13. Fakta

86 9 0
                                    

Nessa menemukan sebuah kertas yang terlipat rapih di bawah bantal mamanya. Nessa ingin membaca apa yang tertulis di kertas itu tapi rasa tak nyaman di tenggorokannya membuat ia memilih pergi ke dapur untuk mengambil air minum sebelum kembali ke kamar mamanya dan membaca kertas apa yang berada di bawah bantal mamanya.

Dua gelas air akhirnya sedikit melegakan tenggorokan Nessa yang kering dan juga agak sakit karena berteriak-teriak melepaskan rasa sakit hatinya tadi. Setelah minum, Nessa pergi ke kamar mandi sebentar untuk membasuh mukanya, lalu kembali ke kamar mamanya dan duduk di lantai. Nessa menyandarkan kepalanya di tembok, menghela naas berkali-kali lalu mulai membaca apa yang tertulis di kertas itu.

Untuk Nessa anak mama tersayang.

Apa kabar kamu hari ini sayang? Kapan kamu menemukan surat ini?
Mama gak tau apakah kamu menemukan surat ini atau gak.

Kamu adalah anak yang paling mama sayang, sumber kekuatan dan kebahagiaan mama. Setelah papa kamu pergi meninggalkan mama, hanya tinggal kamu tempat mama bersandar, tempat mama membagi semua cerita. Bolehkah kali ini mama bercerita tentang yang mama alami selama ini mama rasa sejak kamu terkena masalah.

Nessa kenapa kamu menanggung semua yang bukan kesalahan kamu? Kenapa kamu gak mikirin gimana mama ditinggal kamu sendirian. Tapi mama berusaha tegar menerima semua kenyataan ini, kita hanya terpisah jarak. Mama masih bisa melihat kamu, mama berusaha kuat sayang.

Setelah kamu ditahan, Ando sempat menemui mama, gak banyak yang dikatakan Ando, dia hanya menjanjikan akan berusaha membela kamu dan mengusahakan keringanan hukuman buat kamu. Sebenarnya mama mau kebebasan buat kamu, tapi dia gak bisa menjanjikan sebuah kebebasan untuk kamu. Mama tau kamu adalah anak baik, gak mungkin malam itu kamu yang mencelakakan orang. Mama sendiri bingung untuk apa kamu menutup mulut kamu rapat sehingga kamu dihukum.

Mama merasa gak adil dengan semua ini, andai papa kamu yang sudah di surga sana masih hidup mungkin gak akan jadi begini. Mama gak mau menghubungi om Hindra kamu karena mama mau berusaha menyelesaikan ini semua sendiri.

Air mata Nessa tak terasa mengalir deras tanpa bisa dibendung lagi, mamanya berusaha tegar dan kuat saat Nessa harus menanggung kesalahan yang tidak ia lakukan. Ia menyesal amat menyesal. Setelah mengusap asal air matanya, ia melanjutkan membaca apa yang di tulis mamanya.

Ternyata mama salah. Mama gak mampu menangani ini semua sendiri. Mama merasa sakit melihat kamu menanggung apa yang seharusnya gak kamu alami. Mama jadi merasa gagal melindungi kamu. Bagaimana mama bertanggung jawab kepada papa kamu di surga sana?

Mama gak tau kamu akan menemukan surat ini atau orang lain yang menemukan, yang pasti mama mau kamu tau kenyataan yang sebenarnya bagai mana Ando dan keluarganya. Andai mama pergi selamanya, paling tidak kamu gak terjebak dengan lelaki yang gak bisa bertindak, anak mama.

Sehari sesudah putusan hukuman kamu, tepatnya tadi pagi. Ando dan orang tuanya juga dua orang body guard datang kerumah ini. Awalnya mama sendiri bingung ada apa sampai Ando datang bersama kedua orang tuanya dan juga body guard.

Pada akhirnya orang tua Ando meminta bayaran atas apa yang sudah dilakukan Ando untuk kamu, Ando yang menjadi pengacara kamu. Juga meminta ganti rugi atas kerusakan mobil yang digunakan pada saat kecelakaan. Mama gak bisa bicara lagi, keluarga Hanggara yang terkenal dengan segala kehebatan dan kebaikkannya ternyata sifatnya amat picik dan sempit.

Mama melihat Ando meminta penjelasan, tapi Ando yang dari datang hanya merunduk dan gak berani mengeluarkan sepatah katapun. Mama gak menyangka Ando bisa bersikap begitu. Seperti lelaki yang gak punya prinsip dan gak berani bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan. Di depan orang tuanya ia gak berani membela kamu atau mama.

Orang tua Ando menyuruh body guardnya mencari sertifikat rumah peninggalan papa kamu ini sebagai bayaran atas jasa Ando dan juga kerusakan mobilnya. Sekuat tenaga mama melarang dan menjaga agar mereka gak membawa sertifikat rumah kita. Tapi mama gak berdaya. Setelah mendapatkan apa yang mereka mau lalu mereka pergi meninggalkan mama. Mereka hanya memberi satu minggu untuk mama keluar dari rumah ini, rumah kita.

"Mama, aku amat sangat menyesal tentang kejadian kemarin yang menjungkir balikkan duniaku, seseorang yang tak bertanggung jawab yang memohon padaku dengan janji manisnya. Mengapa harus aku yang menanggung semua ini?" Rancau Nessa disela tangisnya, Nessa terus memukul dadanya yang terasa sesak dan menahan sakit yang ia dera.

Mama udah gak tau lagi kejadian apa yang akan menimpa kita, terutama kamu di kemudian hari. Hari ini mama sudah menghubungi om Hindra untuk mengatasi masalah kamu. Mama yakin mama udah gak kuat lagi menghadapi ini. Mama gak tau kapan waktu mama dijemput papa kamu.

Semoga om Hindra bisa membebaskan kamu. Andai saat kamu bebas dan mama sudah gak ada, mama harap kamu kuat kamu tegar dan iklas menjalani apa yang sudah terjadi. Maafin mama gak bisa selalu di samping kamu.

Perlu kamu tau, walau nanti mama gak disamping kamu tapi mama tetap menyayangi, menjaga juga mendoakan dari tempat mama berada. Cinta mama buat kamu tak terbatas oleh tempat, waktu dan dimensi. Mama akan selalu hidup di dalam hati kamu.

Jadilah Nessa anak baik mama, yang selalu membanggakan mama dan juga mama sayangi walau mama udah gak berada disamping kamu. Jangan mengulangi kesalahan yang sama belajarlah dari sebuah kesalahan. Kesalahan, luka, sakit akan mendewasakan kita.

Kenangan dimasa lalu, entah itu bahagia atau sedih bila kita terus menggenggam itu pasti akan menimbulkan luka dan sakit.
Bila kenangan bahagia, maka kita ingin mengulanginya. Bila tidak dapat mengulanginya maka kita akan bersedih.
Bila kenangan itu kesedihan/luka, maka jika kita mengingat itu akan semakin sedih.

Hidup itu tentang masa depan bukan tentang masa lalu. Sama seperti kamu berjalan maju bukan berjalan mundur. Mungkin kamu bisa berjalan mundur tapi pasti sakit dan terluka.

Kebahagiaan kamu adalah pilihan kamu sayang. Mama cuma bisa berharap kebahagiaan kamu di depan dan jangan melihat yang lalu lagi. Karena mama sudah bahagia, maka mama mau kamu juga menyongsong kebahagiaan kamu.

Mama yakin nanti di depan sana akan ada seseorang yang baik dan bertanggungjawab yang nantinya akan menjaga kamu di dunia ini meggantikan tugas mama dan papa. Semoga nanti kamu bisa merasakan bahagia, setelah banyak air mata yang kamu buang sekarang.

Love you my little baby Vanesa Junika

Big hug from me in heaven

Kedua pipi Nessa sudah basah oleh air matanya yang terus mengalir karena membaca surat mamanya. Surat yang mengungkapkan fakta siapa dan bagaimana Ando dan keluarganya bersikap kepada keluarga Nessa.

Nessa menyesali semuanya. Tangan kirinya masih menggengam surat mamanya dan tangan kanannya terkepal tepat di depan dadanya dan sudah gak memukul dadanya, rasa sakit akibat pukulannya sendiri tak lebih sakit daripada fakta yang ia baca saat ini. Kepalanya bersandar di tembok, tanpa sadar Nessa lalu membenturkan kepala bagian kanannya ke dinding di sebelahnya terus menerus hingga sebuah tangan menghalangi kepala Nessa langsung membentur ke dinding.

Perlahan-lahan Nessa menutup matanya dan badannya roboh. Sebuah tangan kekar langsung menopang badan Nessa agar tak jatuh ke lantai.


TBC

Tangerang, 8 Agustus 2019

(Not) An Incurable Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang