6

3.3K 510 7
                                    

***

"Lisa takut pada Yang Sajjangnim," jawab Bobby setelah Jiyong menjelaskan situasi dan rencananya pada Bobby. "Dulu dia bersinar dan penuh rasa percaya diri. Tapi suatu hari dia mengikuti sebuah audisi disini dan rasa percaya dirinya di hancurkan disana. Tidak ada Yang Sajjangnim di acara itu, hanya ada beberapa orang dari tim kreatif tapi kondisi Lisa tidak begitu baik saat itu. Dia terserang flu dan audisinya berantakan. Setelah itu dia jadi sangat pemalu, tidak pada semua orang, hanya pada orang-orang yang ia rasa lebih hebat darinya. Orang-orang yang sudah lebih dulu terkenal darinya, seperti padamu, dan kurasa dia juga tidak akan mau bertemu Yang Sajjangnim,"

"Siapa yang menghancurkan rasa percaya dirinya itu? Dan kapan?"

"Mungkin 2 tahun yang lalu? Dan siapa yang membuatnya jadi pemalu begini... Hm... Entahlah, dia tidak pernah memberitahuku, tapi kurasa itu baru di audisi tahap pertama. Audisi pertama dengan orang-orang dari tim kreatif, audisi tahap kedua dengan pelatih vokal atau dance dan hanya orang-orang yang lolos sampai di audisi tahap tiga yang bertemu Yang Sajjangnim,"

"Dan dia gagal di audisi pertama karena flu?" tanya Jiyong dan Bobby menganggukan kepalanya. "Tapi kenapa kalian putus? Berapa lama kalian berkencan?"

"Dua tahun kurasa, kami putus tahun lalu dan coba tebak apa yang membuat kami putus? Sampai dia tidak mau lagi menemuiku dan memblokir nomor telponku?"

"Kau berselingkuh," tebak Jiyong yang kemudian bangkit dari duduknya, pria itu merasa sudah cukup mendapatkan informasi yang dibutuhkannya. "Benar-benar masalah klise,"

"Dia benar-benar marah karena itu dan sekarang dia membalasku dengan tinggal bersama pria lain," ucap Bobby membuat Jiyong kembali duduk. Hampir saja ia melupakan masalah itu.

"Siapa teman serumahnya? Bukan oppanya?"

"Dia selalu mengaku mereka oppanya, tapi siapa yang percaya? Mereka bahkan tidak mirip," jawab Bobby sembari menaikan kedua bahunya, mencoba untuk terlihat acuh. "Dia tinggal dengan tiga temannya. Seorang pria adalah temannya sejak kecil, seorang pria lainnya adalah sahabat teman sejak kecilnya itu dan seorang lainnya adalah seorang wanita, temannya kuliah,"

"Siapa itu teman masa kecilnya? Lisa tinggal tepat di depan apartemenku, dia tinggal dengan Ten, Taeyong dan Jennie," jawab Jiyong. "Aku mengenal tiga temannya itu, ku pikir mereka benar-benar bersaudara, sepupu mungkin,"

"Lisa dan Ten adalah teman dekat sejak kecil. Ten dan Taeyong bersahabat, Lisa dan Jennie juga bersahabat. Aku tahu mereka tinggal di Galleria Foret, tapi tidak tahu kalau kalian tetangga dekat. Dia mulai tinggal di Galleria Foret setelah kami putus, tahun lalu,"

Setelah bertemu dengan Bobby, Jiyong lantas pergi ke ruang kerja seluruh tim kreatif milik agensinya. Pria itu berencana mencari tahu siapa yang menjadi juri di audisi tahap satu agensinya. Jiyong sudah sering menjadi tim penilai untuk audisi agensinya, namun ia tidak pernah benar-benar terlibat dalam audisi tahap satu. Terlalu merepotkan apabila ia harus mengaudisi satu persatu peserta audisi yang jumlahnya selalu lebih banyak dibanding gabungan dari 50 tim sepak bola.

Mencari tahu tim penilai dan seluruh peserta audisi tiga tahun yang lalu benar-benar tidak mudah, namun menghabiskan waktu seharian di agensi tidak terlalu sia-sia untuknya. Pasalnya, tepat di pukul 8 malam, Haesol memberitahunya kalau Lisa datang lagi ke agensi– untuk menjual lagunya lagi.

"Dia bilang kemarin dia tidak punya lagu untuk di jual lagi," ucap Jiyong setelah ia sampai di depan pintu sebuah studi rekaman.

"Ini bukan lagu barunya, dia sudah lama membuat lagu ini tapi tim produksi dari dramanya baru menyetujui lagunya sekarang," jelas Haesol. "Bibble bilang, tim produksi dramanya sedang mencari lagu untuk soundtrack drama tersebut. Ada banyak musisi yang menawarkan lagunya, jadi tim produksi sempat bingung untuk memilihnya, tapi kemudian hari ini mereka memutuskan lagunya dan meminta Bibble untuk mencoba merekam lagunya malam ini. Lisa juga di minta datang untuk melihat rekamannya dan membicarakan mengenai bayarannya,"

Sweet PotatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang