***
Tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan utama semua orang. Tempat tinggal yang hangat dan nyaman tentunya menjadi dambaan semua orang. Namun kenyamanan setiap orang tentunya berbeda-beda. Sebagian orang baru merasa nyaman ketika berada di rumah yang tenang sendirian, namun sebagian lainnya baru merasa nyaman ketika tinggal bersama orang lain. Rumah kecil dengan halaman luas akan terasa sangat nyaman bagi sebagian orang, namun sebagian lainnya mungkin akan memilih tinggal di apartemen berfasilitas lengkap.
Tempat tinggal juga lah yang akhirnya membuat mereka tinggal bersama. Namanya Lalisa, Ten, Taeyong dan Jennie, demi sebuah hunian impian mereka berempat akhirnya bersepakat– untuk membagi uang sewa dan tinggal bersama di sebuah hunian mewah bertajuk Galleria Foret.
Berawal dari kedua orangtua yang telah lama bersahabat, Lisa dan Ten telah hidup cukup lama di lingkungan yang sama. Keduanya bersahabat sejak kecil, melanjutkan hubungan keluarga mereka yang sudah lama dekat. Orangtua Lisa memang bersahabat dengan orangtua Ten, namun tidak seperti cerita klise lainnya, tidak ada perjodohan diantara mereka. Keduanya hanya tumbuh bersama, menjadi dekat hingga akhirnya terus bersahabat bahkan sampai mereka cukup dewasa untuk keluar dari rumah dan tinggal sendiri. Kemudian Lisa dan Jennie yang tidak sengaja bertemu di perpustakaan kampus dan menjadi sahabat setelahnya. Juga, Ten dan Taeyong yang bertemu di pertandingan sepak bola antar sekolah menengah kemudian mulai bersahabat sejak saat itu.
Kini usia mereka menginjak usia dimana mereka sudah bekerja dan tinggal sendiri– jauh dari rumah orangtua mereka. Setelah menempuh kuliah bisnis selama tiga setengah tahun, kini Lisa bekerja sebagai pekerja lepas di industri musik. Gadis itu seorang musisi yang menjual hak cipta lagu-lagunya pada produser terkenal. Sementara Jennie yang tidak menyelesaikan kuliahnya justru bekerja sebagai seorang asisten chef di sebuah restoran mewah tengah kota. Berbeda lagi dengan Ten, yang baru saja kembali lagi ke kampus setelah beberapa tahun mengabaikan tugas akhirnya. Sama seperti Lisa, Ten juga seorang pekerja lepas, namun pria itu menekuni dunia fotografi. Yang terakhir Taeyong, pria berparas tampan itu seharusnya mampu menjadi seorang model. Namun alih-alih berpose di depan kamera, Taeyong justru berakhir sebagai seorang guru seni di sebuah sekolah menengah swasta.
Pendapatan seorang musisi tidak terkenal, asisten chef, fotografer yang kembali ke kampus dan seorang guru seni tentu tidak akan pernah cukup untuk membayar uang sewa di Galleria Foret. Namun untuk sebuah cita-cita, mereka berempat rela membagi uang sewanya dan tinggal bersama di apartemen mewah itu. Tidak apa-apa tinggal dengan orang lain, selama itu di Galleria Foret– pikir keempatnya ketika mereka akhirnya setuju untuk tinggal bersama disana.
Dilihat dari lobby utama di lantai satu bangunan itu saja, Galleria Foret sudah memiliki kesan luar biasa mewah. Dinding kacanya membuat siapapun yang berada di dalam lobby tersebut dapat menikmati pemandangan taman kota yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Potato
FanfictionSweet Potato, si manis yang hangat. Tidak harus ada B setelah A. Tidak harus ada 2 di belakang 1. Nyatanya, hati manusia jauh lebih rumit di banding logika matematika.