***
Hari ini, Lisa berjalan-jalan untuk mencari inspirasi lagunya. Gadis itu tengah berjalan-jalan di sekitaran dorm iKon ketika ia melihat seorang anak kecil berlari ke jalanan demi sebuah bola plastik. Jalanannya cukup ramai ketika anak kecil itu berlari kesana, beberapa orang berteriak untuk menahan si bocah namun anak itu belum cukup dewasa untuk mengerti ucapan orang-orang dewasa itu. Dalam kurun waktu beberapa detik, Lisa berlari ke jalanan, berniat untuk melindungi si bocah yang hampir tertabrak sebuah mobil SUV hitam.
Mobil SUV tersebut berhasil berhenti, 10 sentimeter sebelum ia menghantam tubuh kecil si bocah, namun Lisa sudah terlanjur berlari dan hanya sepersekian detik usai mobil tersebut berhenti tubuh Lisa menabrak bagian depan mobil SUV tersebut. Di detik pertama, mobil SUV itu berhasil berhenti dan di detik selanjutnya, tubuh Lisa menabrak mobil SUV tersebut. Kejadiannya sangat cepat hingga siapapun yang melihatnya akan berfikir kalau mobil tersebut yang menabrak Lisa. Alhasil, tulang kering di kaki Lisa sedikit retak karena berbenturan dengan bagian depan mobil SUV-nya.
Awalnya Lisa masih baik-baik saja, gadis itu masih bisa menggendong si bocah dan membawanya kembali ke taman bermain. Lisa bahkan masih bisa tertawa ketika menolak ucapan terimakasih dari pengasuh bocah itu. Gadis itu kembali berjalan menuju halte, berniat untuk pulang namun rasa sakit di kakinya tidak juga mereda. Sembari menahan sakit, gadis itu lantas menelpon Ten. Lisa meminta Ten menjemputnya setelah ia menceritakan apa yang terjadi.
"Kau di dekat dorm iKon? Coba hubungi Bobby hyung, aku masih di kampus sekarang. Butuh sekitar 40 menit untuk sampai disana," ucap Ten ketika Lisa memintanya untuk datang saat itu. Karenanya Lisa menelpon Bobby namun tidak ada jawaban. Menyerah menghubungi Bobby lantas membuat Lisa menelpon Hanbin, sayangnya, Ten datang bersamaan dengan Hanbin yang menjawab panggilannya.
"Ah Ten oppa sudah datang," ucap Lisa ketika Hanbin menjawab panggilannya. "Tadi aku kecelakaan di dekat dormmu, aku menelpon Bobby oppa tapi dia tidak menjawabnya. Aku juga mengiriminya voice note, mungkin dia akan khawatir jadi tolong beritahu dia kalau aku baik-baik saja dan Ten oppa sudah datang sekarang,"
Ten datang bersama Jennie, pria itu memeriksa kaki Lisa yang memar kemudian membawa Lisa ke rumah sakit. Di rumah sakit, Lisa baru mengetahui kalau tulang keringnya retak dan sebuah kebetulan yang luar biasa, di rumah sakit ia bertemu dengan ibu, saudara dan ayah tirinya. Saudara tirinya– Roseanne Park– hari itu datang ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya. Park Chanyeol tidak dapat menemani Rose memeriksakan kandungannya sehingga orangtua Rose-lah yang mengantar Rose ke rumah sakit.
Ibu Lisa sempat memaksa Lisa untuk pulang bersama dengannya, seorang ibu tentu saja khawatir dengan kesehatan putrinya. Namun Lisa bersikeras ingin pulang bersama dengan Ten dan Jennie saja, Lisa bersikeras tidak ingin pulang kerumah keluarga Park– sehingga sang ayah tiri akhirnya berusaha menenangkan istrinya dengan memberikan perawatan terbaik untuk Lisa serta membelikan gadis itu sebuah kursi roda. Tuan Park berharap dengan kursi roda tersebut, istrinya akan lebih tenang– karena dokter bilang kaki Lisa bisa sembuh lebih cepat kalau Lisa tidak memaksakan kakinya untuk beraktivitas. Walau pada akhirnya, Lisa justru memakai kursi roda itu untuk bermain dengan Ten di tempat parkir.
"Oppa, maaf karena membuatmu dan teman-temanmu salah paham," ucap Lisa kemudian, ketika Jiyong masih mendorong kursi rodanya di lorong menuju apartemennya. "Bagaimana kalau aku mentraktir kalian makan? Kalian sudah terlanjur datang kesini dan ternyata aku baik-baik saja,"
"Ada apa dengan kalian?" tanya Daesung, ketika ia melihat Mino dan Donghyuk keluar dari apartemen Lisa dalam keadaan yang mengenaskan. "Kalian kecelakaan juga?"
