Ghea sudah rapi dengan seragam sekolah yang dia kenakan. Hari ini dia tidak menggunakan rok yang biasanya di pakai yang di atas lutut karena Alam mengajaknya ke sekolah bersama, tak lupa Alam juga menyuruh Ghea memakai jaket bomber hijau Army milik cowok itu. Ghea sudah berada di meja makan, sedangkan Alam masih bersiap-siap di kamar tamu.
Tak lama Alam turun menghampiri Ghea yang sedang menyiapkan roti dan segelas susu. Alam duduk berhadapan dengan Ghea.
"Makan rotinya!" suruh Ghea, sambil mendorongkan piring yang berisi roti.
Alam memakan roti tersebut dan juga Ghea yang memakannya tidak selera. Dia memaksa dirinya memakan roti karena kalau tidak, pasti Alam akan mengancam bilang ke bundanya. Setelah selesai sarapan dan membawa barang bawaanya, Ghea mengunci pintu rumahnya dan menghampiri Alam yang sudah ada di atas motornya itu.
Ghea menaik motor Alam dengan perlahan, seperti biasa cowok itu mengulurkan tangannya.
Alam menoleh ke arah kiri, "Udah diminum obatnya?" tanya Alam pada Ghea yang baru saja duduk di jok motor Alam.
"Udah"
****
Alam dan Ghea turun dari motor saat sudah sampai di parkiran sekolah. Mereka menjadi pusat perhatian saat melihat Ghea dan Alam yang tidak pernah akur berangkat ke sekolah bersama. Gadis itu berjalan beriringan dengan Alam yang ada di sebelahnya, banyak orang yang menatapnya sinis, tapi Ghea hanya acuh.
Alam mempunyai ide jahil pada Ghea, langsung saja Alam merangkul pundak Ghea secara tiba-tiba membuat Ghea terkejut.
"Lepasin Alam!" berontak Ghea mencoba melepas lengan Alam pada bahunya.
"Gak mau," tolak Alam yang acuh.
"Lepasin, gue gak mau jadi omongan orang," seru Ghea, sambil mencoba melepas rangkulan Alam. Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua.
"Perduli amat sama omongan orang," sambung Alam, menatap gadis itu yang sedang menatapnya dengan jengkel.
Kesabaran Ghea sudah habis, dia menginjak salah satu kaki Alam membuat si empunya mengaduh. Setelah berhasil melepaskan rangkulan Alam, Ghea berlari sedikit menjauhi Alam dan kembali membalikan badan menatap Alam yang masih diam di tempatnya.
"Makanya jangan cari masalah sama gue, sakit 'kan? Wle...." seru Ghea sambil menjulur lidah.
"Sakit, jing!" desis Alam.
"Lebay, lo!" ucap Ghea lalu terkekeh.
"Awas aja, lo!" ancam Alam.
"Gue, gak takut!" teriak Ghea lalu berlari meninggalkan Alam sambil terkekeh.
Alam melihat punggung Ghea yang sudah menjauh, lalu tersenyum sangat tipis yang tidak bisa dilihat orang lain.
Gue seneng liat lo yang marah-marah sama gue, dari pada lo yang nangis-batin Alam lalu kembali berjalan menuju kelas.
*******
Ghea masuk ke dalam kelasnya, membuat seisi kelas menatapnya sinis. Ghea hanya acuh dan menuju bangkunya, saat melewati meja Reva dan Shifa, dia melihat Reva yang membuang muka. Ghea duduk di bangkunya dan menoleh ke belakang pada Desfi.
"Hai, zayang!" sapa Ghea sambil tersenyum
"Hai juga, zayang! Kemana aja lo?" tanya Desfi yang baru melihat Ghea kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy {END}
RomanceDua insan yang tidak pernah akur, selalu terjadi percekcokan antara mereka berdua. Hingga tidak sadar mereka menjadi dekat, dan Alam menguak sesuatu dari Ghea yang baru dia ketahui. Gadis itu...gadis keras kepala, nakal, tapi suatu waktu dia bisa me...