18. Couple Goals

76 6 0
                                    

Hari-hari kini mulai normal kembali untuk Hiro, yang agak luar biasa adalah kehadiran Nessa di apartemennya. Saat sarapan pagi dan makan malam ia selalu ditemani oleh Nessa, Hiro juga berusaha selalu pulang sebelum jam tujuh malam untuk makan malam dengan Nessa. Dulu saat berpacaran dengan Indi pun Hiro masih lebih mementingkan kerjaannya, paling cepat ia keluar kantor jam delapan bahkan bisa lebih malam lagi.

Sekarang Hiro membiasakan sarapan pagi dan makam malam menemani Nessa, saat Nessa harus pergi ke psikiater pun Hiro yang menemani. Sudah beberapa kali Nessa pergi ke psikiater dan mulai mengalami kemajuan. Ia mulai bisa melakukan aktifitasnya sendiri tanpa dibantu bi Ati lagi, tapi sesekali ia masih suka melamun dengan pandangan kosong.

 Ia mulai bisa melakukan aktifitasnya sendiri tanpa dibantu bi Ati lagi, tapi sesekali ia masih suka melamun dengan pandangan kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti sore ini, ia duduk dipinggir jendela melamun menopangkan kepalanya di sebelah tangannya. Hiro yang baru pulang kerja dan melihat pemandangan itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Dua hal, yang pertama karena Nessa lagi-lagi melamun dan yang ke dua karena celana pendek yang dipakai Nessa memancing sesuatu yang ada di dalam diri Hiro menjadi nakal, tapi ia masih bisa mengendalikan semua itu dan juga mengingat janji kepada mamanya.

Nessa kurus jauh sehingga pipinya terlihat tirus dan juga keceriaan di wajahnya yang menghilang. Sangat berbeda dengan foto yang diberikan Matius di dalam amplop dulu saat Nessa masih duduk di bangku SMA.

Hiro mendekati Nessa yang duduk melamun, walaupun pandangan matanya lurus tapi ia gak sadar kalau Hiro berjalan mendekati Nessa.

"Melamun lagi heum." Kata Hiro sambil mengusap kepala Nessa lalu mengecup keningnya sebentar.

Nessa hanya menggelengkan kepalanya, sentuhan lembut Hiro membawanya kembali ke dunia nyata. Ia lalu memeluk Hiro sebentar dan melepaskannya lagi. Sesekali baik Nessa maupun Hiro akan bertingkah lembut layaknya pasangan kekasih. Tapi terkadang mereka kembali seperti orang asing, Nessa seperti membentengi dirinya walaupun Hiro selalu berkata lembut dan bertindak amat manis.

"Sekarang kamu pergi mandi dan bersiap yah. Malam ini kita pergi ke pesta ulang tahun sepupuku. Kita keluar rumah. Pakai ini." Hiro menyerahkan paperbag yang dibawanya kepada Nessa. Gaun, sepatu, asesoris, parfum dan juga alat-alat make up yang di beli Hiro untuk Nessa.

"Dandan yang cantik yah." Kata Hiro lalu mencium sekilas kening Nessa lagi. Tanpa memberikan jawaban, Nessa lalu pergi ke kamarnya dengan membawa paperbag yang diberikan Hiro.

***

Hiro sudah rapih dengan kemeja biru muda, jas dan celana yang berwarna hitam. Ia menunggu Nessa di sofa ruang tv sambil memainkan ponselnya. Saat Nessa keluar Hiro masih sibuk dengan ponselnya, Nessa lalu mengambil dasi kupu-kupu yang dipegang Hiro lalu memakaikan ke Hiro tanpa banyak kata. Hiro agak terkejut sewaktu Nessa mengambil dasi kupu-kupu dari tangannya yang tak memegang ponsel, ia lalu memperhatikan Nessa dari jarak dekat.

Menghirup aroma Nessa lebih dalam, Hiro amat suka aroma Nessa ini. Amat menenangkan baginya, ini adalah alasan setiap pagi setelah sarapan Hiro selalu meminta dipakaikan dasi oleh Nessa. Sebenernya Hiro biasa memakai dasinya sendiri tapi akhir-akhir ini Hiro suka bermanja minta dipakaikan Nessa.

Hiro mengecup pipi kiri Nessa saat Nessa telah selesai memasangkan dasi.

"Modus." Kata Nessa pelan tapi masih bisa di dengar Hiro.

"Nes, kamu ngeledek aku. Ya ampun selama ini kamu diam tapi sekali ngomong kok nyelekit yah. Hahaha." Hiro terbahak mendengar Nessa mulai mau berbicara, suatu kemajuan lagi. Hiro berharap pengobatan yang sedang di lakukan dapat berjalan maju dan perhatian yang diberikan Hiro dan keluarganya kepada Nessa bisa mempercepat kesembuhan Nessa.

"Kayanya aku harus sering-sering cium kamu supaya kamu mau ngomong banyak sama aku." Lanjut Hiro lagi masih terkekeh.

"Genit." Balas Nessa lagi.

"Ya ampun, aku seneng banget. Akhirnya." Hiro memang senang Nessa mulai berbicara walaupun hanya sekata-sekata aja. Ia lalu memeluk Nessa karena terlalu senang.

"Sebentar," kata Hiro merenggangkan pelukan mereka lalu melihat Nessa dari atas ke bawah. "Wah kamu cantik banget. Mungkin karena kamu cantik dan kita mau keluar jadi kamu mulai mau ngomong yah sama aku. Kalau kaya gini aku bakal buat kamu cantik terus dan ajak kelur terus."

"Gombal." Satu kata lagi yang meluncur dari bibir Nessa. Dan ini membuat Hiro tersenyum bahagia.

Hari ini Hiro akan membawa Nessa pergi ke acara ulang tahun sepupunya, Hiro merasa kasihan juga kalau Nessa terus didalam apartemen. Di pintu apartemen, Hiro selalu menyediakan satu body guard yang berjaga mengawasi Nessa. Hiro takut Nessa akan pergi karena ia belum sembuh betul secara psikis. Selama ini Nessa hanya keluar bersama Hiro itupun untuk pergi ke psikiater dan dua kali pergi ke rumah orangtuanya untuk makan malam bersama.

***

Saat memasuki gedung tempat pesta ulang tahun itu diadakan, beberapa pasang mata melihat Hiro yang masuk dengan mengandeng Nessa di sebelahnya. Mereka terlihat seperti pasangan yang amat serasi, Hiro yang menggunakan kemeja biru mudanya, jas dan celana hitam tampak tampan. Disebelahnya Nessa yang juga memakai gaun panjang yang berwarna senada dengan kemeja Hiro, make up natural dan rambut yang terurai panjang membuat ia terlihat cantik malam ini.

"Kamu jangan jauh-jauh dari aku, kita kasih ucapan selamat dulu yah ke sepupu aku terus kita cari mama sama papa heum." Kata Hiro berbisik di telinga Nessa, ia pun melepas ganggaman tangannya dan berpindah merangkul pinggang Nessa mesra.

"Hei my little causin. Happy sweet seventeen yah. Wish you all the best dear. Ini kado buat kamu." Kata Hiro megucapkan selamat kepada sepupunya itu.

"Happy birthday." Kata Nessa menyodorkan tangannya untuk mengucapkan selamat.

"Gomawo oppa, eonnie. Tapi aku selain mau kado juga mau undangan pernikahan oppa. Oppa udah cocok banget sama eonnie." Kata Shakira si empunya pesta ulang tahun ini. (gumawo=terima kasih, eonnie=kakak perempuan)

"Haha ada aja kamu ini. Udah dulu yah, oppa mau cari imo kamu dulu. Mau nitipin dia." Kata Hiro menunjuk Nessa. (imo=tante)

Nessa yang merasa dirinya seperti barang lalu memajukan bibirnya, Hiro yang melihat itu hanya tersenyum dan mencium pipi Nessa sekilas.

"Kamu diam disini yah aku ambil minuman sambil cari mama dan papa. Jangan pergi dari sini, sebentar aku kembali lagi." Kata Hiro mencari tempat yang agak sepi, ia ingin menjauhkan Nessa dari banyak orang yang gak dia kenal. Hiro hanya ingin membuat Nessa nyaman. Nessa hanya mengangguk tanda ia mengerti, lalu Hiro meninggalkan Nessa.

"Siapa kamu yang sok kecakepan dateng dan gandeng Hiro?" Seorang perempuan datang menghampiri Nessa setelah dilihatnya Hiro meninggalkan Nessa sendirian. Perempuan yang cantik dengan balutan gaun merah darahnya tapi wajahnya amat angkuh, perempuan yang dilihat Nessa hampir sama umurnya dengan Nessa.



Tangerang, 8 Agustus 2019

(Not) An Incurable Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang