39. Mengantar Hiro

49 4 0
                                    

"Nes, gimana jawaban kamu dengan permintaan aku?" Tanya Hiro sambil mengemudikan mobilnya menuju apartemen setelah seharian berkencan di luar.

"Hmm yang mana yah kak?" Tanya Nessa bingung.

"Yang dulu. Kamu mau jadi istri aku, adik atau kita hanya berteman aja. Aku butuh kepastian dari kamu Nessa."

Nessa tak mengira kalau Hiro akan menanyakan pertanyaan itu lagi, Nessa sendiri masih belum bisa menjawab pertanyaan itu.

"Maaf kak, aku masih bimbang. Bisa kasih aku waktu dulu gak sampai aku yakin dan mau tanggung semua resikonya." Jawab Nessa.

"Semua ada resikonya Nessa. Kamu menikah sama aku, jadi adik aku atau pun kita hanya berteman semua ada resikonya. Tapi kamu mau bahagia atau mau gimana kan pilihan kamu."

"Kasih aku waktu sebentar lagi yah kak. Aku bakal jawab, aku juga gak mau ngegantungin perasaan kak Hiro dan perasaan aku sendiri." Hiro hanya menganggukkan kepalanya lalu terdiam sepanjang sisa perjalanan.

"Mungkin benar kata abeoji, ini waktunya aku memberikan waktu untuk Nessa berfikir ulang seberapa penting peran aku di hidupnya. Apakah ia membutuhkan aku atau gak. Kita sama-sama menarik diri dan lebih melihat kedalam lagi." Batin Hiro membuat keputusan.

***

"Kak, hari ini gak pake dasi sama jas?" Tanya Nessa karena dilihatnya Hiro hanya menggunakan kemeja putih tanpa membawa keluar jas maupun dasi ke ruang tv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak, hari ini gak pake dasi sama jas?" Tanya Nessa karena dilihatnya Hiro hanya menggunakan kemeja putih tanpa membawa keluar jas maupun dasi ke ruang tv.

"Gak Nes, kamu abisin sarapannya terus ganti baju kalau mau ikut antar aku. Tapi kalau gak mau ikut antar aku yah kamu diam aja di apartemen." Jawab Hiro sambil mengunyah nasi gorengnya.

"Kok tumben sih berangkat kerja aja minta dianterin." Nessa dibuat heran dengan perkataan Hiro.

"Kan aku bilang kalau kamu mau ikut antar, kalau gak mau yah gak apa. Lagian aku ke kantor juga cuma sebentar, cuma ambil tiket aja terus aku ke bandara."

"Ngapain ke bandara?"

"Hari ini aku ke Korea. Haraboji sakit." Kata Hiro. "Kakek aku sakit." Jelasnya setelah melihat kening Nessa berkerut.

"Kok mendadak? Terus perginya berapa lama?"

"Gak mendadak banget kok Nes. Abeoji udah kasih tau ke aku dua hari lalu pas kamu kabur. Aku lupa kasih tau kamu malam itu, kemaren juga lupa keasikan kencan sama kamu." Kata Hiro sambil tersenyum ala iklan pasta gigi.

"Berapa lama kamu disana?" Wajah Nessa di tekuh dan ia meletakkan sendoknya lalu tangannya bersedekap di depan dadanya. Ia sudah kehilangan selera makannya.

"Aku juga gak tau Nes. Sampai haraboji sembuh aja, bisa jadi dua minggu, sebulan, dua bulan. Gak pasti." Jawab Hiro yang lalu meminum air putih mengakhiri sarapannya.

"Terus aku gimana?"

"Kamu gimana?"Hiro mengerutkan keningnya. "Yah gak gimana-gimana. Kamu tinggal di sini, kamu kalau bosan dan mau pergi bisa minta tolong di antar Matius atau body guard yang aku tugasin buat jaga kamu."

(Not) An Incurable Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang