***
Pada suatu sore di akhir bulan, Lisa baru saja menyelesaikan pekerjaan rumahnya– merapihkan kamar dan rumah mewahnya. Keempat penghuni apartemen mewah itu membersihkan rumah mewah mereka setiap minggu, Ten mendapatkan giliran di minggu pertama, Lisa di minggu kedua, Taeyong di minggu ketiga dan Jennie di minggu ke empat. Pembagian itu rasanya sudah cukup adil– walaupun pada kenyataannya Lisa selalu membantu teman-temannya untuk membersihkan rumah. Hanya Lisa yang lebih rutin menghabiskan waktu dirumah, Jennie bekerja 6 hari seminggu, Taeyong bekerja 5 hari seminggu dan Ten bekerja 7 hari seminggu– saat ini Ten sedang punya dua pekerjaan, menulis tugas akhirnya serta memotret.
"Hei!" tegur Taeyong, di tempat parkir Galleria Foret. Sore ini Taeyong baru saja pulang dari sekolah swasta mewah tempatnya mengajar. Sementara Lisa baru saja akan masuk ke tempat pembuangan sampah di ujung tempat parkir.
"Selamat sore guru Lee!" sapa Lisa sembari membungkukkan tubuhnya 45 derajat hanya untuk berpura-pura menjadi murid dan meledek Taeyong. "Kau sangat tampan sore ini, apa parfum dari Vietnam- ya!! Aduh! Sakit!" keluh Lisa begitu Taeyong memukul pelan kepalanya dengan sebuah tas tabung. "Dasar guru sialan," umpat Lisa yang lantas menendang kaki Taeyong kemudian berjalan ke tempat pembuangan sampah.
Taeyong tidak berkomentar, pria itu hanya berjalan mengekori Lisa kemudian membantu Lisa memilah sampahnya. Ada banyak sekali sampah kertas dari kamar Lisa, gadis itu baru saja menyelesaikan sebuah lagu belum lama ini.
"Oh? Ini dari Jiyong oppa," ucap Lisa menahan Taeyong agar berhenti mengeluarkan sampah dari kantong sampah mereka. "Diam dulu," pinta Lisa yang sekarang sibuk memilih-milih kertas di tempat sampah, mencari kertas dengan bentuk tulisan tangan yang sama– mencari kertas-kertas yang dibuang tetangganya. Sebagian besar hanya struk belanja, namun sebagian lainnya adalah sobekan-sobekan dari kertas not. G Dragon pasti sedang menulis sebuah lagu, pikir Lisa sembari mengumpulkan penggalan-penggalan lagu tersebut.
"Apa yang kau lakukan? Hentikan... Untuk apa membongkar sampah-"
"Aku tidak mencuri, aku hanya mengambil sesuatu yang sudah dibuang orang lain, jangan cerewet," bantah Lisa yang tetap sibuk melihat satu persatu apa yang G Dragon buang.
"G Dragon kesini," bisik Taeyong yang lantas membuat Lisa berdiri dan bersembunyi di belakang punggung Taeyong, menghindari G Dragon dan semua tamunya. Namun lagi-lagi Taeyong hanya bercanda– pria itu membohongi Lisa dengan mengatakan kalau G Dragon datang. Taeyong tertawa dan Lisa mendengus kesal karenanya. "Haha... Kau benar-benar mengidolakannya? Kenapa kau takut bertemu dengannya?" ujar Taeyong namun Lisa hanya menatapnya dengan mata sinis kemudian berjalan meninggalkan Taeyong dengan seluruh sampah yang seharusnya ia pilah. "Ya!! Lalisa!! Kenapa harus aku yang melakukan ini?! Ya! Kembali kesini!" teriak Taeyong namun usahanya hanya berakhir sia-sia, Lisa sama sekali tidak peduli.
Di apartemennya, selepas selesai membereskan rumah dan menyuruh Taeyong membuang sampahnya, Lisa kembali berbaring di atas ranjangnya. Potongan-potongan lirik yang G Dragon tulis, potongan-potongan nada yang G Dragon buang adalah kebahagiaan tersendiri bagi Lisa. Gadis itu mengumpulkan seluruh potongan-potongan yang G Dragon buang di dalam sebuah jurnal harian.
"Hm... Sepertinya ini saat yang tepat untuk menulis surat," ucap Lisa yang lantas melompat turun dari ranjangnya. Gadis itu meninggalkan jurnal hariannya, berjalan ke sebuah meja kerja yang menghadap jendela, menyalakan sebuah lilin beraroma mawar kemudian meraih pena dan kertasnya– mulai menulis.
***
Hallo, oppa
Ini aku... Sweet potato💜Aku benar-benar ingin melangkah ke arahmu dan berdiri di depanmu. Aku benar-benar ingin menemuimu kemudian mengaku padamu, mengatakan padamu "Hai, ini aku," tapi aku takut.
Padahal kau tidak akan memukulku, iya 'kan? Apa kau juga ingin bertemu denganku? Walaupun tidak, katakan saja kalau oppa ingin bertemu denganku– agar aku senang hehe...
Hari ini aku bertanya-tanya bagaimana diriku sebenarnya. Kurasa aku cantik, tapi tidak secantik wanita-wanita di sekelilingmu. Kurasa aku pintar, tapi tidak sepintar itu. Apa kau pernah bertanya-tanya bagaimana dirimu? Apa kau mengenal dirimu sendiri?
Kalau oppa tidak mengenal dirimu sendiri, aku akan mengenalkannya padamu. Namamu Kwon Jiyong, orang-orang juga mengenalmu sebagai G Dragon, GD atau Kwon Leader. Untuk tanggal lahir, zodiak atau mungkin alamatmu, kau bisa melihatnya sendiri di resume-mu... Ayolah gunakan otakmu untuk mengenali identitasmu sendiri hehe
Oppa... You’ve lovable but sometimes strange.
Satu hal yang selalu ku inginkan adalah menjadi dekat denganmu. Tapi aku takut, bukan karena kau mengerikan. Sungguh... Aku hanya takut kau kecewa setelah melihatku? Hehe kurasa kurang lebih begitu.
Disaat hatiku merasa sangat sedih, aku tidak dapat mengingat siapapun, karena ada seorang pria yang begitu bersinar, seorang pria yang mengapung naik kemudian membuat hatiku bergetar, kau¹.
Kwon Jiyong oppa, beritahu aku semuanya. Aku akan mendengarkan semua yang tidak dapat kau katakan pada orang lain. Ketika semua orang meninggalkanmu seperti sebuah memori, kau bisa datang dan mengandalkanku. Aku bisa meminjamkan bahu dan telingaku untukmu.
Kalau oppa ingin menangis, menangis lah. Seperti anak kecil. Sesulit apapun bahkan disaat rasanya kau ingin mati, bertahanlah... Menangis lah, tertawa lah, apapun yang kau lakukan aku akan tetap mendukungmu. Aku akan terus mendukungmu dan kau pun akan terus mendukungku melalui lagu-lagumu. Ku harap membaca surat dariku akan membuatmu merasa lebih baik, karena mendengarkan lagumu dapat membuat perasaanku menjadi lebih baik.
Kalau benar-benar seperti itu. Kalau kau merasa lebih baik karena suratku, dan aku merasa lebih baik karena lagumu, maybe that's love. My quietly trembling heart tells me, to tell you that I miss you. So maybe... Maybe you love me. Maybe I love you, I love you, I love you².
***
Baru saja Lisa menyelesaikan suratnya, sebuah panggilan masuk ke handphonenya. Sebuah panggilan dari Kim Hanbin, seorang seniornya yang beberapa waktu ini menjadi sangat terkenal bersama teman-teman se-grupnya– iKon.
"Aku sudah mendengarkan lagu yang kau kirim," ucap Hanbin begitu mendengar Lisa menyapanya dengan suara cerianya. "Aku mengirimkannya pada teman-temanku dan mereka akan mempertimbangkannya. Kurasa mereka akan membeli lagunya,"
"Ah begitu? Terimakasih, siapa yang harus ku hubungi sekarang?"
"Mereka yang akan menghubungimu," ucap Hanbin– yang sudah beberapa kali membantu Lisa menjual lagu tulisannya. Lisa selalu ingin lagunya dinyanyikan oleh seseorang dari YG namun musik yang ditulisnya selalu berbeda dengan selera musik para produser dan penyanyi di YG. "Tapi Lisa..."
"Ya?"
"Bisakah kau datang ke YG?"
"Untuk apa? Tidak kalau hanya menemanimu dan teman-temanmu rekaman oppa,"
"Aku kalah taruhan-"
"Lagi? Kali ini siapa yang menang?"
"Bobby hyung dan karena aku kalah dia... Memintaku untuk mengundangmu datang ke studio," ucap Hanbin terdengar bersungguh-sungguh. Bersungguh-sungguh kalau ia membutuhkan bantuan Lisa. "Ah... Dan Haesol hyung juga ingin bertemu denganmu,"
"Zion T?"
"Hm... Dia mendengar Complex yang kau tulis dan tertarik untuk bertemu denganmu. Bagaimana kalau kau datang untuknya?"
"Hm... Bagaimana ya?"
"Kurasa Haesol hyung ingin membeli Complex?"
"Baiklah,"
***
Track list :
¹ : Floating - Hong Dae Kwang
² : Maybe - Lee Hae Ri
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Potato
FanfictionSweet Potato, si manis yang hangat. Tidak harus ada B setelah A. Tidak harus ada 2 di belakang 1. Nyatanya, hati manusia jauh lebih rumit di banding logika matematika.