19

2.6K 448 22
                                    

***

"Oppa!! Eonni!!" jerit Lisa sembari berlari masuk ke dalam rumahnya. Gadis itu langsung melewati lorong diantara kamarnya karena mendengar suara TV yang masih menyala di ruang santai. Jam sudah menunjuk pukul 11 malam ketika Lisa pulang dan Ten sedang berbaring di atas karpet, menonton sebuah acara TV, sedangkan Jennie tengah melipat handuk di sofa dan Taeyong mengoreksi beberapa lembar ujian di sebelahnya. "Lihat ini!!" seru Lisa, memamerkan mawar berbahan tissue pemberian Jiyong serta tanda tangan yang Jiyong berikan untuknya. "Jiyong oppa mengajariku membuat mawar dari tissue dan memberiku tanda tangan, dia bahkan menyebutku manis dan dia bilang dia menyukaiku, aku adalah fans yang paling beruntung, iya 'kan?" oceh gadis itu bahkan sebelum ketiga temannya berkomentar.

"Jadi, kalian berkencan?" tanya Taeyong, usai membaca apa yang Jiyong tulis dibawah tanda tangannya. Sementara Jennie dan Ten masih bingung mencerna serangan cerita dari Lisa, Taeyong sudah lebih dulu memahami cerita gadis itu– tentu saja karena seorang guru harus punya kemampuan lebih dalam mencerna dan memahami ucapan seseorang.

"Heish! Tentu saja tidak," ucap Lisa yang kemudian menjatuhkan tubuhnya di sofa, diantara Jennie dan Taeyong. "Ini hanya fanservice dari idola ke fansnya. Setelah ini kami akan bekerja bersama, dia tidak ingin aku meminta-minta perlakuan khusus darinya karena aku fansnya, dia tidak ingin aku meminta-minta tanda tangan atau fotonya selama kami berkencan jadi dia memberiku fanservice-nya sekarang,"

"Aaah! Ku pikir kalian berkencan sekarang," keluh Jennie sedangkan Taeyong justru mengucap syukur karena Lisa tidak berkencan sungguhan dengan Kwon Jiyong.

"Jangan khawatir eonni, G Dragon selalu menjadi kekasihku," jawab Lisa yang kemudian memberikan handphonenya pada Ten. "Yang itu kejutan spesial untukmu," ucap Lisa sementara Ten meraih handphone gadis itu dan melihat nominal uang dalam rekening Lisa tertera di layar handphonenya.

"Ya! Lalisa! Kau benar-benar mendapatkan uang sebanyak ini darinya?! Ya! Kau bilang kau akan menolak tawarannya?!" seru Ten yang lantas bangkit dan duduk di hadapan Lisa– masih di atas karpet.

"Aku memang menolak tawaran darinya, lalu dia merubah tawarannya dan aku tidak bisa menolaknya,"

"Ini mengenai pekerjaan dari G Dragon itu?" tanya Taeyong dan Lisa menganggukan kepalanya. "Dia sudah pernah menawarimu pekerjaan dan kau menolaknya? Lalu dia memberikan penawaran lain? Kenapa?"

"Wah... Sepertinya hanya aku yang tidak mengetahui apapun," komentar Jennie dan Lisa buru-buru meralatnya. Lisa sudah memberitahu Jennie– pagi tadi sebelum ia pergi menemui Taeyong– namun saat itu Jennie belum benar-benar sadar dari kantuknya. "Ahh... Tetap saja, bagaimana aku bisa mengerti kalau kau memberitahuku saat aku tidur?"

"Hhh... Eonni jadi sepertiku setelah menganggur," gerutu Lisa yang kemudian kembali menatap Ten dengan senyum di wajahnya. "Pokoknya, uang sewa untuk tahun depan sudah beres. Jangan khawatir walaupun tidak punya uang, tahun depan kita tidak harus pindah dan jadi gelandangan," seru si gadis yang lantas bangkit dari duduknya dan mengusap rambut Ten yang duduk di lantai. "Aku sudah melunasi hutangku, kau harus menepati janjimu," titah Lisa membuat Ten lantas menyingkirkan tangan Lisa dari kepalanya.

"Lisa meminjam uangmu?" tanya Jennie dan Ten menggelengkan kepalanya, sementara Lisa melompat-lompat senang dan masuk kedalam kamarnya sendiri.

"Tidak, seharusnya dia yang membayar iuran bulan ke-11. Kau membayar untuk bulan ke-9, Taeyong hyung membayar untuk bulan ke-10 dan Lisa membayar untuk bulan ke-11. Tapi bulan lalu dia tidak punya uang dan meminta bertukar denganku, jadi bulan lalu aku yang membayar iuran ke-11. Aku jadi harus pergi ke Canada untuk membayarnya. Tapi dua minggu lalu Lisa mengeluh dan berencana meminjam uangku untuk membayar iuran bulan ke-12-nya lagi, dia bilang dia sedang tidak bisa menulis lagu dan memintaku untuk membayarkan lagi bulan ini. Tapi ternyata dia punya uang sekarang, G Dragon membayarnya 3 kali lipat- ah bukan, bahkan 6 kali lipat dari bayaran Lisa biasanya. Aku tidak tahu apa yang dia katakan pada G Dragon sampai G Dragon mau berbaik hati membeli lagunya semahal itu,"

"Apa mungkin G Dragon menyukainya?" tanya Jennie yang langsung di susul tawa ketiga orang disana– bahkan Jennie pun ikut tertawa karena ucapannya sendiri. "Bagaimana kalau selama ini G Dragon mengetahui kebiasaan Lisa memberinya surat dan diam-diam jatuh cinta pada Lisa? Haha... Bukankah itu luar biasa?"

"Luar biasa dan hampir mustahil," ucap Taeyong menanggapi. "Bagaimana G Dragon tahu kalau Lisa salah satu dari sekian banyak orang yang memberinya hadiah? Membaca surat-surat Lisa saja belum tentu,"

"Saat aku kerumahnya untuk meminjam tenda aku tidak melihat hadiah penggemar apapun, aku hanya masuk dan menunggu di ruang tamu tapi disana benar-benar bersih, hanya ada beberapa lukisan mahal, buku-buku dan- sudah hanya itu, bahkan fotonya saja tidak ada disana," cerita Ten sementara di dalam kamarnya Lisa tengah sibuk mencari tempat untuk memajang tanda tangan dan bunga mawar pemberian Jiyong.

Sementara itu, di apartemen sebrang, Jiyong tengah berjalan mengelilingi rumahnya dengan perasaan kalut. Di tangan pria itu ada handphone, namun seseorang yang di telponnya tidak juga menjawab panggilannya.

"Ya! Kenapa lama sekali!" seru Jiyong ketika akhirnya orang yang ia telpon menjawab panggilannya– Dong Yongbae.

"Ada apa? Kenapa menelponku malam-malam begini? Kau tidak tahu kalau sekarang adalah waktunya aku untuk-"

"Bagaimana ini? Aku salah bicara tadi," ucap Jiyong kemudian, menyela keluhan Yongbae atas gangguannya.

"Apa yang kau katakan? Pada siapa?"

"Pada gadis yang kusukai,"

"Apa yang kau katakan? Augh... Bukankah kau lebih sering berkencan dibanding denganku? Kenapa aku yang harus memberimu saran?"

"Dia bilang dia menyukaiku, dia bilang sentuhanku membuat jantungnya berdebar-debar-"

"Kau sudah menidurinya? Gadis menggemaskanmu itu?"

"Tentu saja tidak!" jawab Jiyong di susul dengan beberapa umpatan untuk Yongbae. "Aku hanya mengusap pipinya, rambutnya atau memegang tangannya. Aku hanya melakukan itu tapi wajahnya sudah merona dan dia bilang sentuhan itu membuatnya berdebar-debar. Lalu dia bilang dia akan salah paham kalau aku terus melakukan itu,"

"Dia menyuruhmu untuk tidak melakukannya lagi?"

"Kurang lebih begitu. Dan aku memberitahunya kalau aku menyukainya,"

"Lalu setelah itu?"

"Dia pikir itu fanservice dari G Dragon untuk fansnya," jawab Jiyong dan Yongbae terbahak-bahak karenanya. Yongbae tidak bisa menahan dan menyembunyikan tawanya karena ucapan Jiyong tersebut. Setelah tertawa, Yongbae lantas bertanya apa yang Jiyong katakan selanjutnya dan tawanya jadi semakin keras berkat jawaban Jiyong. "Aku malu untuk memberitahunya kalau aku sungguh-sungguh. Dia sudah melompat-lompat bahkan menampar pipinya sendiri saking senangnya mendapatkan fanservice dariku, jadi aku mengiyakannya, aku baru saja kehilangan kesempatan untuk mengencaninya, benar kan? Ya! Berhentilah tertawa!"

"Kenapa kau tidak mengajaknya minum-minum lalu menidurinya saja? Seperti biasanya," ucap Yongbae setelah tawanya reda.

"Bagaimana bisa?! Dia terlalu menggemaskan untuk itu!"

"Kalau begitu telpon saja Bobby, tanya pada Bobby bagaimana caranya mengencani Lisa,"

"Tidak bisakah kau yang menanyakannya? Aku malu-" ucap Jiyong– yang lagi-lagi membuat Yongbae tertawa. Namun kali ini ada suara lain di belakang suara Yongbae, suara seorang gadis yang juga sedang tertawa. "Ya! Noona! Kau menguping pembicaraan suamimu?! Jangan tertawa!"

***

Sweet PotatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang