menuruti kata Steve untuk masuk ke dalam mobilnya. Steve memutari mobilnya dan dia masuk ke kursi pemudi.
"Pasang seat belt-nya," suruh Steve, dia menancapkan kunci mobilnya.
"Hmm," dehem Rachel dan memasangkan seat belt yang di suruh Steve.
Steve pun melakukan hal yang sama, setelah semuanya beres Steve menyalakan mesin mobilnya dan membawa mobilnya keluar dari area parkiran sekolah.
Hujan turun sangat deras di luar mobil dan mereka juga terjebak macet karena tak jauh dari mereka terjadi kecelakaan yang membuat penutupan jalan sementara hingga suasana kondusif.
"Tidur aja Chell, masih lama lagian di depan ada kecelakaan," kata Steve melirik Rachel yang menahan kantuk.
"Hmm, awas aja macem-macem sama gue waktu tidur!" ancam Rachel lalu menyenderkan kepalanya ke kaca mobil yang tertutup.
"Gak akan, udah tobat gue," jawab Steve terkekeh, sambil mengecilkan AC mobil karena sangat dingin akibat hujan.
"Iya udah tobat, kalo ada kesempatan gak mungkin kelewat," jawab Rachel ketus, membuat Steve gemas.
"Gak akan, gue janji!" ujar Steve serius sambil mengacak rambut Rachel pelan.
Rachel merapikan rambutnya setelah tangan Steve tidak menyentuh rambutnya lagi, matanya memberat karena mengantuk dan tak lama Rachel tertidur.
Steve melirik Rachel yang ada di sebelahnya saat tidak ada pergerakan lagi dari Rachel, ternyata gadis itu sudah tertidur pulas. Dia menyunggingkan senyum, cewek yang ada di sebelahnya ini adalah cewek yang dia jaga selama hampir tiga minggu di Rumah Sakit.
Steve membalikan tubuhnya ke belakang mengambil sesuatu dari jok belakang, dia mengambil Hoodie-nya yang berada di jok belakang karena dia melihat Rachel yang kedinginan. Steve menyelimuti Rachel dengan Hoodie-nya.
Jangan selalu bikin gue cemas, apapun yang terjadi nanti gue gak perduli karena saat ini lo sama gue- batin Steve seraya mengelus puncak kepala Rachel.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy {END}
RomanceDua insan yang tidak pernah akur, selalu terjadi percekcokan antara mereka berdua. Hingga tidak sadar mereka menjadi dekat, dan Alam menguak sesuatu dari Ghea yang baru dia ketahui. Gadis itu...gadis keras kepala, nakal, tapi suatu waktu dia bisa me...