"Harusnya kalian pergi saat Jennie eonni menyuruh kalian pergi," ucap Lisa sembari menggelengkan kepalanya melihat Donghyuk dan Mino– rambut keduanya acak-acakan, sudut bibir keduanya berdarah dan baju keduanya pun jadi acak-acakan.
"Kau baik-baik saja?" tanya Mino, mengabaikan cibiran Lisa dan memperhatikan gadis yang duduk di kursi roda tersebut.
"Lebih baik dari kalian, tidak ada yang memukuliku dengan wajan," jawab Lisa disusul Donghyuk dan Mino yang kemudian berpamitan untuk pulang lebih dulu– sebelum Jennie kembali mengejar mereka dan memukuli mereka– lagi. Kalau bertengkar dengan sesama pria, Donghyuk dan Mino tentu bisa saja membalas dan menang– namun kali ini mereka bertengkar dengan seorang wanita, dan mereka akan merasa sangat payah kalau membalas pukulan Jennie.
Jennie jatuh hati pada Song Mino, ketika Bobby– yang saat itu masih berkencan dengan Lisa– mengenalkan mereka di kelab malam. Jennie menyukai Mino namun Mino justru mempermaikannya. Mino justru menjadikan Jennie sebagai bahan taruhannya dengan Donghyuk. Selama bertahun-tahun kedua pria itu mempermainkan Jennie tanpa sepengetahuan gadis itu. Namun beberapa bulan lalu, Jennie mengetahui tentang taruhan itu– dalam taruhannya, Mino akan memberi hadiah pada Donghyuk, kalau Donghyuk berhasil merebut hati Jennie.
Jennie yang mengetahui mengenai taruhan itu lantas naik pitam. Gadis itu tidak sudi lagi menemui Mino maupun Donghyuk. Selama beberapa bulan terakhir, sebisa mungkin gadis itu menghindari Mino dan Donghyuk, akan tetapi, hari ini keduanya justru berani muncul di hadapan Jennie dan memaksa Jennie untuk mendengarkan penjelasan mereka. Seorang gadis yang marah tentu saja tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun, karenanya Jennie justru semakin marah dan memukuli keduanya sembari menangis– sampai Ten datang dan memisahkan mereka.
Di ruang tamu rumahnya, Lisa menerima Jiyong, Yongbae, Seunghyun, Daesung, Seungri, Bobby dan Hanbin sebagai tamunya. Ten dan Jennie ada di rumah, namun Ten harus menemani Jennie sehingga pria itu hanya muncul untuk menyajikan minuman sebelum kemudian ia kembali masuk ke dalam kamar Jennie dan menenangkan Jennie di sana.
"Sepertinya aku punya camilan di lemari es," ucap Lisa karena terlalu canggung saat di kelilingi pria-pria tampan di ruang tamu rumahnya. Gadis itu bangkit dari kursi rodanya, hendak berjalan ke lemari es dan mengambilkan camilan untuk tamu-tamunya.
"Duduklah, akan ku ambilkan," ucap Jiyong, menahan Lisa agar tidak bangun dari duduknya. Pria itu kemudian bangkit dan berjalan ke dapur– di dekat pintu masuk– untuk mengambilkan camilan yang Lisa maksud. Sedangkan pria lain disana hanya menahan senyum mereka, memperhatikan Lisa yang gugup di rumahnya sendiri. Lisa benar-benar merasa tidak nyaman saat di perhatikan seperti itu.
"Jadi, siapa yang menang? Kau atau Ten?" tanya Bobby kemudian, memecah keheningan disana– mengalihkan perhatian Seunghyun, Yongbae, Daesung dan Seungri yang tengah menilai Lisa.
"Tidak tahu," jawab Lisa. "Aku belum sampai di garis finish ketika Jiyong oppa, Yongbae oppa dan Daesung oppa datang,"
"Memaluk-"
"Sudah ku bilang untuk tidak khawatir, kenapa kau justru membuat keributan dengan bilang aku tertabrak mobil, huh?" omel Lisa, memotong komentar Hanbin.
"Ya-"
"Jangan berteriak pada seorang pasien," tegur Jiyong, yang kembali dengan sebuah piring berisi beberapa camilan serta sekotak coklat. Hanya dengan beberapa kata yang keluar dari mulutnya, Jiyong berhasil membungkam mulut Hanbin yang akan membalas omelan Lisa.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Potato
FanfictionSweet Potato, si manis yang hangat. Tidak harus ada B setelah A. Tidak harus ada 2 di belakang 1. Nyatanya, hati manusia jauh lebih rumit di banding logika matematika.