20. Alasan Menentang Hubungan Hiro

82 8 0
                                    

Dania sudah di dalam apartemen Hiro setelah dibukakan pintu oleh bi Ati. Tadi Dania dikantor ia tak melihat adanya tanda-tanda Hiro berangkat ke kantor, maka Dania langsung memutuskan untuk pergi ke apartemen Hiro untuk melihat keadaan.

Dania tau kondisi Nessa dari beberapa kali cerita Hiro sejak awal tinggal dengan Hiro sampai sekarang, mimpi buruk, trauma dan sikap manja Nessa jika sedang kembali merasa trauma. Jadi ia datang juga untuk mengecek kondisi Nessa.

"Hiro dan Nessa dimana bi?" Tanya Dania kepada bi Ati.

"Masih dikamarnya nyonya, kayanya masih belum bangun semua."

"Ya sudah kamu lanjutkan aja kerjanya. Saya ke kamar Hiro dulu." Kata Dania langsung menuju kamar Hiro.

Sesampainya di kamar Hiro, Dania melihat Hiro masih tertidur memeluk Nessa. Ia mengeritkan keningnya melihat pemandangan di depannya. Bukannya gak suka, tapi tabu baginya melihat mereka belum menikah tapi tidur dalam satu ranjang. Dania gak mau Hiro dan Nessa menikah karena hamil duluan.

"Hiro, Nessa. Bangun, ini sudah siang." Dania mengguncang pelan tangan Hiro dan Nessa.

"Kan aku sudah bilang jangan bangun dulu, kita tidur lagi. Kamu semalaman juga mimpi buruk kan. Bandel kamu Nessa." Kata Hiro merancu, matanya masih terpejam. Ia tak sadar yang membangunkannya adalah mamanya.

Nessa yang mendengar suara bass Hiro di telinganya langsung terbangun. Ia melihat sekeliling dan terkejut karena sudah ada Dania di dalam kamar Hiro. Ia langsung bangun duduk dengan perasaan canggung juga malu kepada Dania.

Hiro makin mengetatkan lengannya di pinggang Nessa yang kini sudah duduk. Dania hanya menggelengkan kepalanya melihat mereka, ia lalu tersenyum manis kepada Nessa. Sedangkan Nessa sendiri bergerak-gerak bingung karena malu.

"Nes, udah dong diem. Kita tidur lagi."

"Udah siang Hiro, emangnya kamu gak mau kerja?"

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

"Loh mama kok ada disini?" Kata Hiro yang kaget ternyata tadi yang berbicara mamanya, ia langsung membuka matanya. Hiro sempat berfikir sejenak tadi, kok Nessa pake kosa kata yang lumayan panjang dan ternyata itu bukan Nessa tapi mamanya.

"Hari ini kamu gak kekantor dan mama juga mau melihat keadaan Nessa." Kata Dania menjelaskan.

"Duh mama ganggu aja, Hiro masih mau tidur sama Nessa." Kata Hiro ini membuat Nessa memajukan bibirnya, kali ini Hiro membuat malu Nessa di depan Dania pipi Nessa pun blushing.

Hiro tanpa malu-malu langsung mencium bibir Nessa di depan Dania. "Morning kiss." Kata Hiro tertawa melihat ekpresi Nessa "Makanya pagi-pagi jangan suka majuin bibir, itu mancing namanya." Nessa memegang bibir yang tadi dikecup Hiro.

Kecupan pertamanya yang sudah diambil oleh Hiro entah kapan. Selama ini sebelum tinggal dengan Hiro, bibirnya belum terjamah oleh bibir lelaki. Hiro yang mengambil kecupan pertama di bibirnya.

"Ampun Hiro, ada mama disini." Kata Dania menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Hiro yang gak malu-malu lagi didepannya.

"Kenapa? Mama kepengen juga yah? Kalau kepengen juga yah minta lah sama abeoji." Goda Hiro kepada Dania. Yes, ini watak Hiro yang sebenarnya tapi hanya ditunjukan kepada keluarganya aja. Saat kerja, ia akan memasang wajah yang datar.

"Aku mau bangun." Kata Nessa sambil menunjuk tangan Hiro yang masih melingkar di pinggangnya.

"Kalau aku gak bolehin gimana?" Tanya Hiro menggoda Nessa.

(Not) An Incurable Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang