21. Kekasih atau Adik.

67 8 0
                                    

"Ada yang mau mama tanyain ke kamu." Kini Dania mulai menatap Hiro dengan serius.

"Hmmm." Hiro hanya menggumam sambil menatap Dania, menunggu apa yang akan ditanyakan Dania.

"Kamu sama Nessa gimana?" Tanya Dania.

"Apanya yang gimana? Yah begitu aja." Jawab Hiro santai.

"Astaga Hiro. Bisa mati muda mama melihat kelakuan kamu ini. Kamu sendiri dulu janji gak akan macam-macam sama Nessa tapi tadi mama lihat kamu tidur pake pelukan gitu sama dia. Maksud kamu apa?" Dania benar-benar harus sabar kalau menghadapi Hiro, banyak-banyak mengelus dada.

"Gak macam-macam kok ma, cuma satu macam aja. Cuma bobo bareng aja kok." Kata Hiro menggoda mamanya.

"Hiro, mama gak main-main yah. Mama gak mau kamu sama Nessa menikah karena hamil duluan. Mau nikah sama siapa aja boleh tapi jangan hamil duluan degh." Cerocos Dania panic kalau sampai Hiro macam-macam.

"Emang tidur bareng sambil pelukan bisa hamil yah ma?" Tanya Hiro sok polos dan terus menggoda mamanya.

"Gak bakal, tapi kalau kamu khilaf yah bakal jadi cucu buat mama." Kata Dania memukul pelan bahu Hiro yang dari tadi terus mencandainya. "Kamu itu sama Nessa gimana?" Ulang Dania lagi.

"Yah gimana, sementara kan dia tinggal disini. Lagian tadi aku peluk dia karena traumanya kumat lagi. Semalaman Hiro gak boleh ninggalin dia, Hiro bawa aja dia kesini soalnya mau ganti baju. Pas Hiro keluar dia udah tidur di ranjang Hiro, yah aku tidur juga lah." Hiro menjelaskan kejadian semalam.

"Kenapa kamu gak gendong dia ke kamarnya terus kamu tidur di kamar kamu lagi?" Tanya Dania sabar.

"Hiro cape ma, terus kalau Hiro pindahin dia ke kamarnya dan dia ke bangun jadi kerjaan Hiro lagi. Dia gak mau jauh dari Hiro. Semalam juga dia beberapa kali mimpi buruk lagi, nangis dalam tidur tapi udah gak jerit-jerit kaya dulu lagi. Jadi semalaman Hiro peluk dia supaya tenang."

"Ck, kedepannya kamu harus hati-hati jaga dia jangan sampe ada hal-hal kaya semalam. Kamu gak mungkin kan terus-terusan jaga dia." Hiro mengerutkan keningnya mendengar kata-kata Dania.

"Maksud mama gak mungkin terus-terusan menjaga dia apa yah?"

"Setelah traumanya hilang dan juga rumahnya kembali, mama harap kamu ngelapasin dia. Dia punya kehidupannya sendiri dan kamu juga punya kehidupan kamu sendiri. Kamu gak mungkin genggam dia terus Hiro, kamu dan dia nantinya harus menikah dan punya pasangan masing-masing."

"Kok punya pasangan masing-masing?" Tanya Hiro yang kali ini beneran gak ngerti maksud Dania.

"Sekarang mama tanya kamu. Apa kamu sayang dan cinta sama Nessa?" Tanya Dania gemas, anaknya yang ganteng dan pintar ini mendadak lola.

Hiro diam sesaat memikirkan pertanyaan mamanya. Dia sendiri gak tau apa yang dia rasa untuk Nessa. Hiro lalu mengangkat bahunya sambil menghela nafasnya, bingung harus menjawab pertanyaan mamanya itu.

"Hiro juga gak tau ma, dulu Hiro benci banget sama dia karena dia yang menyebabkan Indi meninggal. Tapi kenyataannya dia juga korban kan? Bahkan dia sekarang gak punya siapa-siapa dan apa-apa lagi. Hiro mau nolong dia, kasihan. Dan juga Hiro nyaman sama dia."

"Mama juga kasihan dan nyaman sama Nessa. Kalau gitu mama bisa kan bawa Nessa pulang kerumah, kamu focus urus perusahaan sama abeoji. Mama yang mundur dari samping abeoji dan diam di rumah sama Nessa. kalau perasaan kamu jelas mau dibawa kemana kamu bilang sama mama. Gimana?"

"Maksudnya kalau perasaan aku jelas?"

"Anak mama yang pinter dan suka main-mainin mama ini gak ngerti juga yah sama kata-kata mama. Sini mama perjelas yah. Sementara Nessa tinggal sama mama, kamu tanya hati kamu apakah kamu sayang dan cinta sama Nessa atau kamu cuma merasa kasihan dan hanya mau menyembuhkan traumanya." Kata Dania menjeda mengambil nafas sebentar sebelum melanjutkan lagi.

(Not) An Incurable Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang