***
Jennie mengedipkan matanya berkali-kali. Gadis itu sedikit bingung karena ada Big Banh full team ditambah Hanbin, Bobby, Mino dan Donghyuk di depannya– tepatnya di depan pintu rumahnya. "Ada yang bisa ku bantu?" tanya Jennie setelah hampir lima menit ia berdiri di belakang gerombolan pria itu. Pria-pria itu berdiri di depan pintu rumahnya dan berdebat menyuruh Jiyong menekan belnya.
"Ah Jennie-"
"Aku tidak ingin bicara denganmu, apalagi denganmu," potong Jennie, melirik sinis pada Donghyuk kemudian pada Mino dan berakhir dengan menatap Hanbin yang berdiri di baris paling belakang. Keempat member Big Bang ingin Jiyong yang menekan bel, namun Jiyong tidak cukup berani hingga membuat Bobby dan Hanbin harus ekstra sabar karenanya. "Ada apa ini?"
"Ku dengar Lisa terlibat kecelakaan," ucap Jiyong kemudian. Ada Jennie disana, pria itu tidak ingin terlihat payah di depan orang asing seperti Jennie. "Mereka akan bertamu ke rumahku tapi karena berita itu, mereka ingin menjenguk Lisa,"
"Aku sudah membawakannya buah," ucap Hanbin kemudian membuat Jennie lantas menggaruk tengkuknya yang tidak gatal– sama sekali tidak gatal.
"Ahh... Ya, Lisa terlibat kecelakaan tadi, kakinya terluka-"
"Dimana dia di rawat sekarang?" potong Jiyong membuat Jennie semakin bingung dan jadi sedikit gugup karena tatapan semua pria-pria itu.
"Sebelumnya, aku harus memberitahu kalian kalau keadaan Lisa sekarang-"
"Seberapa parah?" tanya Bobby yang tidak sabar mendengar penjelasan Jennie mengenai keadaan Lisa. "Wajahnya rusak? Lumpuh? Harus di amputasi? Atau dia butuh donor?"
"Hm... Bagaimana ya? Kurasa kalian justru akan menyesal melihatnya," jawab Jennie yang kemudian menoleh dan melihat ke arah pintu kaca– penghubung antara lorong apartemennya dengan tempat parkir. "Dia sedang bersama Ten di tempat parkir,"
"Dia tidak perlu di rawat?" tanya Jiyong dan Jennie menggelengkan kepalanya.
"Lisa baik-baik saja, cukup sehat untuk bisa bermain dengan kursi rodanya"
"Hyung berapa kode pintumu? Lupakan saja buahnya, aku akan memakan ini sendiri," tanya Hanbin dan Bobby kemudian, keduanya sudah mengerti apa yang Jennie katakan sehingga mereka enggan melihat Lisa di tempat parkir. Sementara Jiyong, Yongbae dan Daesung pergi ke tempat parkir untuk melihat keadaan si gadis yang katanya tertabrak mobil tersebut, Bobby, Hanbin, Seunghyun dan Seungri memilih untuk menunggu di apartemen Jiyong– mereka meninggalkan Donghyuk dan Mino di lorong apartemen, bersama Jennie.
"Permisi-"
"Kau masih marah?" tanya Mino, membuat Jennie menoleh untuk menatapnya. "Aku dan Donghyuk-"
"Jadi siapa yang menang diantara kalian?" tanya Jennie, membuat Mino dan Donghyuk jadi semakin merasa bersalah karena pernah menjadikan Jennie bahan taruhan mereka.
Sementara itu, di tempat parkir, Lisa tengah duduk di kursi rodanya sedangkan Ten berdiri di sebelahnya sembari memegang handphonenya. "Garis finish-nya ada di ujung sana, didepan mobil Jiyong hyung, jangan curang," ucap Ten sementara Lisa bersiap untuk memutar roda di kursinya.
"Berapa lama waktumu tadi?" tanya Lisa, tidak ingin kalah cepat dari Ten.
"45 detik,"
"Aku akan sampai disana dalam 40 detik, aku siap, ayo hitung mundur," ucap Lisa– yang sudah lupa dengan kakinya yang terluka.
"3! 2! 1! Go!" seru Ten, memberi aba-aba dan Lisa langsung melesat dengan kursi rodanya. Hampir saja Lisa sampai di garis finish-nya namun mobil hitam milik G Dragon yang di parkir di ujung tempat parkir tersebut tiba-tiba berbunyi.
