25

2.4K 432 45
                                    

***

Ada sesuatu yang ingin ku dapatkan dalam hidupku sekarang.
Aku sudah memiliki banyak hal
Tapi ada lebih banyak hal yang harus ku lepaskan.
Rumah besar, super car, uang, nama, wanita
Seni memenuhi dinding kamarku¹ (...)

"Aku baru menyelesaikan itu," ucap Lisa setelah ia menyanyikan lirik yang di tulisnya diiringi nada musik yang ia buat dengan keyboardnya.

"Sudah?" tanya Jiyong dan Lisa hanya tersenyum malu-malu dengan sedikit anggukan kecil.

"Aku sangat lamban ya? Maaf-"

"Tidak apa, masih ada 3 bulan," jawab Jiyong yang kemudian melihat sekeliling kamar Lisa dan memperhatikan satu persatu pajangan yang ada disana. Karena tidak ada kursi lain selain kursi roda dan kursi yang Lisa duduki, Jiyong terpaksa duduk "Wah... Kau benar-benar fansku, huh?"

"I-iya, sebenarnya aku malu tapi karena oppa sudah terlanjur melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I-iya, sebenarnya aku malu tapi karena oppa sudah terlanjur melihatnya..." gumam Lisa sembari bangkit dari kursinya kemudian berjalan ke sebuah rak 12 kotak didepan ranjangnya. "Ini aku mendapatkannya darimu," ucap gadis itu memberitahu Jiyong apa saja yang ada di rak tersebut, hal pertama yang Lisa tunjukan adalah bunga mawar pemberian Jiyong tempo hari, bersama dengan tanda tangan Jiyong yang Lisa bingkai dengan sebuah bingkai putih.

"Kau malu menjadi fansku?"

"Tidak! Bukan begitu!" seru Lisa sembari berpegangan pada tepian raknya, gadis itu berdiri dengan sebelah kakinya yang sehat sementara ia mengangkat kakinya yang di gips, tidak seberapa tinggi namun tetap saja ia butuh keseimbangannya. "Aku tidak malu menjadi fansmu. Hanya saja sekarang oppa duduk disana sebagai tetanggaku, sebagai rekan kerjaku. Kita sedang tidak bertemu di acara fanmeet apalagi konser, rasanya canggung saat aku harus mengatakan pada rekan kerjaku kalau aku menyukainya,"

"Aku juga menyukaimu,"

"Ya?" tanya Lisa dan Jiyong hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.

"Tidak, lanjutkan saja... Apa yang ada di sebelah tanda tanganku itu?" tanya Jiyong membuat Lisa kembali mengangguk kemudian melihat kotak kedua di raknya.

"Ini semua albummu, tentu saja tanpa ada tanda tanganmu disana. Aku tidak pernah datang menjadi fans yang beruntung mendapatkan tanda tanganmu karena tidak pernah membeli 300 copy album atau sesuatu yang seperti itu.

"Bawa kemari semuanya, aku akan menandatanganinya," jawab Jiyong membuat Lisa lantas tersenyum dengan wajah berharapnya.

"Jangan menyesali ucapanmu oppa," ucap Lisa yang lantas mengambil semua album yang pernah di belinya, kemudian melompat mendekati meja kerjanya untuk mencari spidol disana.

Sayangnya, si menyebalkan Ten menjatuhkan sebuah USB ketika ia meminjam USB Lisa tadi dan tanpa di duga, Lisa menginjak USB tersebut saat melompat ke mejanya. USB yang sebenarnya pipih namun keras itu terasa sangat menusuk di telapak kaki telanjang Lisa, membuat gadis itu langsung menjatuhkan tubuhnya di atas ranjangnya sembari mengaduh kesakitan. Kakinya yang di gips pun menendang kaki keyboard saat ia berusaha menahan sakit sekaligus menyeimbangkan tubuhnya agar tidak jatuh. Kedua kaki gadis itu terasa sangat sakit sekarang, kepala sampai perut Lisa berbaring tepat di depan Jiyong yang duduk di atas ranjangnya dan tangannya sibuk memegangi kakinya yang sakit, jangan lupakan juga mulutnya justru mengumpat pada apapun yang ia injak tadi.

Sweet PotatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang