14

2.8K 467 40
                                    

***

Bukan solusi yang Lisa harapkan dari Jisoo maupun Ten. Gadis itu sudah memiliki jawaban atas tawaran Jiyong, Lisa hanya belum berani memberitahu Jiyong keputusannya. Namun setelah bicara dengan Jisoo, gadis itu dapat memberanikan dirinya untuk bicara dengan Jiyong.

"Tidak biasanya kau menghubungiku," ucap Bobby yang datang menghampiri Lisa dengan sebuah topi hitam dan hoodie ungunya di lobby utama gedung YG. "Ada apa?"

"Aku tidak bisa menghubungi Hanbin,"

"Ah... Dia pulang kerumahnya, kenapa kau datang? Menjual lagumu lagi?" tanya Bobby yang lantas mengulurkan tangannya untuk mendekatkan Lisa ke arah tubuhnya, khawatir seseorang yang tengah membawa beberapa kotak coklat menabrak Lisa. "Kau sudah membuat janji dengan Hanbin?"

"Aku ada janji bertemu dengan Jiyong oppa, dia bilang dia akan menjemputku tapi ternyata pemotretannya belum selesai, dia memintaku untuk menunggu di kafetaria agensi tapi aku- ya kau pasti tahu alasanku menghubungimu,"

"Kau sudah berulang kali masuk kesini, kenapa masih takut?" tanya Bobby. "Jam berapa Jiyong hyung akan datang? Aku lapar,"

"Aku juga..."

"Kau ingin makan di kafetaria atau di luar? Menu kafetaria hari ini tidak begitu menarik," ucap Bobby sembari menunjukan layar handphonenya pada Lisa, sebuah pesan dari Chanwoo mengenai menu makan siang di kafetaria hari ini.

"Apa yang ingin kau makan?"

"Steak?"

"Mahal," jawab Lisa membuat Bobby lantas tertawa karena ingatan akan kencan mereka dulu terlintas begitu saja di dalam kepalanya. Saat masih berkencan dulu, keduanya hanya pergi ke tempat-tempat sederhana, ke restoran-restoran kecil yang menjual sup atau ayam goreng. Dulu keduanya berkencan dengan dana seadanya karena karir Bobby belum sehebat sekarang, karena saat itu Lisa masih sibuk bekerja paruh waktu di minimarket dan membutuhkan banyak biaya untuk mengikuti berbagai audisi. "Tapi sekarang kau sudah kaya bukan? Traktir aku makan steak,"

"Kau hanya berani mengatakan itu padaku, bukan? Bisakah kau meminta Jiyong hyung mentraktirmu?" ledek Bobby yang kemudian meminta Lisa mengikutinya ke tempat parkir.

"Kenapa aku harus meminta Jiyong oppa mentraktirku? Bukan kah tanpa perlu ku minta dia akan melakukan itu?" tanya Lisa, berjalan di belakang Bobby, mengekori pria itu sembari menghindari kontak mata dengan orang-orang yang melihatnya. "Bagaimana hubunganmu dengan Hayi? Berjalan lancar?"

"Rasanya aneh karena kau yang bertanya," gumam Bobby sembari memperhatikan ekspresi gadis yang bicara padanya. "Kau benar-benar sudah tidak membenciku lagi?"

"Hm..."

"Aku sudah putus dengan Hayi-"

"Ahh... Begitu, tapi aku tidak mau berkencan denganmu lagi. Hanya keledai dungu yang kembali melompat ke lubang yang sama dua kali,"

"Kau memang keledai dungu,"

"Maksudku tiga kali," jawab Lisa sembari menaikan bahunya, bersikap seolah ia tidak peduli. "Aku lupa kalau kau sudah menyelingkuhi ku dua kali,"

"Kau tidak perlu memperjelasnya,"

"Kau yang memulainya- hentikan, aku tidak ingin bertengkar denganmu sekarang, aku tidak ingin menunggu Jiyong oppa sendirian,"

Bobby mengajak Lisa menikmati dua potong steak sapi di sebuah restoran yang tidak begitu jauh dari agensi. Mereka hanya perlu berkendara sekitar 5 menit untuk sampai ke restoran mewah tersebut. Setelah putus, ini kali pertama mereka makan bersama dan suasana yang seharusnya canggung tidak begitu terasa karena keduanya sama-sama bersikap dingin seolah tidak saling peduli lagi. Tentu Bobby ingin bertanya dengan siapa Lisa berkencan saat ini, namun ia tidak ingin terlihat terlalu peduli. Bobby tidak ingin terlihat menginginkan Lisa karena ia tahu Lisa tidak akan kembali padanya.

Sweet PotatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang