58 - The Weekend

44.1K 1.7K 11
                                    

--------------------------------------------------

  Akhir pekan ini Ghea berniat mengajak sahabat-sahabatnya untuk main bersama, seperti jalan-jalan, makan-makan,dan masih banyak lagi yang biasa mereka lakukan saat sedang berkumpul.

  Tapi sayangnya, mereka semua tidak bisa, yah ...kalian tau lah karena apa.
Rachel yang belum balik dari acara keluarga yang ada di luar kota itu. Desfi mentraktir makan dengan Novan sebagai tanda terima kasih  telah menolongnya dari Andra. Reva dan Shifa yang les memasak, yang baru berjalan satu minggu belakangan ini. Najwa dengan tugas OSIS-nya.

"OMG! MASA GUE NGEBANGKE DI RUMAH? Setelah belajar selama seminggu? Eh,enggak kok kebanyakan kabur kekantin.Udah rapih-rapih gini 'kan jadi percuma. Sahabat laknat, awas aja nanti! Ish ...argh ...sialan! Bunda juga sama gak ada di rumah," umpat Ghea yang tak ada habis-habisnya. Dia sedang tiduran di atas kasurnya, menatap langit-langit kamar yang membosankan.

"Oh iya, si Semesta ada hehe ...chat ah," gumam Ghea dan meraih hp yang tak jauh darinya, berapa hari lalu dia mengganti nama kontaknya Alam.

Semesta Alam

Woi Semesta, jalan yuk!

Woi!

Oii!

"Wah jangan-jangan belum bangun lagi ini anak, kemarin gue liat dia ada kantung matanya. Tapi gue gabut, argh...." Ghea mendengus kesal melihat hpnya, benda tersebut dia lempar secara asal.

"Eh kalo gitu Semesta harus butuh refreshing, dong? Iya, 'kan? Iya juga, telpon ah," ucap Ghea pada dirinya sendiri. Dia meraba-raba kasurnya mencari hpnya yang tadi dia lempar tadi

*****

Drttt... drttt....

Drttt... drttt....

  Baru saja Alam selesai mandi dan ingin menggunakan baju. Dia dikejutkan dengan panggilan di hpnya. Awalnya, Alam mengabaikannya dan hendak memakai baju, tapi lama-lama panggilan itu membuat Alam menggerutu kesal.

"Siapa sih?" ucap Alam sambil melihat kearah hpnya dan mengerutkan dahinya dan ternyata....

BERUANG

CALLING

ACCEPT/REJECT

  Dengan segera Alam menjawab panggilan Ghea takut gadis itu kenapa-napa. Dia menempelkan benda pipih tersebut pada samping telinganya.

"Kenapa?"

"...."

"Gue males"

"...."

"Gak boleh, lo diem aja di rumah"

"...."

"Eh, iya-iya gue jemput"

"...."

"Hmm"

"...."

"Tunggu gue di sana, awas aja kalo lo gak ada"

  Belum sempat Ghea menjawab, Alam sudah mematikan sambungan teleponnya secara sepihak, lalu melemparkan hpnya ke kasur dan bergegas memakai baju yang tertunda untuk bersiap diri. Setelahnya, dia pergi ke tempat parkiran menggambil motor sport-nya dan melajukan menuju rumah Ghea.

********

"Ih si Semesta main dimatiin aja, hehe ...tapi gak apa-apa, yang penting dia mau main sama gue," gumam Ghea, dia terkekeh senang akhirnya bisa keluar rumah.

Bad Girl VS Bad Boy {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang