***
"Hyung, Jennie-ya, kau tahu kapan dan kemana Lisa pergi?" tanya Ten, di pukul 10 Sabtu pagi ini. Pria itu baru saja keluar dari kamar Lisa dan menghampiri Taeyong serta Jennie yang baru saja selesai sarapan.
"Dia tidak ada di kamarnya?" tanya Jennie dan Ten menggelengkan kepalanya.
"Tidak, aku bahkan sudah mencari ke kamar mandinya tapi dia tidak disana," ucap Ten. "Aku juga sudah menghubungi Jisoo tapi dia tidak menemui Jisoo. Jisoo baru akan tiba di bandara pukul 2 sore nanti,"
"Mungkin dia pergi kerumah kekasihnya, memang kemana lagi dia bisa pergi selain kesana," sinis Taeyong.
"Memang siapa kekasih Lisa? Apa aku tidak mengenalnya? Dia selalu membicarakan-"
"G Dragon,"
"Sungguh?!" seru Jennie, setelah mendengar jawaban Taeyong. Gadis itu menatap curiga pada Ten, namun Ten justru sibuk dengan handphonenya.
"Jiyong hyung bilang jam empat tadi Lisa pergi ke minimarket bersamamu, hyung. Lisa tidak menghubungi Jiyong hyung lagi setelah itu. Jiyong hyung bertanya padaku karena Lisa tidak bisa di hubungi sekarang dan dia membawa berkas penting milik Jiyong hyung. Kau pulang bersamanya kan tadi? Dia memberitahumu kemana dia akan pergi?"
"Tidak," jawab Taeyong. "Dan bukan urusanku kalau dia sengaja membawa kabur berkas penting kekasihnya," lanjut Taeyong sebelum kemudian pria itu melangkah meninggalkan meja makan dan masuk ke dalam kamarnya.
"Lisa benar-benar berkencan dengan G Dragon?" tanya Jennie, masih tidak percaya dengan apa yang di dengarnya– karena selama ini Lisa hanya memberitahunya kalau ia berkencan, tanpa mengatakan siapa yang dikencaninya. "Ku pikir dia hanya membual karena tidak ingin mengenalkan kekasihnya padaku,"
"Ya, dan sekarang Taeyong hyung sakit hati serta merasa dikhianati," jawab Ten yang kemudian duduk dan mengeluhkan Lisa yang tiba-tiba saja menghilang. "Di tambah aku tidak tahu berkas apa yang Lisa pinjam dari Jiyong hyung, Jiyong hyung membutuhkan berkas itu siang ini,"
Sebenarnya, belum genap sehari Lisa menghilang dan tidak bisa dihubungi, akan tetapi, mendengar kalau Lisa pergi tanpa mengembalikan berkas penting milik Jiyong membuat Ten yakin kalau sahabatnya itu pergi dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Lisa yang Ten kenal adalah gadis yang cukup bertanggung jawab– atau setidaknya Lisa tidak akan pergi tanpa mengembalikan barang berharga yang ia pinjam sebelumnya. Menurut Ten, Lisa tidak akan menghilang setelah meminjam berkas penting milik Jiyong– kecuali sesuatu yang buruk telah terjadi.
"Kau sudah mencari ke minimarket?" tanya Jennie dan Ten memberitahu Jiyong kalau Lisa mungkin masih ada di minimarket. Ten meminta Jennie untuk bicara pada Taeyong, setidaknya untuk menenangkan Taeyong agar pria itu mau menerima kenyataan, sedangkan ia berniat pergi ke minimarket.
Ten membuka pintu depan rumahnya, bersamaan dengan Jennie yang mengetuk pintu kamar Taeyong dan secara kebetulan, Jiyong pun membuka pintu apartemennya sendiri. Baru saja Ten akan menyapa Jiyong, akan tetapi sebuah panggilan menginterupsinya. Panggilan yang masuk ke handphone Ten itu berasal dari seorang wanita yang ada di rumah sakit dan pihak rumah sakit mengatakan kalau Lisa ada disana.
"Apa yang terjadi?" tanya Ten, tentu saja ia tidak dapat langsung mempercayai panggilan tersebut karena kalau Lisa benar-benar ada di rumah sakit, pihak rumah sakit seharusnya menghubungi ibu Lisa, bukan dirinya.
"Eonni ini memintaku menghubungi nomor ini kalau sesuatu terjadi padanya," ucap si gadis yang menelpon Ten. "Dia bilang dia ingin mencoba bernyanyi lagi, dia bilang dulu dia ikut audisi di agensi-agensi besar, jadi aku meminjamkan gitar dan mic-ku padanya tapi kemudian dia pingsan. Aku membawanya ke rumah sakit dan sekarang dokter sedang memeriksanya. Aku hanya anak sekolah yang sesekali bernyanyi di stasiun bawah tanah, aku tidak punya untuk membayar rumah sakitnya, bisakah kau kesini ahjussi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Potato
FanfictionSweet Potato, si manis yang hangat. Tidak harus ada B setelah A. Tidak harus ada 2 di belakang 1. Nyatanya, hati manusia jauh lebih rumit di banding logika matematika.