***
Ada terlalu banyak orang di lokasi syuting tersebut. Lokasinya tidak begitu nyaman untuk Lisa, namun demi melihat G Dragon, gadis itu rela berdiri dalam keramaian tersebut. Lisa berdiri di belakang Ten, memegangi ujung kaos yang Ten pakai agar ia tidak kehilangan Ten.
Di depannya, kelima member Big Bang tengah duduk bersama, bergantian membacakan surat tulisan mereka untuk masing-masing member. Awalnya senyum masih mengembang di wajah Lisa namun lama kelamaan setitik air mata meluncur turun di pipinya. Tidak ada yang menyakitinya, Lisa hanya sedih dan terharu ketika mendengar surat yang tiap member Big Bang tulis.
"Siapa itu di belakangmu?" tegur ramah seorang pria, tidak lama setelah syutingnya selesai. Lisa mendengar suara pria yang tengah menegur Ten tersebut– suara Jiyong– namun ia terlalu malu untuk menunjukan wajahnya yang tengah menangis pada si idol terkenal.
"Ah dia hanya anak kecil yang menangis- akh!" pekik Ten, pria itu ingin menjawab pertanyaan Jiyong namun gadis yang menempelkan wajah di punggungnya itu justru mencubit kuat pinggangnya. "Ya! Sakit!" bentak Ten yang lantas menarik Lisa untuk menjauhi punggungnya. Lisa tengah menyembunyikan wajahnya di punggung Ten agar tidak terlihat oleh Jiyong namun kini Ten justru menjauhkan wajahnya dari punggungnya.
"Ya-"
teriakan Lisa tertahan. Gadis itu menelan kembali suaranya ketika Jiyong justru terkekeh kemudian menyentuh pipinya.
"Kenapa kau sangat manis?" ucap Jiyong sembari mengusap sisa air mata di pipi Lisa. Pria itu tersenyum, pria itu memperlakukan Lisa seperti ia tengah memperlakukan Haru– putri rekan kerjanya– namun perlakuan Jiyong itu justru sukses menyemai ribuan bunga di hati Lisa.
Bahkan Ten menutup mulutnya dengan kedua tangannya sendiri, saking terkejutnya melihat sikap Jiyong pada Lisa.
"Oppa, sepertinya aku sangat lapar sampai mulai membayangkan hal yang tidak-tidak, ayo kita kembali," ajak Lisa sembari meraih lengan Ten dan menariknya menjauh. "Baru saja aku membayangkan G Dragon ada disini dan dia menyentuh pipi-"
"Lisa-ya," panggil Jiyong membuat Lisa lantas menghentikan langkahnya.
"Sekarang aku mendengarnya memanggilku, bagaimana ini?"
"Lisa-ya,"
"Dia benar-benar memanggilku?"
"Lisa-ya,"
"I-iya?" jawab Lisa yang akhirnya menoleh dan melihat Ten masih berdiri di posisinya sebelumnya. Ten masih berdiri di bawah sebuah pohon, di tempat mereka tadi menonton syutingnya.
"Kemana kita akan pergi?" tanya Jiyong, sembari melirik tangannya yang Lisa genggam. "Aku masih harus syuting sekitar dua adegan lagi,"
"Aku- aku- aku salah-"
"Kau salah menarik seseorang? Ah... Itu mengecewakan,"
"Eh? Ah! Maaf- maafkan aku- bagaimana ini? Astaga... Maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu kecewa, maafkan aku," ucap Lisa, lantas melepaskan pegangannya dari tangan Jiyong dan membungkukkan tubuhnya untuk bersikap sopan. Namun sikap gadis itu justru membuat Jiyong tertawa.
"Besok sore, aku akan merekam Complex dengan Haesol. Kalau kau memang menyesal, bagaimana kalau kau datang dan membantuku besok?" tawar Jiyong, membuat gadis di hadapannya justru menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Lisa terlihat bingung namun tidak terlihat akan menolak ajakan Jiyong.
"Bukannya sudah di rekam?" tanya Lisa dan Jiyong menggelengkan kepalanya.
"Haesol sudah merekam bagiannya, bagianku belum, aku sedikit sibuk belakangan ini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Potato
FanfictionSweet Potato, si manis yang hangat. Tidak harus ada B setelah A. Tidak harus ada 2 di belakang 1. Nyatanya, hati manusia jauh lebih rumit di banding logika matematika.