Jiyong, Yongbae dan Daesung ada disana, menonton Lisa yang tengah adu cepat memacu kursi rodanya bersama Ten namun kemudian Jiyong menggagalkan kemenangan Lisa dengan menunjukan kehadirannya dan membuat Lisa terkejut.
Ten menoleh, begitupun dengan Lisa karena mobil Jiyong yang tiba-tiba saja berbunyi. "Hyung-" "Oppa-" ucap Ten dan Lisa hampir bersamaan. Rasanya kedua bocah itu ingin menghilang saja dari sana karena terlalu malu setelah tertangkap basah tengah bermain dengan kursi roda.
"Halo oppa, kau akan pergi-" ulang Lisa sembari bangkit dari kursi rodanya, hendak menghampiri Jiyong dan teman-temannya namun Ten berdeham dan membuatnya kembali duduk di kursi rodanya. "Ah iya aku lupa," gumam gadis itu sembari kembali mendorong kursi rodanya seakan ia tengah benar-benar sakit.
"Apa yang terjadi dengan kakimu?" tanya Jiyong kemudian. Sebelum bertemu Jennie, pria itu pikir Lisa tengah berbaring tidak berdaya di atas ranjang rumah sakit. Kemudian sesudah bertemu Jennie, Jiyong pikir Ten sedang menghibur Lisa karena sesuatu yang buruk terjadi pada kakinya. Namun beberapa menit terakhir ini, pria itu sedikit kecewa karena Lisa tidak sesakit bayangannya.
"Ah... Ini? Aku menabrak sebuah mobil lalu tulang keringku sedikit retak," ucap Lisa sembari mengangkat kakinya yang di pasangi gips pada Jiyong. "Sebenarnya tidak parah, tapi dokter bilang harus di gips agar retakannya tidak semakin parah. Dan soal kursi rodanya... Appaku memberikannya karena dia pikir aku tidak akan bisa berjalan dengan gips di kakiku,"
"Seorang anak hampir tertabrak mobil dan Lisa berlari untuk anak itu. Tapi mobilnya ternyata berhasil berhenti sebelum melukai siapapun dan Lisa yang justru menabrak mobil itu," ucap Ten sedangkan Lisa justru menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
"Kau pasti sangat senang membuatku terkesan bodoh," cibir Lisa sembari melirik sinis pada Ten. Sementara itu Jiyong justru tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk menyentuh rambut Lisa, memuji Lisa karena berusaha menolong seseorang walaupun aksi pertolongannya tersebut tidak sekeren aksi di drama.
"Hanbin dan Bobby juga disini, mereka datang untuk menjengukmu, mereka pikir kau benar-benar terluka," ucap Jiyong kemudian– masih berdiri di depan Lisa.
"Seunghyun hyung, Seungri, Donghyuk dan Mino juga datang," ucap Yongbae. "Tadi Hanbin memberitahu kami dengan wajah sangat panik, seakan kau butuh donor darah atau semacamnya,"
"Hehe tidak separah itu, tapi saat kecelakaan tadi aku sendirian. Aku menelpon Bobby tapi dia tidak menjawab panggilanku, jadi aku meminta Hanbin datang, karena kecelakaannya di dekat dorm iKon. Tapi kemudian Ten oppa sudah lebih dulu datang," ucap Lisa sebelum kemudian ia dan Ten sama-sama terkejut. "Donghyuk dan Mino ada disini juga?!" seru Lisa bersamaan dengan Ten dan sejurus kemudian Lisa menyuruh Ten segera masuk– mencegah perang dunia kesekian di apartemen mereka.
"Aku akan mendorongmu, duduklah," ucap Jiyong sebelum Lisa sempat bangun dan mengikuti Ten setelah berpamitan dengan Jiyong.
"Tapi aku bisa sendiri- bukankah oppa akan pergi dengan teman-temanmu?" tanya Lisa sementara Jiyong berjalan ke belakangnya kemudian mendorong kursi rodanya. Rasanya benar-benar canggung. Lisa bisa berjalan dengan kakinya– walau tetap sedikit pincang karena gipsnya.
"Tidak, kami baru saja datang untuk melihat keadaanmu, syukurlah karena kau terlihat baik-baik saja,"
"Sungguh? Apa ini termasuk dalam fanservice seperti waktu itu?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Potato
FanfictionSweet Potato, si manis yang hangat. Tidak harus ada B setelah A. Tidak harus ada 2 di belakang 1. Nyatanya, hati manusia jauh lebih rumit di banding logika matematika.